The 35th Jazz Goes To Campus; Freedom of Jazzpression!

Kemarin, Minggu 25 November 2012, diselenggarakan suatu pagelaran besar di Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jazz Goes To Campus! Ya, acara ini konon katanya merupakan festival Jazz tertua di Indonesia loh, karena ini merupakan gelaran yang diselenggarakan untuk ke 35 kalinya. Wow! Dan kali ini saya berkesempatan hadir di acara besar ini.

FEUI
Booth Penjual Aksesoris Sepanjang Jalan..

Rundown per stage
Welcom, JGTC 2012!
JGTC sendiri diselenggarakan oleh para mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, dimana dengan idealismenya, mereka ingin menunjukan musik Jazz yang telah terasimilasi dengan musik modern sehingga tercipta sub-genre Jazz baru yang dapat dinikmati oleh semua kalangan. JGTC sendiri merupakan media ekspresi bagi semangat dan kecintaan mereka terhadap musik Jazz. Dan menurut saya, mereka berhasil dengan hal itu.

JGTC merupakan suatu gambaran kecintaan akan musik Jazz, dan untuk menjaga hal itu, diperlukan adanya upaya menumbuhkan semangat kecintaan dan suatu media untuk mengekspresikannya tanpa membiarkan hal lain membelenggu idealisme dan kreativitas yang melandasi Jazz Goes To Campus hingga kapanpun. Dan dengan membayar tiket masuk seharga 58ribu, kita sudah bisa menikmati begitu banyak sajian musik Jazz dengan berbagai musisi yang sukses membawa kita kedalam alunan musik yang mereka bawakan.

"Freedom of Jazzpression"
Tema yang diangkat kali ini adalah 'Freedom of Jazzpression', yang mana kurang lebih makna yang diangkat adalah untuk menggambarkan kebebasan musik Jazz dalam berekspresi. Dan ini terbukti saat event berlangsung, berbagai sub-genre Jazz ditampilkan dan juga menunjukan bahwa Jazz memiliki sisi keragaman.

Nah, disini juga bisa melihat-lihat sejarah musik Jazz dengan memasuki 'Museum Jazz'. Didalam museum ini kita bisa melihat-lihat sejarah musik Jazz, jalan ceritanya, para musisi Jazz dunia dan masih banyak lagi. Oya, disini juga dijual banyak dijual poster-poster yang berisi gambar para musisi Jazz, kalau tidak salah sih rate untuk satu poster seharga 200ribu. Ada poster om Faris RM, Tulus, The Groove dan masih banyak lagi musisi Jazz dari dalam maupun luar negeri.

Jazzpression
Museum Jazz
                     
                                

                               

Selain mempertunjukan banyak sejarah dan asal muasal genre Jazz beserta sub-genrenya, di dalam Museum Jazz ini juga dipamerkan sebuah kaos panitia Jazz Goes To Campus tahun angkatan 1985.

T-Shirt JGTC '85
Setelah puas berkeliling dan melihat lebih jauh mengenai sejarah serta segala hal terkait dengan genre musik yang satu ini, kita juga bisa mengitari booth makanan maupun para penjual aksesoris yang kebanyakan merupakan anak Fakultas Ekonomi UI sendiri loh. Hmm, jenis makanan yang dijajakan pun beragam, mulai dari es teh manis sampai iga bakar, sushi sampai green tea, aneka jenis makanan tersedia disini, hanya saja tentu harus diiringi rasa sabar luar biasa mengingat pengunjung event ini lebih dari ribuan orang.

JGTC Artist

Lucunya lagi, saya sempat diajak bermain di salah satu booth majalah wanita, CitaCinta. Permainannya sih simple, hanya bermain kata. Untungnya bukan bermain rasa, cieee..  Jadi saya diminta untuk memilih satu dari beberapa tumpukan abjad, kemudian dalam waktu 45 detik saya harus menyusun sebanyak mungkin kata, dari bahasa Inggris, untuk mendapatkan doorprize. 4 kata berhasil saya kumpulkan, dan kemudian saya diberi satu tas goodie bag berisi beberapa keperluan perempuan, biasa lah..

Booth CitaCinta

Jadi dalam event ini dibagi kedalam 4 stage besar, Stage Vitacimin, Stage Mandiri, Stage, Jazzpression Stage dan Propaganda Stage. Oya, pengisi acara di event JGTC ini bukan hanya para musisi handal yang namanya sudah tak asing lagi buat kita loh, tapi juga para musisi yang memenangkan JGTC competition, yang merupakan suatu wadah dan ajang bagi para musisi Jazz muda untuk menyalurkan kreativitas bermusik mereka. Dan terbukti, dalam JGTC competition ini bermunculan musisi-musisi Jazz berbakat yang semakin memeriahkan blantika musik Jazz di Indonesia.

Saya sendiri berada di event ini dari siang hari, mencoba menikmati alunan Jazz dari satu panggung ke panggung yang lain, berjalan dari satu irama ke irama yang lain. Memang cukup melelahkan, mengingat jarak dari satu stage ke stage yang lain dapat dikatakan tidak begitu dekat, tapi semua itu terbayar lunas dengan semua penampilan sempurna paduan musisi Jazz di hari itu.

Jazzyone








             
Setelah berpindah dari panggung ke panggung *dangdut banget kata-katanya* Mulai dari menyaksikan perform BSO Band di Vitacimin Stage saat pertama kali datang, menyaksikan penampilan Tristan di Propaganda Stage lalu berpindah ke Mandiri Stage menonton penampilan dari Jazz Blues Funk dan Andi Wiriantono and Friends 'Tribute to Bubi Chen', yang kemudian dilanjutkan ke Jazzpression Stage melihat Jazzyone dan Funky Thumb feat Tompi. Yang mana semua itu membuat kaki saya sakit, hampir mati rasa saat malamnya bahkan sampai saat ini, ckck, tapi kembali lagi, semua itu sebanding dengan semua alunan melodi yang melebur dalam nada, Jazzy! As simple as that, actually..

Yang sangat disayangkan adalah, berhubung saya harus kembali ke Banten di malam yang sama, sendirian, saya gak bisa memaksakan diri untuk tetap stay di acara sampai selesai.. padahal semua main artist pagelaran ini tampil di akhir acara, hiks. Barry Likumahuwa Project, Tulus, Orang Pekoe, Bonita & The Hus Band, Tompi,  daaaaaaaaaaan The Groove. Jadilah, saya hanya ingin melihat Tompi tampil jam 8 malam itu, dan langsung berencana pulang. And that's really cool! Pretty awesome! Great! Amazing! Yeiyyyy. Tompi berhasil menghibur semua pengunjung, yang sepenglihatan saya hampir 70% berkumpul di Jazzpression Stage untuk melihat penampilannya, termasuk saya. 

Jam 9 tompi menutup performnya malam itu dengan sebuah lagu yang pasti gak asing lagi buat kita sedari kecil, Balonku! Wohooooo~ Dari situ, saya beralih ke Mandiri Stage, hendak berpamitan kepada dua teman saya yang lain untuk pulang duluan. Hmm, ternyata Benny Likumahuwa yang tampil, dan saya kembali terdiam lagi untuk menikmati satu sajian Jazz terakhir di malam itu.. And there are no one can't describe my feeling, than i love jazz ..as much. 






FREEDOM OF JAZZPRESSION!



Bye, Jazz Goes To Campus 2012! See you next years! Phaphayyy! \o/




xx,
agistianggi