Lebih dari Sekedar 'Hadiah'

Sedari kecil mungkin kita terbiasa mendapat kado, entah itu dari orang tua, teman atau mungkin.. pacar. Kalau dari orang tua tidak hanya saat ulang tahun saja, biasanya ketika kenaikan kelas atau dapat ranking, kado seolah jadi hadiah tanda sayang juga penghargaan mereka atas pencapaian yang kita dapat.

Saat menginjak perubahan angka kemarin, saya juga mendapat beberapa kado dari orang-orang terdekat. Bukan soal nominal uang akan pemberiannya, bukan soal jenisnya, bukan itu.. tapi makna dari pemberian hadiahnya.

Bahagia itu sederhana. Melihat orang-orang yang kita sayang ada disekitar kita itu juga sudah lebih dari sempurna, sebetulnya. Atau sebuah pesan singkat dari teman yang mendarat disertai dengan kata bernuansa doa dalam perjalanan saya. Luar biasa rasanya..

Dalam salah satu cerita berjudul Lilin Merah, misalnya, Dee menulis dengan indah sekali. Adakalanya kesendirian menjadi hadiah ulang tahun yang terbaik. Keheningan menghadirkan pemikiran yang bergerak ke dalam, menembus rahasia terciptanya waktu. Lilin merah berdiri megah di atas glazur, kilau apinya menerangi usia yang baru berganti. Namun, seusai disembur napas, lilin tersungkur mati di dasar tempat sampah. Hangat nyalanya sebatas sumbu dan usailah sudah. Sederet doa tanpa api menghangatkanmu di setiap kue hari, kalori bagi kekuatan hati yang tak habis dicerna usus. Lilin tanpa sumbu menyala dalam jiwa, menerangi jalan setapakmu ketika dunia terlelap dalam gelap. Berbahagialah, sesungguhnya engkau mampu berulang tahun setiap hari. 
Sesederhana itu..
 
Kadangkala hadiah istimewa itu tidak harus mewah. Yang sederhana, tapi memberi arti yang dalam, itulah hadiah terindah…

Terima kasih semuanya...

 
bDay video last year! Viva la horeeeee!


Thank you papoynya, Om DJ! :D Thank you, Mba Dwi shawlnya!
Thank you nopaleo! ;)
Thank you bukunya mas dan mbakyu ku :D

Hallo, Papoy!




love love loveeeee..... *ketjup satu satu*