Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2022

QUARANTINE DAY-6; RENCANA

Gambar
pic source   Kenapa rencana yang kita ceritakan ke orang, cenderung tidak terjadi, daripada yang kita simpan sendiri dan bekerja dalam diam. Ternyata emang ada studinya..   "Our mind mistakes the talking for doing", -@kuntoajiw Saya lupa dulu screenshoot darimana, tapi kutipan ini sendiri ditulis kayaknya via twitter oleh akun @kuntoajiw dan baru sekarang sekarang ini merasa relate dengan kalimat diatas.  Kenapa? Karena berhubung saya merasa bukan masuk ke golongan orang-orang yang kepo, makanya kalau ada yang cerita satu dua hal yang menurut saya pribadi nggak berhubungan langsung sama kehidupan saya pasti saya cuma iya iya aja. Rasanya jarang banget nanya detail tentang sesuatu hal yang orang tersebut memang nggak cerita sendiri. Lain halnya kalau diceritakan lalu diminta pendapatnya. Buat saya sesuatu yang sudah masuk dalam ranah pribadi itu cukup di keep diri sendiri atau orang terdekat aja, jadi bukan hal yang perlu orang lain atau seluruh dunia harus tau. Ngga. Ibaratny

QUARANTINE DAY-5; TENTANG INTROVERT DAN INNER CIRCLE

Gambar
pic source Berhubung hanya bisa diam dikamar seharian, sudah bosan dengan rutinitas yang itu ini aja, akhirnya jadi banyak mikir kesana kemari deh tentang diri sendiri.. Karena pada dasarnya saya menilai diri sendiri adalah orang yang super introvert. Jadi saya rasa juga memang saya akan sangat jarang banget memulai obrolan duluan. Saya akan merasa nyaman kalau memang ada didalam circle saya aja, kalau udah diluar apalagi ketemu orang baru pasti cenderung nggak akan bisa ngomong atau sekedar basa basi haha-hihi cuma bisa senyum-senyum aja. Paling sebatas cuma nanya asal dari mana.. sekarang tinggal dimana.. atau pertanyaan pertanyaan standar sekali. Bukan tipikal yang bisa membawa obrolan ngalor ngidul juga soalnya. Kaku ya cem kanebo kering. Bisa dibilang, semakin nambah usia jumlah temen itu semakin sedikit, itu itu aja, di grup whatsapp apapun cenderung nggak pernah ngobrol, kecuali kerjaan atau emang circle keseharian, bahkan ngumpul keluarga juga bukan tipikal yang bisa rumpi kaya

QUARANTINE DAY-4; ESENSI DARI PANDEMI

Gambar
pic source Masih dalam edisi random talk ala ala dengan menulis, mencoba mencari bahan ide buat ngisi blog lagi.. Hmm nggak terasa ya sudah lebih dari dua tahun ini kita menghadapi yang namanya pandemi, tapi masih banyak sekali orang yang gagal buat memahami esensi dari pengendalian penyakit menular ini. Bahwa ini bukan hanya tentang bagaimana kita bisa menyelamatkan diri sendiri, tapi juga melindungi orang lain, terutama pada mereka mereka yang termasuk dalam golongan yang rentan, golongan yang belum bisa vaksin walaupun ingin.  Jadi pengen throwback deh history saya bisa akhirnya sampai kena.. Saya sendiri kontak erat dengan teman yang terkonfirmasi positif hari Selasa minggu lalu. Hari Rabu saya jadi panitia pelaksanaan antigen buat beberapa pegawai kantor yang pulang dari Pangandaran dan sore harinya masih sempat pergi untuk Vaksin Booster ke-3 ke tempat vaksin yang disediakan oleh kantor. Lalu hari Kamis dan Jumat saya masih kerja di kantor seperti biasanya cuma memang selepas vak

QUARANTINE DAY-3; BOSAN

Gambar
pic source   Mulai bosan saudara-saudara~~~ Asli seharian pagi-pagi cuma bikin laporan kehadiran rutin harian, terus rebahan, buka intagram, buka youtube, mandi, makan, minum obat, terus tidur.. bangun cek group whatsapp sambil laporan lagi, bikin power point buat wig mingguan, terus rebahan lagi, buka hp lagi, buka intagram, buka youtube, rebahan lagi, repeat....

QUARANTINE DAY-2; COBA FASILITAS OBAT GRATIS DARI KEMENKES

Gambar
Jadi pas sore hari setelah swab itu saya di whatsapp sama teteh homecare yang ngambil sample bahwa hasil PCR nya memang terkonfirmasi Positif. Cuma memang hasil tertulis atau print-an agak sedikit lebih lama dari biasanya berhubung saat ini demand buat tes ini memang lagi lumayan tinggi, katanya.  Nah besok paginya tiba-tiba dapet whatsapp dari centang hijau, atau verified account ya biasa dibilangnya, dari Kemenkes RI, yang isinya gini... Berhubung nggak bisa capture dalam satu page sebetulnya message ini sendiri masih ada lanjutannya mengenai syarat dan ketentuan untuk dapat konsultasi telemedicine dan paket obat gratis ini dari Kementrian Kesehatan ini. Lanjutannya gini.. Syarat dan ketentuan : 1. Program ini hanya berlaku untuk NIK yang terdaftar di https://isoman.kemkes.go.id 2. Konsultasi dokter melalui layanan telemedisin GRATIS 3. Paket Obat yang diberikan berupa Paket A untuk OTG (1 jenis) atau Paket B (3 jenis) untuk gejala Ringan 4. Obat tambahan yang diresepkan layanan tele

QUARANTINE DAY-1; POSITIVE

Gambar
Well, akhirnya setelah dua tahun lebih bergelut dengan dunia percovidan ini kena juga. Dari awal tahun 2020, terus lahiran adek.. nggak lama dari itu masuk kantor, masuk gelombang sekian sekian sekian sampai dengan PPKM berjilid-jilid di tahun 2021 lalu. Dan akhirnya awal 2022 ini qadarullah merasakan juga namanya covid, hmm. Berawal dari tracing dari salah seorang teman kantor yang pergi berkegiatan bersama di minggu lalu, semobil, makan bareng dalam durasi yang cukup lama sekitar 3-4 jam. Hari pertama wfh belum berasa gejala apa-apa dan tes antigen mandiri dengan hasil satu garis negatif, baru di hari kedua bangun tidur baru terasa sakit tenggorokan deh dan memutuskan buat misah sama orang serumah. Hari ketiga akhirnya manggil orang klinik buat homecare, dengan berpegang pada hasil antigen dengan hasil positif, saya lanjut dengan tes PCR. Sedangkan orang rumah semua antigen dengan hasil negatif, alhamdulillah. Kalau ditanya gimana rasanya, ya yang saya rasa sih memang kayak yang seba

KESEMPATAN KEDUA

Dulu sekitar tahun 2013 waktu saya dapat hadiah dari salah satu media ternama atas lomba menulis untuk dapat pergi Tour Gratis ke Singapore dan Malaysia selama beberapa hari tapi tidak bisa saya ambil rasanya hmmmm sekali ya.. Berhubung saat itu sedang dalam masa pendidikan atau sebutlah orientasi di perusahaan baru yang sama sekali tidak mengijinkan siswanya untuk sekedar ijin apalagi cuti berhari-hari. Mau kabur tapi rasanya nyali saya nggak sebesar itu, alih-alih nekat ijin pun khawatirnya langsung dicoret nama dari daftar capeg hahaha takut jugak! Rasanya waktu itu bete berhari-hari setelah ditelpon pihak medianya, beberapa teman juga menguatkan dan menghibur dengan aneka kata-kata yang bilang 'Nanti mudah-mudahan keganti rezekinya sama yang lebih lagi' dan saya cuma bisa mengamini sambil tersenyum miris. Toh kalau mengingat masa-masa itu, menyesali masa lalu juga nggak akan bawa kita kemana-mana, kan? Ini berlaku untuk hal ini, bahkan menurut saya sih bisa diterapkan untu