RINDU PERJALANAN

Source: Pinterest

Ada sesuatu dari perjalanan yang membuat saya merasa terus jatuh cinta. 

Lagi.

...dan lagi.

Tidak dapat disebutkan secara jelas. Tapi, menikmati perasaan saat menatap jalanan, berlari santai atau berjalan kencang, mencoba hal-hal baru, atau sekedar berkelakar dengan penduduk lokal mungkin adalah beberapa hal yang dapat saya sebutkan serta paling dirindukan.

Sudah hampir 10 tahun saya jatuh cinta dengan dunia tulis menulis. Sejak saya masih menggunakan seragam putih abu. Menjadi jurnalis sekolah ala kadarnya. 

Saya punya rahasia besar, dulu, saya pernah bercita jadi travel journalist, profesi yang saya yakini adalah salah satu profesi paling menyenangkan sedunia. Wara-wiri ke berbagai pelosok Nusantara bahkan aneka penjuru dunia. Berbagi kisah suka duka selama perjalanan. Dan aneka pengalaman yang hanya didapat dengan melakukan perjalanan.

Selain perjalanan ke Yogyakarta bersama Sang Adik tersayang beberapa bulan lalu, Bali mungkin jadi kali terakhir saya benar-benar 'jalan-jalan'. Sendirian.

Saya rindu travelling. 

Travelling yang benar-benar travelling.

Saya rindu ritual-ritual kecil yang terkadang terjadi saat melakukan perjalanan.

Saya bahkan rindu kebodohan-kebodohan yang kerap sering saya lakukan, dimana pada akhirnya berujung dengan mengumpati diri sendiri atau sedikit penyesalan. *eh?


Sekarang saya mengaku benar-benar buntu, saya bosan, berjam-jam scrolling timeline Instagram hanya berbuah helaan panjang.


Kali ini saya benar-benar butuh liburan. 

Butuh hiburan. 

Butuh Bandung, walaupun hanya untuk tidur dirumah seharian.

Kali ini saya rasa ini sudah tidak wajar.

Semacam candu.

Vonislah jika saya benar-benar jatuh cinta. Dan saya tidak keberatan untuk jatuh sekali lagi. 

Berjalan; mengajarkan satu persatu pelajaran sebagai sebuah cerita yang terus bersambung. Memberi celah agar ada satu dua kenangan yang dapat masuk dan tersusun rapi lembar demi lembar. Membuat ruang dalam kenangan lebih rapi dan tertata dengan cerita demi cerita



...maka kali ini jatuhkanlah saya sekali lagi.




Hallo, Oktober!
I'm not fast, but i'm trying to keep on running.
Ditengah ke-mandeg-an menulis makalah.
Lalu, Bandung? 
Yap.