PERJALANAN PENUH DRAMA MENUJU BROKEN BEACH

Bicara soal Bali memang tidak ada habisnya menyuguhkan berbagai destinasi wisata menarik untuk dikunjungi ya. Masih dalam rangka hanimun bulan Mei lalu, saya dan Suami pergi ke Nusa Penida. Pulau yang berada di sebelah Tenggara Bali ini memang sudah sejak lama saya impikan untuk bisa dijelajahi. 

Awalnya kami hanya berencana untuk melakukan perjalan one-way-trip alias sehari pulang pergi, tapi setelah dipikir-pikir dan membaca beberapa cerita di blog, infonya sayang sekali kalau hanya sebentar di pulau ini. Nah, kalau ingin puas dan bisa menjelajahi semua destinasi wisata disini, paling tidak kamu harus menyiapkan waktu 3-4 hari.


Kenapa harus 3-4 hari? Dari pengalaman saya 2 hari di Pulau Nusa Penida, pun dari cerita Pak Made selaku pemilik homestay serta beberapa orang yang kami temui di lokasi, akses jalan menuju destinasi wisata di pulau ini memang bisa dikatakan belum bagus. Jadi daripada capek dijalan karena memburu semua lokasi wisata, baiknya ada lebih banyak spare waktu untuk selingan beristirahat juga. 

Seperti halnya perjalanan menuju Broken Beach atau lebih dikenal dengan Pantai Pasih Uug oleh warga lokal, perjalanan panjang, terjal, nan berliku masih diselingi dengan jalan berbatu yang penuh drama. Pasalnya tidak semua motor yang disewakan oleh para penyewa di pelabuhan memiliki kondisi fisik yang baik, dan kami termasuk salah satu penyewa yang kurang beruntung. Ha!



Di pulau ini juga dapat dikatakan minim sekali petunjuk jalan, jadi sepanjang jalan menuju kemari, kami selalu berhenti sejenak untuk bertanya arah jalan menuju lokasi wisatanya. Walau pun perjalanan benar-benar penuh perjuangan, tapi setiba disana memang terbayarkan dengan pemandangan yang indah.

Telisik punya telisik, ternyata pantai ini dinamankan demikian karena memiliki sebuah tebing berlubang pada bagian tegahnya dengan ketinggian 50-200 meter. Jika dilihat dari atas, seperti membentuk sebuah terowongan raksasa yang berada ditengah laut. 






Berlokasi di Banjar Sumpang, Desa Mekar Kecamatan Nusa Penida, jika dilihat sekilas memang tidak jauh berbeda konturnya dengan Pantai Uluwatu. Tebing-tebing tinggi terlihat menjorok ke laut lepas. 

Entah karena kami yang datang menjelang sore, tapi saat kami tiba disana pengujung sangat sepi, hanya terlihat beberapa turis lokal dan mancanegara yang sedang asyik berfoto atau main hammock. Dibandingkan lokasi wisata di Pulau Bali-nya, Pulau Nusa Penida lebih cocok bagi kita yang ingin menikmati alam dengan ketenangan ditepi pantai.



Disini kita bisa melihat keindahan tebing dan lautan sekaligus. Hijaunya rerumputan disekitar tebing, birunya air laut ditambah cuaca yang cerah menjadi pemandangan yang sayang untuk dilewatkan. Oya, dari cerita pemilik cottage, kalau beruntung konon kita bisa melihat sekelompok kawanan ikan pari bahkwan penyu yang sedang berenang di tengah laut. 



Melanjutkan jalan-jalan seputaran Pasih Uug atau Broken Beach ini, kita akan diarahkan untuk menuju satu lokasi yang cukup menarik yaitu Angel's Billabong. Lokasih yang sepertinya merupakan muara dari sungai yang ada di Nusa Penida ini untuk mencapai ke lokasi harus melalui bebatuan karang tajam terlebih dulu. 

Sepanjang menuju muara sungai, saya melihat beberapa lubang karang yang terisi air laut saat sedang pasang sepertinya, jadi terlihat seperti membentuk kolam-kolam kecil didalamnya. Hingga akhirnya tiba di ujung area nya, berawal dari 2 orang turis mancanegara yang turun kebawah untuk bisa berenang di area tersebut, jadilah beberapa pengunjung lain pun ikut turun, termasuk pak suamik.

Airnya sangat jernih dan bening sekali hingga kita bisa melihat hingga dasarnya. Saya sendiri memilih untuk tidak menuruni bukit karang yang terjal dan tajam itu karena takut dan ragu, daripada terjadi apa-apa saya lebih memilih menikmati dari atas saja. Walaupun akhirnya menyesal 😂



Angel's Billabong ini sendiri jadi semacam kolam alami yang cantik ya.. Semacam terbentuk infinity pool dengan dasar berwarna hijau dan biru yang cantik. Rasanya ingin sekali ya bisa ikut berenang-renang gitu, pasti fotonya instagramable banget *lah.

Beruntungnya saat kemari, air dari lautan lepas tidak masuk ke area Angel's Billabong. Sebelumnya kami sudah diwanti-wanti untuk tidak turun saat air laut mencapai batas karena sangat berbahaya mengingat ombak yang cukup tinggi. Khawatirnya jika kondisi demikian, pengunjung dapat tergelincir terbawa ombak dan tertarik hingga lautan lepas. 

Cerita dari 3 orang yang sama-sama berkunjung saat itu, terakhir mereka kemari beberapa waktu lalu ada 2 orang wisatawan yang hilang karena berenang saat air laut sedang pasang. Jika diperhatikan kebanyakan tipe pantai di Nusa Penida ini merupakan bukit terjal berbatu, sehingga tidak memungkinkan para pengunjungnya untuk bisa bermain air di bibir pantai. 


Dan akhirnya awan semakin gelap dan waktu sudah menunujukkan pukul 6 sore waktu setempat. Setelah sempat mengobrol, kami akhirnya ikut iring-iringan dengan tiga orang pengujung lain untuk kembali ke penginapan. Mengingat kami juga tidak begitu ingat arah pulang dan rawannya jika terjadi apa-apa diperjalanan. Walaupun lagi-lagi penuh drama karena jalanan dan kondisi motor, alhamdulillah sampai dengan selamat 😊

Jadi, kapan kita kemana lagi, Pak Suamikkk? 😘


Nusa Penida, Bali, Mei 2017
Happy!