Belum Menginjak Angka 22 dan Saya Masih Muda!

Tidak ada yang salah dengan bertambah usia. Tidak ada yang salah rasanya dengan menjadi tua. Menjadi dewasa. Perlahan tapi pasti semua itu akan dialami manusia, begitu juga saya.

Sampai hari ini saya masih berusia 21, belum menginjak angka 22. Belum, tapi segera. Banyak hal yang harus dikejar, bekerja sambil menyelesaikan kuliah yang ternyata bukan hal mudah, mengejar mimpi dan lain sebagainya. Banyak hal yang terjadi dalam 2 tahun kebelakang, tapi seharusnya kita tidak boleh terlalu lama melihat kebelakang, ya? Lalu tiba-tiba sambil menulis tulisan ini saya tersenyum sendirian.. Saya rasa saya tahu kenapa mobil hanya diberikan spion kecil dan kaca depan yang besar.. Karena kalau terlalu lama melihat kebelakang, kita tidak akan fokus untuk memperhatikan apa yang ada di depan, kan? 

pic source
Merasakan dan berpikir sesuatu yang positif itu memang akan sangat menyenangkan. Menikmati segala sesuatunya hari demi hari, detik demi detik secara perlahan akan menyadarkan kita akan nikmat yang Tuhan berikan. Juga, belajar untuk tidak memaksakan diri membayangkan sesuatu terlalu jauh, sesuatu yang nantinya akan berakhir dengan kekecewaan karena tidak sesuai dengan keinginan.

Pastinya pernah melihat zebra cross dijalanan, kan? Jika kamu perhatikan, garis-garis putih yang ada di jalan itu ternyata tidak lurus, berantakan. Tidak dilukis rapih sempurna. Diantara garis-garis itu, kebanyakan adalah bekas ulasan kuas yang telah bertumpuk. Menyempurnakan ulasan sebelumnya yang memudar dengan perlahan. Jika diibaratkan dengan hidup, saya rasa ini adalah bagian-bagian yang bertumpuk tadi. Kita tidak bisa menjadi 'kita' yang baru, Kita hanya bisa memoles dan memoles supaya terlihat lebih baru, memperbaiki diri agar jadi lebih baik tentunya.

Tapi sampai hari ini saya belum menginjak angka dua puluh dua, dan saya (merasa) masih muda. Toh, angka hanya ukuran, kan? 

Saya tidak akan beranjak kemana-mana dulu, hanya mau memulai apa yang harus saya selesaikan.



pic source

                                                       Apapun. Terima kasih, Tuhan. Saya hanya ingin menulis ini saja...