[Wonderful Indonesia] Bali, Definisi Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama

pic source
Beberapa waktu lalu saya menonton sebuah tayangan inspiratif yang menyentuh hati di salah satu stasiun televisi. Kisah seorang bidan di Bali mendapatkan gelar pahlawan dari stasiun televisi internasional CNN bergelar '2011 CNN Hero of the Year'. Kenapa dibilang inspiratif? Karena bidan bernama Robin Lim ini merupakan bidan asal Amerika Serikat yang telah mendedikasikan hidupnya di Ubud, Bali, selama lebih dari 20 tahun. Dikisahkan juga bahwa ia selama ini mendirikan Yayasan Bumi Sehat Bali untuk membantu persalinan ibu-ibu hamil yang tidak mampu secara cuma-cuma. Dan entah berapa banyak jumlah nyawa ibu dan anak yang telah tertolong oleh yayasannya.

Ibu Robin sendiri mengenal Indonesia sejak usia 8 tahun. Bapaknya yang kerja di pemerintah Amerika tinggal di Indonesia selama satu tahun. Namun ia, adik dan ibunya tetap tinggal di Amerika. Setiap bulan bapaknya mengirim wayang kulit melalui pos ke Amerika. "Sejak saya lihat wayang kulit itulah saya jatuh cinta dengan Indonesia," ujarnya. Kini ia menetap di Indonesia dan merasa bahagia bisa mengabdikan diri bagi generasi muda Indonesia yang lebih baik. Namun ketika ditanya mengapa Ibu Robin memilih berkiprah mendirikan Yayasan Bumi Sehat di Bali? "Mungkin nasib atau takdir", jawabnya sembari tersenyum. Ia hanya satu dari segelintir orang luar negeri yang akhirnya memilih menetap dan mengabdikan diri untuk Indonesia, karena jatuh cinta dari pandangan pertama.. 

Lalu, bagaimana dengan kita? Sudahkah kita bangga menjadi warga negara Indonesia?



Siapa yang tidak kenal Bali? Bahkan katanya orang luar negeri lebih mengenal Bali daripada Indonesia yang notabene merupakan negara dimana pulau tersebut berada. Suatu pertanyaan simpel tapi cukup menggelitik saya rasa ketika mendengarnya. Disatu sisi ada perasaan bangga melihat Bali mempunyai tempat tersendiri dihati masyarakat dunia, tapi disisi lain ada rasa heran yang tersirat mengingat dari sekian luas wilayah Indonesia, hanya Bali yang paling dikenal. Kenapa ya?

Tidak mengherankan sih sebetulnya jika Pulau yang dijuluki Pulau Dewata ini memukau tidak hanya bagi para penduduk Nustantara, tetapi juga warga dunia. Selain mengingat keindahan alamnya, hal lain yang menarik wisatawan untuk berkunjung ke Bali adalah budaya, sejarah dan keramahan penduduknya. Sampai saat ini, adat istiadat di Bali masih dipegang teguh oleh penduduk Bali meskipun tiap tahunnya jutaan wisatawan mancanegara berkunjung kesana dengan budaya barat yang dibawa namun tak melunturkan budaya Bali sedikitpun.

Di Bali, para wisatawan bisa menikmati beragam wisata menarik, mulai dari wisata budaya, pura, pantai, danau, gunung dan tentunya kuliner. Bali juga memiliki resor terbaik di dunia berpadu dengan pemandangan menakjubkan hasil gabungan keindahan lanskap alam spektakuler ditambah kehidupan malam yang meriah. Bahkan pada tahun 2009 lalu, majalah Travel and Leisure memilih Bali sebagai World's Best Island, dan pada tahun 2010 majalah Lonely Planet's memilih Bali menjadi peringkat kedua Best of Travel 2010 setelah Yunani.

pic source
Coba saja jika ingin melihat sunset terbaik pergi ke Pantai Kuta yang sungguh mempesona. Berbagai fasilitas lengkap pun tersedia, mulai dari homestay, cafe, restoran, toko, club malam, sampai dengan hotel bintang lima pun ada. Bergeser ke sebelah barat Kuta, kita bisa menikmati Legian dan Seminyak yang juga tak kalah indahnya. Namun jika ingin lebih menikmati tenangnya malam, Jimbaran menjadi tempat yang direkomendasikan. Nah, lain halnya bagi para pecinta surfing, selain Kuta, ada Nusa Penida dan Uluwatu menjadi tempat yang kerap dijadikan ajang kompetisi selancar internasional. Para pecinta diving juga disuguhkan pemandangan cantik bawah laut yang membuat mata tak berkedip di Pantai Amed.

Selain menawarkan keindahan pantainya, Bali juga mempunyai lokasi wisata yang menantang adrenalin para pengunjungnya. Arung Jeram! Bersepeda, mendaki gunung, trekking di Taman Nasional Bali Barat, juga merupakan beberapa alternatif wisata yang dapat dipilih selama berlibur ke pulau dewata ini. Tak kalah seru jika kita menghabiskan waktu untuk menyusuri jalan setapak ke hutan mangrove atau bakau di Suwung Kau, sekitar Pelabuhan Benoa.

pic source
Jika pernah menonton film ke bioskop beberapa tahun lalu, film 'Eat, Pray, Love' yang diperankan oleh si cantik Julia Robert mengambil lokasi di Bali. Film yang diangkat dari novel dengan judul yang sama ini menceritakan kisah seorang wanita yang bangkit dari keterpurukan setelah perkawinannya berantakan dan tidak membawa kebahagiaan dalam hidupnya. Untuk itu, dia mencari ketenangan spiritual dan keseimbangan dalam hidup yang dilalui dengan melakukan perjalanan religi ke beberapa tempat di dunia, dan salah satunya di Pulau Bali, Indonesia. Bali memang menawarkan pemandangan menakjubkan yang menciptakan rasa damai dan ketenangan, hamparan sawah yang menghijau, butiran pasir serta keindahan laut yang mengagumkan.

Ya, selain terkenal dengan kisah religi bali yang mayoritas beragama Hindu, Pulau ini juga dikenal dengan pulau penuh cinta. Ada semacam kekuatan magis yang mampu menguatkan pasangan di pulau ini. Suksesnya 'Eat, Pray, Love' turut pula meningkatkan popularitas Bali di mata dunia Internasional. Penggambaran Bali memukau para penonton dari sisi spiritual Bali. Ya, Bali memang terkenal dengan budayanya, orang-orangnya, dan penyembuhan spiritualnya.

pic source
Selain merupakan tempat beribadah umat Hindu, Pura di Bali sering pula dijadikan sebagai objek wisata. Ribuan pura berdiri di daratan Bali dengan sangat kokohnya tak terlepas dari aneka seluk beluk serta sejarahnya. Makanya Bali mendapatkan julukan Pulau Seribu Pura. Pura merupakan tempat sakral, suci, diagungkan oleh kalangan umat Hindu Bali. Pura Bali ialah manifestasi dari keyakinan dan keimanan warga Bali yang mayoritas beragama Hindu. Pura Bali merupakan rumah kedua warga Bali setelah rumahnya sendiri, dimana mereka akan berduyun-duyun mendatangi pura ketika momen-momen suci tiba. Selain untuk keperluan religi bagi umat hindu, kehadiran pura juga memiliki dimensi wisata serta dimensi ritual budaya.

Bali terkenal dengan beragam dan bentuk kesenian, seperti lukisan, patung, ukiran kayu, kerajinan, dan seni pertunjukan. Musik orkestra perkusi Bali, yang dikenal sebagai gamelan, sangat berkembang dan bervariasi. Tarian Bali yang terkenal adalah pendet, Legong, Baris, Topeng, Barong, Keybar Gong, dan Kecak. Di pulau ini memang seni tari dan drama merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan dari peribadatan di pura juga dalam perayaan, yang diselenggarakan secara sakral. Seperti misalnya, di Desa Batubulan pada pagi hari diadakan Tari Barong yang mengisahkan cerita abadi pertarungan antara kebaikan dan kejahatan. Adapula Tari Kecak yang dipentaskan lebih dramatik di lapangan terbuka Pura Tanah Lot. Sedangkan Desa Peliatan terkenal akan Legong Keraton-nya yang indah dan alat musik gamelan yang fantastis!

Harus diakui, saat ini Bali sudah jadi destinasi wisata favorit oleh masyarakat bahkan dari berbagai penjuru dunia. Ini juga ditambah dengan banyaknya kemudahan akses menuju Bali dari berbagai belahan dunia. Adapun jika berangkat dari kota Jakarta menuju Bali hanya membutuhkan waktu 1,5 jam. Sedangkan rute lain yang dapat ditempuh adalah melalui Banyuwangi dengan menggunakan kapal feri sekitar 30 - 45 menit waktu perjalanan ke Pelabuhan Ketapang di Bali.

Coba deh simak video Wonderful Indonesia; Bali dari Indonesia.travel ini yang membuat penontonnya selalu ingin kembali berlibur menikmati keindahan Bali dan seisinya.



Bali memang tak usah diragukan lagi soal keindahan alamnya, panorama pantainya, aneka jenis wisatanya, kelengkapan fasilitas yang ditawarkannya. Soal kuliner? Tak usah lagi ditanya. 

Bali, pulau indah yang diakui sebagai salah satu surga dunia di Indonesia. 

Bali, pulau yang banyak mengajarkan para pengunjungnya tetang apa itu definisi jatuh cinta pada pandangan pertama..



Tulisan ini diikutsertakan dalam Wonderful Indonesia Blogging Contest dari Indonesia.travel