#MainSebentar; Piknik ke Pantai Tapak Antu

Dadakan! Mungkin itu kata yang pas untuk menggambarkan setiap kali jalan-jalan sama mereka ini. Sebetulnya nggak dadakan juga sih, biasanya buat rencana H-1 terus -lep- nggak ada kabar sama sekali dan tiba-tiba ngabarin nyuruh siap-siap haha kebiasaan. Dalam rangka ulang tahun salah seorang teman yang ngajak makan-makan di pantai, akhirnya Pantai Tapak Antu jadi tujuannya kali ini. Setelah beberapa kali gagal kemari karena satu dan lain hal, akhirnya rencana dadakan begini lah yang terealisasi.

Piknik kali ini juga bisa dibilang main terakhir sebelum akhirnya teman-teman melanjutkan kuliah tiap weekend. Dibilang sedih engga juga sih, dibilang seneng juga engga, bingung juga jelasinnya haha jadinya sekarang kami ini #kurangpiknik berhubung mayoritas mereka anak teknik yang lanjut kuliah lagi.



Lokasi pantai ini sebetulnya pernah aku lewati beberapa kali saat pertama kali ke Bangka dan nekat berkeliling cari tempat wisata sendirian ke arah Tanjung Gunung. Ah, jadi ingat pertama kali nyasar nyari Pantai Pasir Padi sampai ke Pelabuhan dan pasar ikan, pas sadar taunya petunjuk arah sebesar itu nggak terbaca baru sadar kebangetan banget memang.

Berada di perantauan yang benar-benar butuh 'effort', baik dalam segi materi, waktu dan berbagai hal lain, akhirnya bikin acara piknik gini jadi salah satu hiburan tersendiri. Kalau kata Amrina, 'Coba kalo nggak ada SK25 mungkin udah pada baper, cinlok dan nikah kali ya' hahaha iya, mungkin, bisa jadi. Dari pengalaman ditempat lama sampai saat ini sih aku belum pernah ngalamin baper apalagi sampai cinlok, jadi agak susah mendeskripsikannya.











Kadang suka sedih sih kalau keingetan rumah, bawaannya ingin pulang tiap minggu *sok iye* *kemudian inget tiket pesawat* :( Sekarang lagi terus membebani pikiran untuk terus berpikir positif, banyak bersyukur. Alhamdulillah sih punya teman-teman cewek yang asik, asik diajak asik, asik diajak gila-gilaan, asik diajak pecicilan, asik diajak galau, eh.

Tiap kali jalan-jalan gini minimal dari pertama persiapan pergi baterai kamera masih full sampai akhirnya mati minimal ada 400 sampai 500 foto. Udah nggak ngerti lagi dah. Kadang suka lucu sendiri sih, pas pindahin ke laptop tiap yang foto pasti ada aja yang posenya begitu-begitu-lah-aja tapi difoto sampai puluhan kali, termasuk aku sendiri :))

Dan yang paling males  sering jadi rutinitas adalah sesampainya dikosan beberapa menit kemudian whatsapp, group, dan line bunyi berbarengan.. isinya sama, orang yang minta kirimin foto haha. Tapi gapapa yang penting adek bahagia deh.






Kadang suka mikir sih, lucu ya, tiap hari dikantor ketemunya orang-orang itulah lagi. Nah pas weekend liburan atau sekedar main ketemunya ya itu lagi. Kalau lagi gitu suka berimajinasi tingkat tinggi rasanya ingin demo ke kantor pusat supaya mengembalikan kami ke kota asal, hiks.

Piknik kemarin rasanya nggak berhenti ketawa-ketawa sampai keram perut. Nyoba berbagai pose foto mulai dari duduk, berdiri, lari-lari, salto, gulang guling diatas papan kesana kemari. Ya Allah, maafkan ke-alay-an ini, ha! Udah berasa jadi rawit-rawitan aja rasanya. Apalah daya.









Pernah baca sebuah quotes yang gini katanya 'People change for two reason; either their mind has been enlightened or their heart has been broken'. Aku mengakui aku memang berubah. Sudah melihat sendiri bagaimana sebuah lingkungan merubah seseorang, aku mulai belajar untuk memilah. Sekarang punya satu resolusi baru sih untuk berubah kearah yang lebih baik, 'Speak To Change'. Kalau dulu biasanya memendam sendiri apa yang dirasa, bertanya-tanya sendiri ketika ada hal yang mungkin aku nggak pahami. Nah sekarang harus belajar untuk berani mengungkapkan perasaan, belajar berani untuk mengutarakan maksud tapi dengan penyampaian yang baik, berani untuk mencoba hal yang baru tanpa memikirkan apa yang orang lain katakan.

Berada dalam satu lingkungan baik, Inshaa Allah semoga senantiasa dituntun untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Lebih banyak bersyukur, kurang-kurangin ngeluhnya, dinikmati setiap apa yang sudah jadi ketentuannya. 

Ditengah persoalan asap yang nggak berkesudahan. Bangka juga nggak terhidar dari asap sebetulnya. Beberapa titik api membuat udara disini juga terkena asap, walaupun masih lebih beruntung dibandingkan saudara-saudara yang ada di Sumatera dan Kalimantan sana. Ini memang nggak tepat jika dibilang bencana nasional, karena ini merupakan hal yang dibuat sendiri oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Semoga masalah ini segera teratasi ya #MelawanAsap

Jadi, kapan bisa piknik lagi ya? Yuhuuuuu! *Random



Pangkalpinang, menjelang tengah malam..