Menginjakkan Kaki di Tanah Sumatera via Selat Sunda

Sabtu kemarin, awalnya sih niatan udah mau main ke Objek Wisata Batu Qur’an di daerah Pandeglang terus lanjut kuliner dan lain sebagainya. Tapi seperti biasa dalam rangka mendadak disko, tiba-tiba saya kepikiran ingin ke Lampung. Ingin naik kapal ferry. Ingin nyebrang lautan. Ingin menginjakan kaki lagi di tanah Sumatera setelah sekian lama nggak kesana. Terakhir ke Lampung kalau nggak salah sekitar waktu saya duduk di bangku smp, kelas tiga. Duh, udah lama sekali rasanya.. 

Berhubung Kakek yang orang Lampung pun akhirnya memutuskan pindah ke sebuah desa kecil di kota Ciamis, juga Papa yang lahir di Lampung berjodoh sama orang Bandung, jadilahhh kami jarang lagi mudik kesana. Nggak banyak sih yang saya ingat, pokoknya yang tersisa diingatan saya ya gitu, Lampung identik sama hutan-hutan sepanjang perjalanan.



Sore itu berangkatlah kami menuju pelabuhan Merak untuk menyebrang selat sunda menuju Lampung melalui Pelabuhan Bakauheni. Kondisi pelabuhan hari itu sungguh sangat sepi. Begitu masuk kawasan dan membayar tiket masuk, kami langsung diarahkan untuk menaiki kapal ferry.

Didalam kapal sudah masuk beberapa mobil, motor dan juga beberapa truk besar. Setelah memarkirkan kendaraan, kami naik ke tempat duduk penumpang dibagian atas. Saya memilih duduk disisi paling pinggir supaya bisa melihat laut sepanjang jalan. Tak lama, para awak kapal mulai menarik tali pengikat dari dermaga dan akhirnya kapal pun mulai berjalan melewati selat sunda. 






Awalnya saya merasa sedikit pusing, tak lama, mungkin hanya mabuk laut sesaat. Perjalanan itupun dimulai.. waktu tempuh menuju Pelabuhan Bakauheni dari Pelabuhan Merak menghabiskan waktu kurang lebih 2 jam saja. 
 
Didalam kapal sendiri ada penjual makanan-makanan ringan, seperti kopi, teh, mie, dan makanan sejenisnya. Oya, ada satu hal menarik yang saya perhatikan. Didalam kapal selama perjalanan ada sejenis hiburan, satu atau dua orang penyanyi menghibur para pengunjung. Tentunya hiburan rakyat Indonesia, dangdut! 


Satu hal lagi yang menurut saya menarik. Didalam kapal juga ada seorang jasa fotografer, dimana para pengunjung yang ingin mengabadikan dirinya diatas kapal bisa difoto dan mendapat hasilnya saat itu juga. Dan dia mendapat banyak pelanggan disana.

Sepanjang kapal melaju, rasanya lambat sekali jika kita memperhatikan ke lautan, padahal kecepatan kapal saat itu sangat cepat katanya. Lambat laun pelabuhan Merak mulai menjauh, mengecil, digantikan dengan lautan dan beberapa pulau kecil yang kami lewati. Jika cuaca cerah seperti itu Selat Sunda memang sangat indah dilihatnya.


Hingga akhirnya setelah 2 jam perjalanan tibalah kami di Pelabuhan Bakauheni, menginjakkan lagi kaki di tanah Sumatera setelah sekian lamanya!





 
Horeeeee, Lampung!