Listrik untuk kehidupan yang lebih baik ..Untuk Indonesia!

Kehidupan masyarakat dewasa ini sangat bergantung kepada sumber daya energi, salah satunya adalah energi tenaga listrik. Keberadaan energi listrik sudah merupakan sebuah keharusan sebagai penggerak roda kehidupan, termasuk roda perekonomian, pada sebuah bangsa untuk tetap bergerak dan mengarah maju ke depan. Adapun ketergantungan akan ketersediaan energi yang satu ini kian hari kian meningkat, mengingat keberlangsungan berbagai macam bentuk aktivitas sehari-hari di masyarakat maupun sektor industri. Jadi menurut saya, bisa disimpulkan bahwa tanpa adanya energi listrik akan menghambat hingga menghentikan aktivitas masyarakat yang berujung pada terhambatnya bahkan terhentinya roda kehidupan masyarakat.

Ketersediaan tenaga listrik yang handal, aman, ramah lingkungan dan efisien dengan harga terjangkau merupakan faktor yang cukup penting dalam menunjang kehidupan masyarakat sehari-hari. Nyatanya, yang kita lihat beberapa waktu lalu ketersediaan tenaga listrik, khususnya di pulau jawa, beberapa kali mengalami masalah dikarenakan keterbatasan supply dibanding kebutuhan yang semakin hari semakin meningkat. Tentu ini bukan hanya tugas PLN saja untuk melakukan pembenahan diri secara internal dan eksternal, tapi juga tugas dari seluruh masyarakat Indonesia sebagai user atau pengguna listrik.

Pertumbuhan ekonomi, perkembangan dunia industri, pertambahan jumlah penduduk terutama dikota besar, kemajuan teknologi serta meningkatnya standar kenyamanan hidup di masyarakat, juga turut ambil andil dalam pertumbuhan jumlah penggunaan listrik di Indonesia. Mengingat begitu besar dan pentingnya manfaat dari energi listrik sedangkan sumber energi pembangkitnya, terutama yang berasal dari sumber daya tak terbarui yang keberadaannya terbatas, maka untuk menjaga kelestarian sumber energi ini perlu diupayakan langkah-langkah atau solusi yang dapat menunjang penyediaan energi listrik secara optimal dan terjangkau.

Disadari atau tidak, listrik sekarang ini sudah merupakan kebutuhan utama bagi seluruh lapisan masyarakat, pasalnya hampir semua hal dalam kehidupan sehari-hari berhubungan dengan listrik. Mari coba kita absen satu persatu benda apa saja yang biasa kita gunakan dengan menggunakan listrik.. Handphone? TV? Kulkas? Radio? Setrika? Mesin Cuci? Pompa air? Bahkan alat transportasi, KRL! Dan tentu masih banyak lagi bukan?!


LALU, TUGAS SIAPA INI?
Perusahaan Listrik Negara (atau disingkat dengan PLN) merupakan sebuah perusahaan BUMN di bidang kelistrikan yang bertugas melayani masyarakat di seluruh Nusantara. PLN merupakan bahan usaha tunggal (monopoli) yang diberi kepercayaan dan kewenangan oleh Pemerintah dalam pengadaan dan pemberdayaan energi listrik di seluruh pelosok negeri.

Adapun kegiatan usaha PLN dalam hal menjalankan usaha penyediaan tenaga listrik mulai dari kegiatan pembangkitan, penyaluran, distribusi tenaga listrik, perencanaan dan pembangunan sarana penyediaan tenaga listrik. Selain itu juga PLN menjalankan usaha penunjang dalam penyediaan tenaga listrik juga pengelolaan serta pemanfaatan sumber daya alam dan sumber energi lainnya untuk kepentingan penyediaan tenaga listrik. Bisa dilihat bukan, betapa besar sekali tugas dan tanggung jawab PLN?


PROSES BISNIS PLN
Sebelum bicara lebih jauh mengenai PLN, kita harus tahu dulu proses bisnis sumber energi yang satu ini. Berdasarkan dari informasi yang saya baca di web pln, proses jual beli tenaga listrik dimulai dengan membangkitkan tenaga listrik di pusat-pusat pembangkit listrik seperti Tenaga Uap (PLTU), PLTDiesel, PLTGas dan Uap, PLTPanas Bumi dan PLTAir. Sedangkan untuk skala kecil ada PLTBayu (angin), PLTSurya, PLTSampah, PLTBiomas, dan lain-lain.

Nah, dari pusat pembangkit, listrik disalurkan ke Gardu Induk Tegangan Extra Tinggi (GITET) atau Gardu Induk yang kemudian disalurkan kembali ke penyulang (feeder). Singkat cerita, sampai akhirnya listrik dapat disalurkan ke pelanggan. Dan setelah diterima oleh pelanggan, PLN mengukur berapa energi listrik yang dikonsumsi oleh pelanggan dan kemudian barulah ditagihkan dalam bentuk rekening listrik. Jadi selama ini saya, kita masyarakat Indonesia, hanya bisa merasakan hasilnya saja. Padahal diluar itu semua, untuk menikmati aliran listrik ini telah melalui berbagai macam proses panjang terlebih dahulu.


INOVASI PLN
Selama ini kita sesungguhnya sudah menikmati banyak kemudahan dari inovasi dan terobosan dari PLN dalam hal ketenagalistrikan yang semakin memudahkan kita sebagai pengguna dalam menikmati listrik. Hal ini sejalan dengan tekad PLN dalam upaya memberikan pelayanan jasa ketenagalistrikan yang terbaik dan memenuhi standar ketenagalistrikan, PLN terus berusaha memberikan inovasi-inovasi dan perbaikan dibidang ketenagalistrikan. Beberapa diantaranya:

1. System Payment
Seiring berjalannya waktu, sistem pembayaran tagihan listrik juga mengalami kemajuan. Jika dulu pembayaran tagihan listrik harus melalui loket-loket PLN, yang bahkan melalui jasa calo, kini pelanggan diberi kemudahan membayar rekening listrik melalui berbagai macam media seperti loket pembayaran rekening, auto debit, ATM dan diproses di infrastruktur rekening (billing) PLN seperti Payment Point Online Bank (PPOB), Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpadu (AP2T), serta Pengelolaan dan Pengawasan Arus pendapatan Secara Terpusat (P2APST).

Yang selanjutnya uang-uang pembayaran tagihan rekening listrik tersebut masuk ke rekening kas PLN di bank-bank yang bekerja sama dengan PLN. Lebih mudah bukan? Hal ini juga dilakukan dalam upaya untuk mengurangi dan memberantas praktek percaloan dan pungutan liar dalam pelayanan listrik loh. Saya sebagai pengguna listrik juga sangat menyadari manfaat dari system pembayaran yang diberikan, hal ini sangat memberikan kemudahan untuk membayar tagihan listrik dengan cepat dan tepat.

2. Refomasi Prosedur Pelayanan
Untuk menangani berbagai keluhan masyarakat terhadap ketidaknyamanan dalam pelayanan penyambungan baru, pada awal 2011 lalu PLN melakukan reformasi prosedur pelayanan dengan menghapuskan berbagai ketentuan yang selama ini dianggap memberatkan masyarakat yang membutuhkan listrik. Salah satunya mengenai ketentuan penghapusan Uang Jaminan Langganan (LUJ) bagi setiap permintaan sambungan baru maupun tambah daya. Dengan demikian, komponen biaya hanya dikenakan Biaya Penyambungan (BP) yang besarnya bervariasi tergantung besaran daya tersambung yang diminta.

Salut untuk PLN, karena menurut saya kebijakan ini merupakan gambaran bagian dari komitmen PLN untuk melakukan reformasi birokrasi pelayanan kelistrikan kepada masyarakat, sehingga diharapkan dapat memberikan kemudahan, kenyamanan dan kepastian kepada pengguna listrik tanpa harus terkendala biaya maupun prosedur yang berbelit.

3. Call Center 123
Lagi lagi, PLN tidak setengah-setengah dalam memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mengakses listrik. Berbagai terobosan telah dilakukan, salah satunya dengan meningkatkan fungsi call center (CC) 123. Awalnya call center 123 hanya sekedar untuk melayani info gangguan saja, namun kini sudah berubah menjadi loket pelayanan pasang baru, perubahan daya, dan penyambungan sementara juga loh. Jadi para pelanggan yang membutuhkan layanan-layanan tersebut tidak perlu lagi repot-repot datang ke kantor PLN. Cukup menghubungi call center PLN melalui nomor telepon 123 dan melakukan pembayaran biaya administrasi melalui ATM, selanjutnya PLN yang akan mengurus semuanya. Wah mudah bukan?

Pelayanan via telepon ini juga dibuat untuk memudahkan masyarakat dalam menjangkau pelayanan PLN dalam menggunakan listrik dan juga untuk memberantas praktek percaloan serta pungutan-pungutan liar dalam pelayanan listrik. Hanya saja, menurut saya untuk mengoptimalkan fungsi dari call center 123 ini, PLN harus terus mensosialisasikan penggunaannya kepada masyarakat luas.

4. Listrik Pintar
Dan inilah inovasi terkini dari layanan PLN yang lebih menjanjikan kemudahan, kebebasan dan kenyamanan bagi pelanggannya: Listrik Pintar – Solusi isi ulang dari PLN! Dengan inovasi ini, setiap pelanggan diharapkan bisa mengendalikan sendiri penggunaan listriknya sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya. Menurut saya, inovasi ini benar-benar brilliant! Kenapa? Karena dengan menggunakannya para pengguna listrik dapat belajar mengendalikan pemakaiannya sendiri sesuai kebutuhan. Walaupun begitu, pasti ada sisi kelemahannya juga dari suatu sistem yang baru diterapkan ini.

Saya pun dirumah sudah menggunakan si pintar satu ini loh. Cara kerjanya cukup sederhana, menurut saya, seperti halnya pulsa isi ulang pada telepon seluler, pada sistem listrik pintar ini para pelanggan juga terlebih dahulu membeli pulsa (voucher/token listrik isi ulang) yang terdiri dari 20 digit nomor. Lalu, 20 digit nomor token tersebut dimasukkan ke dalam kWh Meter khusus yang disebut dengan Meter Prabayar dengan bantuan keypad yang tersedia.

Sejumlah informasi penting seperti informasi jumlah energi listrik (kWh) yang dimasukkan, jumlah energi listrik yang sudah terpakai, jumlah energi listrik yang sedang terpakai (real time) dan jumlah energi listrik yang tersisa bisa diketahui oleh para pelanggan melalui layar yang ada pada MPD. Kemudian, jika energi listrik yang tersimpan di MPB sudah hampir habis, maka alat tersebut akan memberikan sinyal awal untuk segera melakukan pengisian ulang. Saat ini pembelian token isi ulang dapat dilakukan melalui teller bank, ATM, payment point, internet banking, kios, phone banking, EDC, dan SMS banking.

Dengan menggunakan listrik pintar ini, saya merasakan betapa saya sekarang ini dapat dengan baik mengatur penggunaan listrik. Mulai dari mematikan lampu yang tidak digunakan, menggunakan air seperlunya, dan tindakan-tindakan hemat listrik lainnya. Lain halnya dengan sewaktu dulu saya menggunakan sistem pasca bayar, penggunaan listrik jadi semaunya karena tidak ada limit yang menjadi patokan penggunaan listriknya. Sungguh bermanfaat sekali.

5. Memberikan inovasi energi terbaru dan terbarukan
Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia merupakan negeri yang kaya akan sumber daya green energy (meliputi matahari, angin, panas bumi dan gelombang laut). Adapun wilayah Indonesia yang luas serta penyebaran kebutuhan energi listrik yang terdesentralisasi di pulau-pulau dan daerah terpencil membuat sumber daya ini menjadi salah satu pilihan inovasi yang menarik untuk diimplementasikan sesuai dengan potensinya. Lalu, dari sini saya sebagai salah satu warga Indonesia yang menjadi pengguna listrik mengharapkan PLN dapat menggali semua potensi yang dimiliki Indonesia guna mengingkatkan kemajuan bangsa di sektor ketenagalistrikan. Go PLN!


PENERAPAN GCG
Penerapan prinsip Good Corporate Governance (GCG) oleh banyak perusahaan saat ini disadari tidak hanya sebagai pemenuhan kewajiban, tapi juga telah menjadi kebutuhan dalam menjalankan kegiatan bisnisnya dalam rangka menjaga pertumbuhan usaha secara berkelanjutan, meningkatkan nilai perusahaan dan sebagai upaya agar perusahaan mampu bertahan dalam persaingan. Sebagai salah satu BUMN, PLN juga menyadari akan pentingnya hal ini.

Dalam hal ini, manajemen PLN telah menegaskan komitmennya untuk menjalankan praktek penyelenggaraan korporasi yang bersih dan bebas dari segala bentuk korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Untuk itu, PLN menjalin kerjasama dengan jaringan organisasi global anti korupsi Transparency International Indonesia (TII) untuk memastikan bahwa PLN dalam menjalankan usahanya bersungguh-sungguh menerapkan praktek GCG dan anti korupsi.

Adapun program ‘PLN Bersih’ ini meliputi reformasi dalam proses Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) mulai dari studi pemetaan dalam tahapan/proses PBJ dan juga reformasi proses pelayanan pelanggan yang berkualitas. Dalam konsep ini akan ada tim penerima keluhan pelanggan atau masyarakat yang dikenal dengan whistle blower system. Hal ini digunakan sebagai informasi untuk menginformasikan praktik-praktik korupsi, termasuk memberikan perlindungan pada orang yang menginformasikan terjadinya praktik korupsi di lingkungannya.

Ya, kami, seluruh masyarakat Indonesia, tentu saja dalam hal ini berharap besar bahwa dengan adanya kerjasama tersebut, semua pihak dapat terhindar dari kegiatan-kegiatan yang menimbulkan korupsi yang merugikan negera. Juga, semoga kerjasama PLN dengan TII ini dapat menjadi pelopor agar badan usaha lain juga mengikuti langkah ini guna memerangi KKN di Indonesia.


SELANJUTNYA....
Sebagai perusahaan listrik Negara, PLN harus melayani lebih dari 40 juta pelanggan di seluruh Indonesia yang barang tentu hal ini bukan sebuah tugas yang mudah. Harapan saya, bahkan mungkin seluruh warga Indonesia untuk PLN adalah agar PLN selalu berusaha meningkatkan kinerja dan pelayanan yang terbaik bagi Indonesia. Karena dari jumlah tersebut, mungkin, masih ada pelanggan yang belum semuanya mendapat hak-hak sebagai konsumen secara optimal seperti mendapatkan informasi, mendapatkan layanan dan penyelesaian gangguan yang terukur baik secara kepastian prosedur pelayanan dan pembiayaan.

PLN juga harus terus menyuarakan gerakan hemat listrik untuk mengajak masyarakat untuk meningkatkan kepedulian pada kondisi kelistrikan terutama di masing-masing tempat tinggalnya secara kontinyu. Himbauan untuk penggunaan listrik seperlunya dengan mematikan lampu-lampu penerangan yang tidak digunakan sebagai salah satu cara penghematan listrik perlu terus disuarakan dengan berbagai macam cara salah satu diantaranya dengan menggunakan social media seperti blog, twitter dan facebook. 
Sampai saat ini memang telah terjadi penghematan listrik yang cukup signifikan, yang saya rasa dilingkungan rumah maupun kantor. Namun jangan sampai dengan seiring berjalannya waktu, gerakan hemat listrik ini tinggal sejarah dimana pola konsumsi listrik berlebihan dan tidak berdaya guna, kembali menjadi kebiasaan di mana-mana. Gerakan hemat listrik ini idealnya tetap dilaksanakan dan harus terus dilaksanakan. Tapi, tentu saja perlu adanya kerjasama antara pihak pemerintah, LSM, para pelajar, dan media untuk menyuarakan gerakan hemat listrik secara berkelanjutan.

Lalu, melihat peristiwa beberapa bulan kebelakang saat terjadinya tradisi mudik lebaran, yang mana banyak sekali terjadi peristiwa kebakaran di lingkungan masyarakat untuk itu perlu sekali sebuah edukasi atau penyuluhan berkala dari PLN mengenai penggunaan listrik kepada masyarakat pengguna. Masyarakat dihimbau agar memastikan dengan lebih teliti bahwa seluruh peralatan elektronik yang berhubungan langsung dengan kontak listrik sudah benar-benar dalam kondisi aman, guna menghindari kemungkinan terjadinya arus pendek (korsleting) atau hal lain yang tidak diinginkan selama rumah dalam kondisi kosong. Hal ini jelas akan meminimalisir terjadinya kebakaran atau kejadian lain yang membahayakan masyarakat sebagai para pengguna listrik sehingga kejadian serupa tidak akan terulang kembali.

Adapun semua usaha perbaikan dari PLN tidak akan bermakna manakala tidak adanya kerjasama antara pihak pemerintah, masyarakat, dan instansi terkait dalam menangani semua permasalahan yang ditemui. Oleh karena itu, kerjasama antara pihak-pihak terkait amatlah penting. Mulai dari penanaman budaya hemat listrik, sampai masalah teknis penanganan dan pengelolaan sistem distribusi listrik baik dalam hal pemakaian pembangkit listrik maupun akuntabilitas finansialnya yang diharapkan lebih transparan.

Selain itu juga, mengingat potensi sumber daya di Indonesia yang begitu banyak, juga untuk meningkatkan pembangunan ketenagalistrikan, PLN diharapkan dapat memberikan inovasi-inovasi baru dengan memanfaatkan pengembangannya menggunakan energi baru dan terbarukan (EBT). Hal ini dilakukan untuk mengurangi ketergantungan kepada BBM sebagai bahan bakar pembangkit tenaga listrik yang jumlahnya terbatas. Harapan lainnya adalah agar PLN terus melakukan pembangunan untuk meningkatkan pelayanan dan memenuhi tingginya pertumbuhan akan kebutuhan listrik di Indonesia. 


Diluar semua kekurangan yang ada, kita sebagai masyarakat Indonesia yang menggunakan listrik tentu harus banyak berterima kasih atas semua pencapaian dan pelayanan dari PLN.

Listrik untuk kehidupan yang lebih baik ..Untuk Indonesia!

Sumber terkait: