Wisata Bandung ke Trans Studio, dari Migrain hingga Vertigo!

Setelah kumat-kamit berdoa dari rumah saat mau pergi ke Trans Studio Bandung, karena seperti yang sebelumnya saya ceritakan, kalau tiket yang saya dapat dari detik sukses terbagi empat oleh adik saya. Memasuki kawasan Trans Studio Mall saya sudah mulai khawatir dan sempat berniat mengurungkan diri mencoba, ibarat kalah sebelum berperang, akhirnya mama memaksa saya untuk tetap mencoba. Ya, kalau kata mama sih setidaknya kalau pun bisa syukur, kalau gak bisa sukuuuuur! Haha, garing.

Saat tiba di loket tiket pertama, kami menghampiri seorang pria penunggu loket. Disana saya mulai bertanya dan menjelaskan maksud saya. Menceritakan detail peristiwa mulai dari bagaimana saya mendapat tiket sampai akhirnya si tiket itu sukses terbagi empat *halah*. Si penjaga tiket awalnya terlihat kebingungan, mengerutkan kedua alis, lalu berkata ‘Aduh bu, ini mah enggak bisa dipake masuk’. Jleb. Lima ratus ribu hilang melayang-layang, pikir saya saat itu. Eeh, ternyata si mama belum putus asa, masih bujuk penjaga itu supaya tanya bagian yang bersangkutan.

Nggak lama berselang, datang seorang mbak cantik plus rok mininya menghampiri kami. Singkat cerita, dia akhirnya mengambil tiket dan mencoba cek menggunakan sebuah alat untuk ­­mengecek barcode yang ada didalam tiket (sepertinya). Dari kejauhan si mbak ini menggangguk, isyarat yang menandakan kalau kami boleh masuk ke dalam dengan memakai tiket robek tadi. Horaaaaay!




Hari ini bukan hari sabtu atau minggu, hari dimana biasanya saya menghabiskan akhir pekan setelah lima hari bergelut dengan setumpuk dokumen atas nama pekerjaan. Bukan. Rasanya ini benar-benar lain rasanya, soalnya saya hampir seminggu di Bandung untuk Training Komunikasi dari sebuah lembaga.

Sebagai orang Bandung asli saya sendiri merasa aneh sebetulnya baru pertama kali kemari, sedangkan orang-orang yang notabene dari luar kota bahkan luar pulau berbondong-bondong datang kemari. Bahkan banyak teman-teman dari Jakarta yang mengontak saya untuk menanyakan transport travel ke Trans Studio. Glek. Maklum, waktu jadi mahasiswa nominal tiket masuk kemari bisa jadi uang jajan dua minggu, hehe. Tapi toh akhirnya bisa masuk kemari juga karena beruntung dapet 2 tiket gratis! Yeiyyy!

Trans Studio Bandung memang udah jadi tempat wisata paling popular ya rasanya di Bandung sekarang ini. Setelah sebelumnya dibangun Indoor Theme Park serupa di Makassar, Bandung jadi kota kedua yang dipilih TransCorp untuk mendirikan Trans Studio-nya. Trans Studio yang berlokasi di Kawasan Terpadu Trans Studio Mall yang dulu diberi nama Bandung Super Mall ini dibangun diatas tanak seluas 4,2 hektar.

Berhubung waktu semakin siang dan saya melihat antrian yang semakin memanjang, tanpa buang waktu kami akhirnya ikut sebuah antrian ..dan wahana pertama yang saya naiki itu Vertigo!

Yes, migrain saya hilang diganti Vertigo!
Vertigo

Lalu, Giant Swing!
Giant Swing

Swing~ Swing~ Giant Swing~ Swinggggg~ Wohooooo!

Nggak banyak sih wahana yang saya naiki, ya berhubung hari itu weekend jadi jumlah pengunjung juga membludak. Setelah naik Giant Swing selama kurang dari 5 menit dengan waktu antri yang hampir 1 jam, wahana Jelajah menjadi pilihan selanjutnya. Disamping wahana Jelajah, antrian Sky Pirates memanjang sampai lebih dari 5 barisan. Err.. saya sih udah hopeless kalau buat naikin semua wahana-wahana seru setelah liat keramaian hari itu.





Hari ini Selanjutnya wahana Dunia Lain dan beberapa wahana kami masuki. Seperti biasa, waktu mengantri jauh lebih lama daripada waktu jalannya wahana itu sendiri, hehe. Nah! Dari wahana Dunia Lain sebetulnya mau naik beberapa wahana lagi, eh tapi karena ada Laser Show jadi beberapa wahana ditutup sementara sampai show tersebut  berakhir. 
Setelah hampir setengah hari berkeliling di Trans Studio Bandung, saya baru dapet peta wilayahnya. Dari peta itu saya baru tahu kalau Trans Studio ini dibagi menjadi 3 zona, Studio Central yang menggambarkan kemegahan klasik ala Hollywood dan New York, Lost City dan Magic Corner.

Sewaktu pertama kemari menaiki wahana Vertigo dan Giant Swing, ternyata kedua wahana itu termasuk dalam Studio Central, belum lagi ada Superheroes The Riders 4D, Dunia Anak, Trans Car Racing, Trans Broadcast Museum, Trans Car Racing, Trans City Theatre, Science Centre, Sibolang Adventure daaaan wahana paling menantang ...Yamaha Racing Coaster, wahana terakhir yang saya naiki sebagai penutup liburan di Trans Studio Bandung sore hari itu. yeiyy!

 Terus terus zona ke dua, 'Lost City', ada Kong Climb, Sky Pirates, Amphitheatre dan Jelajah. Di zona kedua saya cuma naik wahana yang terakhir aja karena lihat antrian panjaaaang. 
Zona ketiga juga asik nih, 'Magic Corner'  yang dipenuhi berbagai wahana kayak Black Heart Pirateship, Pulau Liliput, Dragon Riders, Negeri Raksasa, Dunia Lain dan mungkin yang suka film action wajib juga nontoh wahana Special Effect Shows-nya, asli keren deh!

Setelah capek main dan berkeliling Trans Studio Bandung, spot-spot buat makan juga banyak banget loh. Hampir di setiap areanya ada beberapa gerai makanan dan minuman. Jadi bisa dibilang emang lengkap kap kap!

Nah, ngomong-ngomong soal tiket masuk, untuk weekdays (Senin-Jumat) harga tiketnya Rp 150.000,- sedangkan untuk weekend (Sabtu dan Minggu) harganya Rp 250.000,-. Oya, kalau buat yang males ngantri juga disediakan tiket VIP Access dengan biaya tambahan sebesar Rp 250.000,- yang artinya bayar Rp 500.000,- per orang. Jadi gak perlu berlama-lama ngantri untuk menaiki setiap wahana yang ada di Trans Studio Bandungnya. Adios!

Fyi, untuk yang mau kemari, nih ada alamat, nomor telpon dan contact social media Trans Studio Bandung.

Jl. Gatot Subroto No. 289, Bandung
022-91099999
Buka: Senin-Jumat (10.00-21.00)
            Sabtu-Minggu (09.00-22.00)
Facebook: Trans Studio Bandung
Twitter :@transstudiobdng
Website : http://www.transstudiobandung.com

Wisata ke Bandung? Yuk, ke Trans Studio Bandung aja ^^,

 Happy Holiday!
agistianggi