Mendaki Gunung, Lewati Lembah di Gunung Batu Lawang!

'Mendaki gunung lewati lembah.. Sungai mengalir indah ke Samudera.. Bersama teman bertualang' -Ost. Ninja Hatori

Wo hoooooo!

Jadi ceritanya kemarin, saya dan 8 orang teman lainnya menjelajahi Gunung Batu Lawang. Wah, selama hampir 1 tahun berada di Provinsi Banten, saya baru tau kalau selain pantai, Banten juga punya salah satu objek wisata yang nggak kalah cantik; pemandangan dari atas gunung. Yap! Gunung yang berada di wilayah Gerem Merak ini menawarkan lingkungan alam yang masih alami, sejuk dan pemandangan yang tentunya indah.






Gunung ini dapat dibilang masih mempunyai udara yang segar tanpa polusi. Maklum saja, Provinsi Banten kan memang terkenal dengan kawasan Industri yang notabene nggak bisa dijauhkan dengan image debu dan polusi udara. Nah, perjalanan menuju Batu Lawang-nya sendiri membutuhkan perjuangan yang sedikit menantang selama kurang lebih 1-2 jam. Bayangkan saja, diawal perjalanan kami harus mendaki jalanan yang cukup terjal. Untungnya, jalan menuju puncak yang kami lalui terbilang sudah cukup bagus. Oya, gunung ini cocok juga buat dijadikan track para penggemar hiking loh.

Perjalanan yang cukup melelahkan itu nyatanya terbayar sudah begitu kami bahkan baru mencapai setengah perjalanan. Keindahan alam menghiasi sepanjang perjalanan kami siang hari itu. Dari atas gunung, saya bisa melihat pemandangan kota Serang, Cilegon, Merak dan sekitarnya. Menariknya lagi, diatas puncak terdapat tiga buah gazebo beratap biru yang bisa kita gunakan sebagai pelepas lelah sambil menyaksikan pemandangan yang indah.

Lalu, Batu Lawang sendiri ternyata cukup besar. Batu ini berbentuk seperti kodok raksasa. Berdasarkan informasi yang saya dapatkan, konon batu ini membelah dua gunung, yakni Gunung Batur dan Gunung Gede yang merupakan perbatasan antara Merak dan Bojonegara, atau tepatnya terletak di Gunung Pengobelan. Katanya lagi, nama Batu Lawang diambil dari batu yang sangat besar dan membelah dua gunung tersebut yang kemudian dijadikan pintu atau dalam bahasa sunda disebut lawang.








Saking penasaranannya, saya dan dua teman wanita yang lain juga ikut menaiki puncak batu ini walaupun agak sedikit ngeri mengingat dibawahnya adalah jurang yang bisa dikatakan cukup tinggi. Dan subhanallah, pemandangan dari atas sana sungguh sangat menakjubkan.. Ke sebelah kiri kita bisa melihat laut Bojonegara, kalau saya tidak salah ingat.. Sedangkan ke sebelah kanan kita bisa melihat pemandangan pantai Anyer dan sekitarnya. Bahkan dari atas batu, saya bisa melihat jelas kawasan industri Krakatau Steel loh, dimana lokasi Krakatau Daya Listrik, Krakatau Posco, bahkan Krakatau Bandar Samudera, hehe.

Setelah puas menikmati pemandangan alam dari atas Gunung Batu Lawang, kami akhirnya memutuskan untuk turun dan pulang. Tapi ternyata perjuangan belum selesai.. jreng-jeng.. ceritanya kami tersesat dan tak tahu arah jalan pulang *halahhhhh* Setelah perjalanan pergi yang menghabiskan waktu hampir 2 jam itu, saat perjalanan pulang langkah kami mulai goyah, kelelahan. Sialnya lagi, persediaan air minum saat itu sama sekali tak bersisa. Lengkap sudahhhhh~

Akhirnya setelah mengarungi kebun kacang, padang ilalang dan jalanan licin nan berliku, kami mulai menuruni bukit dengan menyusuri semak belukar menuju areal persawahan. Sebetulnya itu bukan jalan pintas yang seharusnya kami lalui untuk pulang, tapi apa daya mau tidak mau jalanan itu yang harus kami tempuh untuk sampai dengan cepat dan selamat. Horaaaaaaaaaay!