SEPEREMPAT ABAD
Saya lahir dibulan kedelapan dalam hitungan tahun Masehi, dan dibulan kali ini saya menginjakkan tanggal dua puluh lima untuk usia ke dua puluh lima. Seperempat abad. Hari itu ditengah malam saya terbangun karena suara panggilan telepon salah seorang teman yang mengucapkan selamat menua. Seharian ponsel saya dipenuhi notifikasi dari berbagai messenger dan juga beberapa sosial media. Pun beberapa pesan dari orang-orang yang tidak terduga, terima kasih. Untaian doa tak putus yang sejurus kemudian saya aamiin-kan satu per satu. Saya percaya, doa yang baik akan kembali lagi kepada yang mendoakannya. Begitu, kan? Bahagia? Tentu saja. Pagi hari, sudah ada panggilan video via Line dari orang rumah. Dilanjutkan panggilan telepon dari si bungsu yang menelpon diiringi lagu selamat ulang tahun yang dia setel dari kaset radio. Ditambah lagi surprise dari teman-teman kantor yang mendadak buka pintu, bawa kue dan joget-joget gak karuan. Ah, manisnya! Menjelang malam tiba-tiba mendapatkan