Kisah Para Teman Petualang dari Bagian Barat Nusa Tenggara

Snorkeling || Photo by Azhar
Nafasku tersenggal saat membuka path dan instagram beberapa teman lama yang ternyata Tuhan tuntun untuk menetap menikmati indahnya Kepulauan Nusa Tenggara Barat sementara waktu karena alasan pekerjaan. Hobi traveling menantang mereka untuk menjelajah setiap sudut lekuk indah kepulauan ini. Belum habis rasanya rasa penasaranku akibat siaran berita di media cetak, elektronik dan kini racun itu kian ‘menggila’ di media sosial. Novel Tere Liye berjudul Sunset Bersama Rosie juga dengan suksesnya membuat imajinasiku membayangkan bagaimana keindahnya Lombok dan kawasan sekitarnya. Menikmati setiap petualangannya melalui cerita dan hasil bidikan kamera mereka membuat aku tertawan pesona, seolah aku membayangkan saat berada langsung disana. 

Pulau ini mempunyai aneka tempat indah yang siap memukau siapapun yang berkunjung. Para penikmat alam dari berbagai penjuru dunia lebih dulu menjadikannya tempat berlabuh sebelum akhirnya traveling juga merambah menjadi bagian dari gaya hidup anak muda Indonesia. Mereka menyingkap satu demi satu sudut wajah Nusa Tenggara Barat dan terus menambah informasi tempat destinasi baru yang jarang terjamah. Mereka mencoba menghalau mitos tentang tempat yang dulunya tak lebih dianggap sebagai tempat wisata dengan budget yang 'luar biasa' untuk direalisasikan menjadi destinasi liburan impian ala backpackeran. 

Wujud kecantikan yang ingin disimak pun bisa dipilih. Pemandangan elok pantai Kuta, berjalan santai di Tanjung Aan, snorkelingan di Gili Air, Gili Meno, Gili Sundak dan Gili Nanggu, Treking ke air terjung Sendang gila dan Tiu Kelep, belajar menenun di Sentra Tenun Sukarara atau mengunjungi Desa Sade (Sasak Ende) yang terkenal akan adat budayanya. Atau sekadar menyatur dengan alam di berbagai pantai yang tersebar di sepanjang pesisir pulaunya.


Gili Trawangan || Photo by Irfan Rahadian
Mengendarai Sepeda di Gili Trawangan || Photo by Irfan Rahadian
Gili Trawangan adalah salah satu tempat yang tepat untuk melepas penat. Gili terkenal dengan eksotisme bawah lautnya yang menawan. Memang tak banyak destinasi wisata di pulau kecil ini, tapi di sini kamu bisa mendapatkan ketenangan yang jauh dari hiruk-pikuk kota besar, katanya. Berjalan-jalan menjelajahi pulau, bisa dengan jalan kaki, naik sepeda, atau naik cidomo. Nikmati pantai yang mempesona dan udara bersih yang bebas dari polusi kendaraan bermotor. Kalo mau, juga bisa singgah di pulau-pulau sekitar Gili Trawangan menggunakan perahu.

Selalu ada kisah petualangan di balik setiap perjalanannya. Tak heran jika tempat ini masuk dalam bucket list idaman para traveler. Khususnya mereka yang menyukai destinasi ekowisata dengan perjalanan penuh tantangan dan membetik adrenalin. Meski kerap membutuhkan perjalanan darat yang panjang dan berjalan kaki jauh hingga berpeluh, semua akan terbayarkan setelah melihat pemandangan alam cantik di depan mata.

Panorama || Photo by Azhar
Batu Payung || Photo by Azhar
Senggigi juga termasuk daerah wisata yang paling terkenal di Lombok. Hamparan pantai dengan pasir putih, laut biru terang yang aman untuk berenang, ombak untuk surfing, dan bahkan memiliki beberapa spot bagus untuk snorkelling. Hal-hal inilah yang membuat Senggigi didatangi banyak turis, bahkan tidak sedikit orang-orang menyeberang dari Bali menuju tempat ini.

Pantai Oi Fanda || Photo by Regi Pramandita
Pantai Oi Fanda || Photo by Regi Pramandita

Termasuk di antaranya Pantai Oi Fanda yang terletak di daerah Kolo wera, hari lain dia bercerita soal Pantai Sori Foo di daerah Kolo. Atau cerita perjalanan dengan pantai Lariti di daerah Sape jadi tujuannya. Dan masih banyak lagi tempat yang ia datangi dengan kawannya para bikers yang hobby trail menantang medan jalan. Disambut dengan sapaan angin laut yang memeluk dan tambilan warna hijau segar air laut yang berpadu dengan apik dengan pasir sepanjang garis pantai sebagai hadiah akhir dari perjalanan.

Lain lagi dengan ceritanya menuju Air Terjun Tiu Kelep. Perjalanan treking dengan jalan setapak masuk hutan, meniti jalanan dengan pemandangan akar-akar pohon yang menjalar ke setiap sudut. Hingga akhirnya tiba dengan pemandangan menakjubkan pun di depan mata. Bukan hanya tentang laut, bukan juga tentang pegunungan, tapi tentang bagaimana cara menikmati perjalanan dan bercengkrama dengan penduduk lokal. Mengingat pengalaman solo traveling akhir Agustus lalu di Bali. Bagiku, berinteraksi dengan penduduk asli daerah itu amat mengesankan. Bagaimana kamu bisa seolah saling mengenal dan menceritakan cerita atau pengalaman yang pernah kalian rasakan.

Photo by Azhar
Air Terjun Tiu Kelep || Photo by Azhar
Dari informasi yang aku baca, Lombok merupakan tempat wisata yang ramah bagi wisatawan muslim. Masjid dan makanan halal ada dimana-mana. Untuk urusan wisata kuliner, Lombok punya beragam menu pedas yang siap membuat para wisatawan ketagihan. Ada ayam taliwang dan plecing kankung yang pedas luar biasa, ada sate rembige yang dagingnya empuk dan kaya bumbu, nasi balap puyung yang ditaburi ayam suwir bercabai. Selain itu ada juga beberok terong, sate bulayak dan sate tanjung yang menjadi kuliner yang wajib dicicipi kalau berkunjung kemari.

Mereka bilang kehidupan islami menjadi khas kehidupan masyarakat Lombok. Disini mudah bagi wisatawan untuk menjumpai masjid, hotel dengan arah kiblat dan makanan halal. Selain itu, ada banyak pesantren dan para penghafal Al-Qur'an yang jumlahnya semakin menggeliat. Belum lagi predikat Bumi Seribu Masjid dan adanya Islamic Centre terbesar se-Asia Tenggara yang dibangun di jantung kota Mataram.
Kwangko, Dompu || Photo by Irfan Rahadian
Danau Air Asin Pulau Satonda, Dompu || Photo by Irfan Rahadian
Tanjung Aan, Lombok Tengah || Photo by Irfan Rahadian
Banyak tempat indah yang menanti di pulau ini, Island Hopping pasti jadi hal yang sangat menyenangkan jika dilakukan disini ya. Mereka bilang berlibur kemari harus sediakan waktu cukup jika ingin menikmati beberapa titik, berhubung membutuhkan waktu tempuh yang tak sedikit untuk menikmati satu eksotisme ke eksotisme menawan lain. 

Pipiku memerah dan berbagai macam perasaan menggelegak keluar, rasa iri pun bercampur rasa senang, rasa penasaran bersinggungan dengan rasa gelisah. Rasa penasaran selama ini, perlahan mulai semakin parah. Sejauh ini dari cerita-cerita yang mereka ceritakan lewat bidikan kamera, I heart this Island more than Bali. Kind people, lovely sites, very reasonable price.

Sama halnya seperti impianku saat pertama kali membayangkan bagaimana aku bisa menjelajahi pulau Bangka dan Bali, cerita kali ini pun membawaku untuk membayangkan bagaimana caranya aku bisa pergi kesana. Kesemuanya membuatku berjanji, walaupun tidak bisa kesana berkali-kali, walaupun hanya satu kali setidaknya harus menjajaki dan melihat keindahannya dengan mata kepala sendiri..



Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba menulis Lombok Sumbawa World Travel Writer Gathering 2015 di www.twgathering.com yang diselenggarakan oleh Lombok Sumbawa dan Badan Promosi Pariwisata Daerah Nusa Tenggara Barat



*) Note: Semua foto yang dalam cerita sudah mendapat persetujuan dari pemilik bersangkutan. 
Terima kasih, kawan! :)