Capture Life's Moments

......Perjalanan akan membuatmu mengerti apa arti kata rumah dan pulang. *** Lagu yang tersalur melalui earphone mengalun pelan dari list musik handphone saya, begitu mengena dengan suasana selama menemani perjalanan saya dari Jakarta menuju Surabaya. Pemandangan indah melalui kaca jendela yang terlihat menjadi suatu kenikmatan tersendiri bagi setiap mata yang melewatinya. Pematang sawah yang terhampar hijau berpadu dengan langit biru menghasilkan nuansa yang begitu syahdunya. Sesekali waktu terbangun dan mendapati deburan ombak di lautan saat melewati jalur pantai utara. Lain waktu tersadar bahwa kereta sedang berada diatas rel yang dibawahnya merupakan sungai yang deras arusnya. Ini perjalanan saya... ***

Ada beberapa hal yang saya selalu suka. Sederhana. Tapi akan membuat saya merasa sangat bahagia. Jalan-jalan sendirian, berbelanja, atau duduk di pojok kafe, mengopi dan melamun. Ini hal sederhana yang biasanya saya lakukan sendirian ketika sedang kesal. Haha! Kebiasaan. Tapi kadang kesendirian juga kerap lebih menyenangkan. Mungkin akan terasa lebih bahagia ya jika saat duduk di pojok kafe, mengopi dan melamun, lalu tanpa sengaja bertemu cowok ganteng, keren dan super perhatian. Haha! Sayangnya hidup nggak seindah jalan cerita FTV, jadi mari untuk yang satu ini dilupakan. Membuat handicraft dari barang-barang bekas. Orang bilang saya kreatif, tapi menurut saya sendiri sih lebih ke arah nggak ada kerjaan. Kalau lagi stuck nulis cari inspirasi, saya lebih senang bergumul dengan tumpukan kain, gunting, jarum dan benang. Voila!  Membicarakan hobi dan tulisan. Rasanya kedua hal ini yang jadi pencair suasana ketika saya berhadapan dengan orang, terutama dengan orang yang

Beberapa teman sempat bertanya pada saya apa itu Apel 7 atau Iphone 7, saat saya sedang berkicau atau sekedar saling membalas tweet teman-teman di twitter. Jadi, Iphone 7 itu bahasa gaulnya dari Apel 7 yang merupakan nama kamar/asrama yang kami tempati selama pendidikan orientasi di Pusat Pendidikan Pandaan ini hingga bulan Maret nanti.  Kamar Apel 7 diisi 6 orang, lucunya kami semua berasal dari kampus yang sama, dan mereka adik kelas saya semua. Berangkat dari situlah panggilan ‘teteh’ dari teman-teman hampir se-angkatan dimulai… jreng jreng! Padahal umur saya sama mereka cuma beda satu tahun, saya 22 tahun dan mereka 21 tahun. Awalnya sih ada sedikit rasa risih, kadang kikuk juga saat orang yang kebetulan lebih tua usianya memanggil saya dengan panggilan yang sama. Merasa ‘dituakan’ gitu lah, padahal kan cuma sedikit lebih dewasa aja hahaha!  ***

Rasanya baru kemarin, tapi begitu banyak yang terjadi. Banyak cerita diujung telunjuk yang ingin sekali ditulis, tapi waktu terus berpacu dan saya menyerah, saya kalah. Berpisah bertahun-tahun dari orang-orang tersayang dan kenyamanan membuat saya merasa berkembang secara personal. Pengalaman kemarin seperti sebuah pintu permulaan bagi saya mengingat perjalanan ke depan masih sangat panjang. Membuat saya melihat bahwa seharusnya kemarin-kemarin saya bisa lebih giat untuk berusaha menjadi lebih baik dan lebih berprestasi. Seharusnya demikian..

Dear all, Thank you so much for all of the joy and our togetherness in the last few years. Thank you for all the happy-weekends and late nights  that we spend together. Thanks for encouraging me to be patient and grow to be a better person. Thank you so much for always being there when I really needed help, geng toya! I can't begin to tell you all how much your support means to me. For all of support and friendship, thank you! ***