SHORT ESCAPE; HAI, BELITUNG!

Suatu sore di bulan November layar handphone saya tiba-tiba menyala disusul dengan dering lagu Mocca, Bundle of Joy, dan disana muncul nama 'Nova Lastriana Ia3'. Fyi, Ia3 itu singkatan semasa jaman SMA IPA 3, gini-gini juga saya dulu anak IPS yang nyasar IPA judulnya. Tidak langsung berniat mengangkat, saya malahan mengecek dua kali dan sempat mengerutkan kening sejenak. Takut salah lihat. Nggak ada angin, nggak ada hujan tiba-tiba anak super sibuk satu ini tiba-tiba menelpon.

"Gis, aku mau liburan ke Bangka", ujarnya tiba-tiba. "Ini aku udah cari-cari tiket pesawat ke Tanjung Pandan". Weits, tunggu. Diantara sekian banyak orang yang saya tahu, kebanyakan berpikir bahwa Kepulauan Bangka dan Belitung itu berada dalam satu pulau, kalaupun beda biasanya berpikir bisa dilewati dengan naik bis atau nyebrang kapal dengan waktu sebentar. Duh, mbaaaknya anak ilmu alam banget yaa?! Selanjutnya dia bercerita soal rencana cuti panjang dan jadwal 'tour' mulai dari Bandung, Bangka dan Belitung hingga Batam yang sudah ada dalam check list liburannya kali ini. "Weekdays, ya?", tanyanya lagi. Pertanyaan yang sudah barang tentu saya tolak matang-matang mengingat jumlah hari cuti yang tidak banyak lagi.


Setelah ngobrol panjang lebar kesana dan kemari akhirnya sampai dipertanyaan ini. "Jadi, gimana?". Saya berpikir keras sambil melihat kalender. Setelah pertimbangan setengah matang akhirnya saya mengajukkan tanggal tepat 1 minggu dari hari itu, Jumat Sabtu Minggu, dan dia setuju. "Deal", kami sepakat. Sesederhana itu. Saya yang kerap dijuluki wanita wacana karena banyak sekali rencana-rencana dengan teman-teman yang cuma sekedar jadi wacana saja, justru saat ada acara dadakan seperti ini langsung deal tanpa berpikir kesana kemari.

Nggak lama berselang tiba-tiba nada pesan masuk via Whatsapp berbunyi dan ternyata nope mengirim hasil screenshoot tiket pesawat dia menuju Tanjung Pandan. Diluar dugaan memang, dia memesan satu hari lebih dulu dari saya sesuai kesepakatan awal. Biar puas, katanya. Baiklah baiklah. Dan tanpa pikir panjang saya pun segera mengecek salah satu website penjual tiket pesawat terkemuka untuk memesan tiket dari Bangka ke Belitung.

Terakhir saya bertemu wanita satu ini rasanya saat silaturahmi selepas Idul Fitri setahun sebelumnya dirumah Wishnu, tempat favorite saya dan teman-teman SMA untuk sekedar reuni kecil diakhir pekan. Selebihnya sempat beberapa kali saling komen di Twitter maupun Path. Sudah. Itu saja. Ditengah kesibukannya bekerja pada salah satu stasiun televisi swasta yang kini jadi kegemaran saya, dia sempat bercerita bahwa hidupnya sejauh ini nggak jauh dari kosan, tempat makan, kantor, kosan, begitu seterusnya. Bahkan nggak jarang dia menghabiskan waktu dan sampai tidur di kantor. Sad.

Akhirnya hari H itupun tiba, saya dari awal sudah ijin untuk pulang lebih awal karena pesawat yang hendak saya tumpangi menuju Belitung take off sekitar pukul 2 siang. Selesai berkemas, memastikan tidak ada satu pun hal yang tertinggal di kosan, seorang teman mengantar saya ke Bandara. Dan siang itu entah kenapa ada yang janggal, perasaan saya nggak tenang. Cuaca mendung, dan benar saja pesawat delay untuk waktu yang belum bisa ditentukan.

Dari jadwal semula berangkat sekitar pukul 14.15 wib, akhirnya kami berangkat pukul 15.45. Tepuk tangan pemirsah~ Dari obrolan dengan sesama penumpang dan seorang teman yang ditempatkan di Belitung, maskapai ini memang sudah terbiasa dengan jadwal penerbangan yang tidak menentu. Dan ini pula kali pertama saya menaiki pesawat kecil!


Saat itu kondisi cuaca Bangka masih terbilang cerah dan aman untuk penerbangan, 20 menit pertama semua terlihat begitu lancar. Eh tapi ada satu hal yang membuat saya tidak menikmati pemandangan selama diperjalanan, suara bising baling-baling pesawat dan goncangan yang bisa dibilang tidak berkesudahan. Euh.

Tidak lama suara Pilot terdengar, dia menjelaskan bahwa pesawat yang kami tumpangi saat itu mulai memasuki Pulau Belitung, akan tetapi karena keadaan yang tidak memungkinkan untuk landing pesawat harus menunggu aba-aba sampai keadaan aman. Bahkan dia bilang jika memang tidak bisa terpaksa kami kembali ke Bangka!

Belitung sore itu dilanda hujan deras dan angin kencang. Beberapa kali pesawat mencoba untuk lepas landas lalu kembali naik lagi, dua entah tiga kali, sampai akhirnya kami mengelilingi pulau Belitung dari udara. Jika tidak sedang dalam kondisi 'menyeramkan' mungkin saya akan begitu excitednya mengambil foto dari ketinggian, tapi kali ini tidak, saya lebih memilih untuk memejamkan mata seraya berdoa supaya Allah melindungi perjalanan kami hingga mendarat nanti. Dan kalau boleh jujur, baru kali ini saya merasakan ketakutan yang teramat sangat haha iya, iyaa anggi memang suka berlebihan iya~

Imajinasi saya terlalu liar jika boleh dikatakan. Tiba-tiba teringat kejadian kecelakaan pesawat yang dialami beberapa maskapai penerbangan, ada yang hilang, ada yang menabrak pegunungan dan aneka musibah lainnya. Saya menarik nafas panjang dan tidak putus melafadzkan doa. Hingga hampir 1 jam berlalu, akhirnya pesawat bisa 'memaksa' landing dengan selamat. Dan kemudian saya tak henti mengucap syukur dengan kaki masih gemetaran begitu keluar dari pesawat. Luar biasa!

..Selamat datang di Bandar Udara H.A.S Hanandjoeddin!


Sore itu saya dijemput salah satu teman penempatan Belitung, Oom eh~ Mas eh~ Uda Teguh, yang sekaligus juga jadi abang-abang penyewa motor selama kami disana~ *kemudian dijewer, haha! Nope yang hari sebelumnya sudah tiba di Belitung juga dipinjami motor dan sudah mulai melanglangbuana disana. Setelah menghubungi nope kami akhirnya memutuskan untuk bertemu di salah satu pantai terdekat -yang nyatanya sama sekali nggak dekat- untuk sekedar ngopi-ngopi berhubung saat itu saya datang menjelang maghrib juga. Setelah drama delay dan insiden mendebarkan di pesawat, kemudian dilanjutkan drama hampir kehabisan bensin ditengah hutan sawit. Azz!




Saya nggak ingat nama cafenya, pokoknya konsepnya unik sih. Semacam cafe ala ala, tapi lucunya dia jualan kaktus juga terus pantry-nya pake mobil safari gitu. Sayangnya minuman yang katanya recommended disini saat itu sedang out of order. Obrolan kesana kemari pun dilanjutkan ditempat ini walaupun nggak lama karena waktu yang semakin malam dan mengingat besoknya saya dan nope punya segudang agenda untuk mengelilingi Belitung~

Jadi.. Hai, Belitung!



Bangka, Sunday Night, Almost Midnight, and MLTR's song on my playlist.
*to be continue...