Meningkatkan Kualitas Generasi Muda Bangsa Melalui Wirausaha dan Pengenalan Teknologi!
Indonesia merupakan bangsa
yang patut untuk dibanggakan, bagaimana tidak, aneka ragam adat dan budaya dari
sabang hingga merauke, potensi alam yang maha dahsyat, dan berbagai hal lain
yang bahkan sudah diakui di mata dunia. Tapi apa?! Nyatanya berdasarkan survey
dan kenyataan yang terlihat dilapangan, di Negara yang konon katanya 'kaya'
ini, disinyalir rakyatnya mempunyai tingkat angka kemiskinan yang mencapai nilai cukup tinggi. Mengejutkan bukan?! I
think, Indonesians should aspire to create something new and useful and own it
so as to inspire others, because this country is rich in creativity and verve
too. Right?!
Masa depan bangsa dan Negara Indonesia berada di tangan
para generasi mudanya.. Kira-kira
begitulah kalimat yang seringkali saya dengar dan saya baca dari berbagai
media, entah itu di media cetak, elektronik maupun media online. Setuju kah
kalian?! Ya, saya pribadi sangat setuju. Kenapa? Karena memang para Generasi
Muda inilah yang nantinya akan menjadi nahkoda yang memegang kendali penuh akan
kemana arah laju ‘kapal’ Indonesia, masa depan Indonesia..
Lalu, siapa saja Generasi
Muda Bangsa ini?
Generasi muda adalah mereka,
para Penduduk Indonesia usia produktif yang aktif dan tentunya energik, para pemuda-pemudi
harapan Bangsa yang kelak akan menjadi pemegang kendali kemana arah tujuan
bangsa Indonesia kedepannya, agar seluruh rakyat Indonesia semakin sejahera dan
jauh dari kemiskinan ..agar Indonesia bisa terus berkembang dan dipandang
sebagai sebuah Negara maju yang diakui di mata dunia Internasional.
Untuk bisa maju, Indonesia
tentunya membutuhkan generasi muda yang berkualitas, generasi yang unggul. Dan
salah satu ciri generasi unggul sendiri adalah generasi yang mampu memanfaatkan
waktu dalam segala aktifitas dan kegiatan yang ia lakukan agar mempunyai nilai
guna serta manfaat, selain baik bagi dirinya sendiri juga baik untuk lingkungan
sekitarnya. Para generasi muda ini mempunyai tugas dan tanggungjawab penuh
untuk menjadikan bangsa ini semakin bermartabat di mata dunia.
Program ‘Wajib Belajar 9 Tahun’
merupakan salah satu bukti konkrit pemerintah untuk menciptakan bibit-bibit
unggul para generasi muda untuk menuntut ilmu tanpa harus memikirkan urusan
biaya pendidikannya. Sejak beberapa tahun lalu, mulai dari tingkat sekolah
dasar sampai dengan tingkat sekolah menengah pertama, para pelajar tingkat ini
dibebaskan atas biaya pendidikan. Hal ini dilakukan karena melihat begitu
tingginya angka putus sekolah dari jenjang pendidikan dasar. Prihatin? Ya,
tentu. Bayangkan saja, pada tahun 2009 lalu, Kementrian Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak mengungkapkan bahwa jumlah anak putus sekolah
SD rata-rata berjumlah 600.000 sampai dengan 700.000 siswa per tahun. Sedangkan
untuk jumlah anak putus sekolah tingkat SMP sekitar 150.000 sampai 200.000 orang
siswa setiap tahunnya. Saya sendiri memang tidak merasakan program pemerintah
satu ini, karena pada saat itu saya sedang menganyam bangku perguruan tinggi
dengan biaya yang menurut saya juga tidak rendah. But, better late than never,
although never late is better. Right?
Dan hal ini sudah saya
buktikan sendiri, betapa bagi sebagian masyarakat yang memiliki tingkat ekonomi
kelas menengah ke bawah, nyatanya program pemerintah satu ini juga masih belum
dapat mereka nikmati karena alasan ekonomi, lebih banyak tuntutan hidup lain
katanya. Saat mengajar di sebuah rumah singgah beberapa waktu lalu, saya
menemukan begitu banyak anak-anak cerdas, sekitar tingkat sekolah dasar, yang
terpaksa meninggalkan bangku sekolah karena mereka bilang tidak punya biaya. Lantas,
mereka lebih memilih untuk membantu orang tua mereka mencari nafkah, dengan
cara turun ke jalan, menjadi pengamen cilik, tukang sol dan pekerjaan lain yang
tidak seharusnya dijalani anak seusia mereka.. sungguh ironis.
Tentu melihat jumlah ini,
pelaksanaan program wajib belajar 9 tahun ini jelas menjadi tanda tanya besar
bagi kita semua, seberapa efektif kah sebenarnya program ini?! Disini menurut
saya hal yang harus dilakukan adalah dengan melakukan evaluasi secara serius
dan mendalam terkait dengan penuntasan program 9 tahun dengan melibatkan semua
pihak. Diluar itu semua, saya sungguh mengapresiasi dan mendukung sepenuhnya
rencana pemerintah untuk mulai menggulirkan program wajib belajar 12 tahun,
yang katanya akan mulai dirintis mulai tahun 2013 nanti dan baru dilakukan di
wilayah DKI Jakarta. Tentunya diperlukan suatu pola atau cara yang terintegrasi
atas evaluasi program sebelumnya dan agar program yang baru ini berjalan sesuai
dengan tujuan awalnya, yaitu agar seluruh anak bangsa dapat bersekolah, terus
belajar dan mendapatkan pendidikan yang layak.
Diharapkan dengan adanya
dukungan demi dukungan dalam rangka mendorong dunia pendidikan di Indonesia
agar lebih maju seperti ini, kelak akan lahir bibit-bibit unggul yang cerdas,
mandiri, berprestasi dan juga kreatif, yang mana tentunya akan turut pula dapat
mengharumkan nama bangsa.
Wirausaha atau
Entrepreneurship
Jiwa wirausaha atau entrepreneurship merupakan suatu hal yang langka, yang
bahkan tidak semua orang memilikinya. Untuk memulai berwirausaha atau menjadi
seorang entrepreneur,
seseorang harus mempunyai keberanian dan tekad yang kuat serta sikap pantang
menyerah. Juga harus ada semangat serta komitmen yang kuat untuk mulai
menjalankan wirausaha, karena pada dunia ini pelakunya akan menemui berbagai
kendala, naik dan turun, pasang surut, serba tidak pasti. Kurang lebih begitu.
Artinya, jika seseorang sudah memilih untuk menjadi wirausahawan, dia akan
dihadapkan pada berbagai ketidakpastian, salah satunya dalam hal jumlah
penghasilan. Tentunya tidak sama dengan seorang pegawai yang setiap bulan
mempunyai income tetap, seorang wirausaha harus mengembangkan ide-ide baru dan
mencari cara untuk membuat bisnis yang dia jalani bisa terus hidup serta tahan
akan persaingan industri yang semakin ketat.
Sektor wirausaha dari
kalangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) memang terbukti menjadi bidang usaha
yang tahan akan terpaan badai krisis keuangan global yang terjadi dalam
beberapa tahun terakhir ini. Hal ini juga mendapat perhatian pemerintah untuk
terus menyokong pertumbuhan para UKM melalui berbagai cara baik itu bantuan
dana, sarana prasarana maupun bantuan terkait lainnya. Coba lihat saja,
sekarang ini saat banyak perusahaan-perusahaan besar bekerja keras untuk
mengencangkan ikat pinggang agar bisa terus ‘hidup’ yang mana tak jarang
mengakibatkan adanya PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) massal demi efisiensi,
sektor UKM dan Wirausaha kian hari justru kian berkembang.
Generasi Unggul Feat.
Wirausaha Industri
Bukan penyanyi saja yang bisa
berkolaborasi loh, disini para generasi muda unggul dan berbakat juga dapat
berkolaborasi dengan menjadi wirausaha Industri. Kenapa wirausaha?
Sebagai informasi, berdasarkan data yang saya baca dari Badan Pusat Statistik
(BPS) per bulan Februari 2012 lalu, jumlah angkatan kerja di Indonesia mencapai
120,4 juga orang. Nah, dari jumlah tersebut, sebanyak 112,8 juta orang sudah
bekerja. Dan uniknya, penyumbang terbanyak tenaga kerja didominasi oleh lulusan
Sekolah Dasar. Sungguh! Saya tidak bercanda.
Seperti yang sudah saya ulas
sebelumnya bahwa pendidikan di Indonesia sendiri, disadari atau tidak, masih
menjadi barang mahal dan langka bagi sebagian orang. Biaya pendidikan yang
tinggi membuat ratusan ribu anak cerdas dan berbakat memutuskan untuk putus
sekolah lalu memilih untuk bekerja guna menopang kehidupannya. Sedangkan bagi
yang mampu menyelesaikan pendidikan sampai dengan perguruan tinggi, pun
nyatanya persaingan kerja pada level ini juga memang sangat ketat sehingga
tercatat tidak sedikit jumlah para pengangguran terdidik ini. Kenapa disebut
demikian? Istilah ini mengacu pada para lulusan peguruan tinggi yang belum
mendapatkan pekerjaan, selain karena lapangan pekerjaan yang jumlahnya
terbatas, tentunya perusahaan juga sangat selektif dalam mencari calon karyawannya.
Tak heran bukan kenapa jumlah angka pengangguran di Indonesia kian meningkat
jumlahnya?
Lalu selanjutnya apa?
Nah, tantangan selanjutnya
kini adalah bagaimana menjadikan para generasi muda ini tidak hanya cerdas
secara intelektual, tetapi juga dalam hal segi sosial dan kreatif.
Maksudnya?
Maksudnya adalah dengan
menjadikan para generasi muda ini kreatif dan cerdas dalam segi sosial, ada
suatu upaya untuk menjadikan para generasi muda ini agar senantiasa memiliki
orientasi untuk berkontribusi terhadap lingkungan sekitar dipadu dengan
kreatifitas-kreatifitas yang terus menghasilkan pembaruan juga inovasi terbaru.
Dalam hal ini, cerdas sosial juga berarti mampu menghasilkan suatu kreasi,
karya ataupun bentuk kontribusi lain dalam rangka mewujudkan lingkungan yang
lebih baik.
Manajemen Inovasi dan Inovasi Manajemen
Untuk itu juga diperlukan suatu pendekatan serta disertai perubahan yang signifikan untuk melancarkan tujuan tersebut yakni dengan menerapkan Manajemen Inovasi dan Inovasi Manajemen. Manajemen inovasi (Management of Innovation) adalah proses menatakelola inovasi sehingga menghasilkan kesuksesan ekonomi dan sosial yang diperoleh secara efisien dan efektif dengan memampukan seluruh sumber daya yang terkait dalam sektor tersebut. Nah, kalau manajemen inovasi berkaitan dengan cara untuk berinovasi yang menghasilkan sukses secara teknis, komersial dan ekonomi, inovasi manajemen (manajemen innovation) berkaitan dengan salah satu bentuk inovasi bisnisnya. Disini inovasi manajemen lebih merupakan invensi dan implementasi praktik manajemen, proses atau suatu teknik baru untuk mendorong pencapaian tujuan yang diharapkan.
Manajemen Inovasi dan Inovasi Manajemen
Untuk itu juga diperlukan suatu pendekatan serta disertai perubahan yang signifikan untuk melancarkan tujuan tersebut yakni dengan menerapkan Manajemen Inovasi dan Inovasi Manajemen. Manajemen inovasi (Management of Innovation) adalah proses menatakelola inovasi sehingga menghasilkan kesuksesan ekonomi dan sosial yang diperoleh secara efisien dan efektif dengan memampukan seluruh sumber daya yang terkait dalam sektor tersebut. Nah, kalau manajemen inovasi berkaitan dengan cara untuk berinovasi yang menghasilkan sukses secara teknis, komersial dan ekonomi, inovasi manajemen (manajemen innovation) berkaitan dengan salah satu bentuk inovasi bisnisnya. Disini inovasi manajemen lebih merupakan invensi dan implementasi praktik manajemen, proses atau suatu teknik baru untuk mendorong pencapaian tujuan yang diharapkan.
Industri Kreatif sebagai
Salah Satu Alternatif..
Dalam wikipedia, Industri
Kreatif diartikan sebagai suatu kumpulan aktivitas ekonomi yang terkait dengan
penciptaan atau penggunaan pengetahuan dan infomasi untuk menciptakan suatu
industri baru yang kreatif dan berbeda. Industri Kreatif juga bisa diartikan
sebagai suatu industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan
serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan
dengan menghasilkan dan mengekploitasi daya kreasi dan daya cipta individu
tersebut. Banyak pihak yang telah menyadari bahwa sektor yang satu ini
dipandang semakin penting dalam mendukung kesejahteraan terutama dalam bidang
perekonomian di Indonesia.
Menurut Kementerian
Perdagangan RI, ruang lingkup dari Industri ini meliputi berbagai bidang
diantaranya periklanan, arsitektur, mode (fashion), kerajinan, pasar seni,
desain, film dan fotografi, permainan interaktif, musik, pagelaran kesenian,
percetakan dan penerbitan, jasa komputer dan perangkat lunak, televisi dan
radio, serta penelitian dan pengembangan. Kini Industri Kreatif disadari adalah
salah satu industri yang paling berhasil dan menjanjikan di Indonesia.
Memberikan insentif untuk perolehan hak cipta, kemitraan asing dalam industri
pada teknologi, peningkatan akses dalam hal pendanaan dan perbaikan iklim
persaingan adalah beberapa hal penting yang harus diprioritaskan untuk mendorong
industri ini terus berkembang lebih baik.
Nah di dalam Industri Kreatif ini kreatifitas memegang peranan sentral sebagai sumber daya utamanya. Industri Kreatif memang lebih banyak membutuhkan sumber daya kreatif yang berasal dari kreatifitas manusia daripada sumber daya fisik, namun pada dasarnya tetap saja sumber daya ini juga tetap diperlukan terutama dalam peranannya sebagai media kreatif.
Menurut saya, industri
kreatif ini juga bisa menjadi salah satu alternatif untuk menekan angka
pengangguran di Indonesia. Dan sekarang ini begitu banyak bermunculan
usahawan-usahawan sukses yang gencar menyuarakan mengenai pentingnya
menumbuhkan jiwa wirausaha melalui berbagai cara, seperti seminar, buku,
talkshow dan berbagai cara lainnya. Hal lain yang dapat dilakukan, menurut saya
adalah dengan meminta semua lembaga-lembaga atau instansi pendidikan untuk dapat
memperkenalkan dan menumbuhkan jiwa wirausaha sejak dini. Jadi usaha untuk
menciptakan wirausaha baru melalui dunia pendidikan ini adalah dengan cara
melatih dan memancing keterampilan melalui pelatihan ataupun kegiatan
sejenisnya dibarengi dengan pengenalan akan kemajuan teknologi yang kian hari
kian berkembang.
Sayangnya, rata-rata
pengajaran di sekolah saat ini masih berfokus pada akademik. Padahal kualitas para
generasi muda nyatanya bisa ditingkatkan melalui kemampuan soft skills, yakni keterampilan
di luar kemampuan teknik dan akademis yang mengutamakan kemampuan intra dan
interpersonal. Kemampuan soft
skill ini diharapkan dapat
membentuk para generasi muda Indonesia yang disiplin, mandiri, dan berwawasan
masa depan serta siap menjadi pemimpin yang cakap secara intelektual dan
emosional. Dan jiwa wirausaha atau entrepreneur termasuk salah satunya.
Mengapa? Karena diharapkan,
dengan dibekali jiwa wirausaha, para lulusan lembaga pendidikan dari tingkat
bawah sampai kelas tertinggi sekalipun dapat mempersiapkan diri untuk membuka
lapangan kerja yang baru, tidak hanya berfokus untuk mencari kerja diakhirnya,
karena dengan menjadi wirausaha bahkan mereka juga dapat membuka kesempatan
kerja bagi orang lain. Begitu bukan?! Dan tentunya tidak lupa, untuk dapat
menyukseskan program ini, diperlukan suatu wadah serta sarana untuk menampung
dan menerapkan ide serta kreatifitas mereka agar tepat guna dan sasaran.
Online Shop via Social Media
Dari mulai saat duduk di bangku
perguruan tinggi saya memutuskan untuk mulai berwirausaha, dimana saat itu
kemajuan teknologi informasi sudah saya rasakan sepenuhnya dan saya akui
sungguh sangat terasa banyak manfaatnya. Ya, hanya bermodal perangkat komputer
dan koneksi internet, saya bisa dengan bebas mempromosikan dan menjual barang
dagangan saya via facebook.
Produk jualan kamera lomo |
Produk jualan sepatu lukis |
Hasilnya? Jangan tanya. Dengan
euforia pengguna social media yang terus tumbuh semenjak beberapa tahun
kebelakang ini, metode pemasaran yang saya gunakan melalui media ini
memang terbukti sangat jitu. Hanya dengan meng-upload foto barang yang
hendak saya jual, bahkan seisi dunia pengguna sosial media yang sama
bisa melihatnya. Sungguh peluang pemasaran yang besar.
Metode pemasaran yang dulu hanya dengan cara menjual barang
melalui iklan media cetak, mouth-to-mouth, dan cara lainnya, dengan adanya
media ini sungguh bisa dilakukan dengan cara yang jauh lebih mudah juga jauh
lebih efisien dari segi biaya. Internet merupakan salah satu sarana yang dapat menciptakan
pemasaran yang sangat besar, baik dari sisi membangun ekuitas merek (branding)
maupun peluang untuk meningkatkan penjualan. Dan saya yakin sudah banyak yang
mengakuinya.
Contoh lain yang baru saja dilakukan dengan teman saya
adalah membangun sebuah bisnis jasa pembuatan design baik itu untuk untuk logo,
stationary, brochures dan lain sebagainya. B-Design! Hadir untuk memberikan
solusi pelayanan pemesanan design dengan metode pemasaran via website. Dimana para customer tidak perlu
datang langsung secara face-to-face dengan penjual jasa, tetapi bisa hanya
dengan melalui website dengan bantuan e-mail dan media terkait lainnya dengan duduk manis didepan komputer rumah atau kantor. Mudah
bukan? Betapa slogan 'Dunia ditangan kita' itu sungguh bukan lagi sebagai
slogan semata.
Industri Kreatif bisa dari
Industri Rumahan..
Industri kreatif tidak melulu
harus menggunakan teknologi ataupun sarana prasarana yang canggih, industri ini
juga bisa dimulai dari industri kecil bahkan dengan biaya rendah, bisa dimulai
dari rumahan. Beberapa waktu lalu, saya berkesempatan diundang untuk mengikuti
suatu seminar yang digagas oleh Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Ekonomi
Perempuan di Kota Cilegon yang bertajuk ‘Meningkatkan Penjualan Produk
Wirausahawati Cilegon Melalui Jaringan E-Marketing’. Disana para wirausaha,
tidak hanya para wanita muda akan tetapi juga banyak ibu lanjut usia yang hadir
karena tertarik dengan acara ini. Ada yang berjualan keripik pisang, kerajinan
tangan, sampai dengan alat berat untuk bangunan juga loh ternyata.
Para Narasumber |
Antusiasme Para Wirausaha saat sesi tanya jawab |
Sesi Tanya Jawab |
Saat seminar, para peserta
diberi berbagai penjelasan mengenai wirausaha serta pentingnya peranan sektor
UKM dalam menyokong ekonomi suatu daerah. Serunya, kebanyakan para peserta ibu
lanjut usia yang berwirausaha ini, saat acara berlangsung berlomba-lomba untuk
menanyakan hal-hal yang mereka tidak pahami, salah satunya mengenai kemajuan teknologi
yakni pemasaran via internet alias E-Marketing. Ya, di umur mereka yang
terbilang sudah tidak muda lagi, era digitalisasi dapat dikatakan masih
terdengar sangat tabu. Mereka selama ini berwirausaha secara konvensional,
mereka berjualan disuatu tempat baik itu mall ataupun pasar untuk menjajakan
barang jualan mereka.
Saat pelatihan membuat blog |
Selain seminar, saat acara
juga para peserta diajak untuk berkenalan dengan teknologi, ya! Internet. Para
peserta diajari untuk membuat sebuah blog yang akan dijadikan sarana pemasaran
bagi produk yang mereka jual. Bagi sebagian peserta hal ini merupakan suatu hal
yang baru. Lucunya lagi, ada beberapa anak muda dan ibu-ibu yang berulang kali
mengacungkan tangan karena tidak mengerti atau tidak bisa mengikuti saat
menjalani tutorial pembuatan blog ini. Kegiatan semacam inilah yang juga harus
terus sering dilakukan dan gencar diupayakan pemerintah terutama bagi
orang-orang yang tidak berada di kota-kota besar dengan akses teknologi
infomasi yang terbatas.
Menurut saya, dengan adanya kerangka kerja atau suatu cara melalui pembagian kelompok industri kreatif ini akan berperan penting dalam menentukan strategi pengembangan selanjutnya. Dengan mengetahui intensitas pemanfaatan sumber daya di dalamnya, maka strategi pengembangan sebuah sektor harus memperhatikan segala aspek yang dibutuhkan dalam industri tersebut. Selain itu, kebijakan pemerintah dari berbagai instansi yang menyentuh empat aspek dominan yang berbeda di dalam industri kreatif tersebut, seperti Seni dan Budaya, Media, Desain, dan Iptek, akan berdampak pula pada subsektor industri kreatif bersangkutan. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah terhadap pengembangan industri kreatif akan bersifat lintas sektoral dan membutuhkan koordinasi antar instansi.
And I think, LP2EP has been steadily putting greater concern to make entrepreneurs-women in Cilegon city to have such a 'smart-power' for herself. In another way, I think LP2EP concern itself mostly with making valued contributions to national development. And it was so great!
Mandiri dengan Wirausaha Muda Mandiri..
Berbagai inovasi dalam bentuk
pelayanan terus dikeluarkan oleh Bank Mandiri sebagai salah satu Bank
yang Terdepan dan Terpecaya di Indonesia, yang juga merupakan sebagai
suatu bukti kecintaan Bank Mandiri kepada seluruh nasabah dan seluruh
masyarakat Indonesia untuk meningkatkan pertumbuhan Ekonomi. Ya, Progam Wirausaha Muda Mandiri merupakan suatu
bukti bahwa Bank Mandiri berkeinginan untuk berkontribusi dalam menciptakan para pengusaha
muda untuk mengembangkan bisnisnya. Program ini merupakan program utama Corporate Social Responsibility Bank Mandiri yang bekerjasama dengan seluruh pihak, baik dari kalangan Pemerintah maupun swasta, dunia akademisi, praktisi bisnis dan masyarakat.
Adapun pelaksanaan program Wirausaha Mandiri ini bertujuan untuk:
- Mengubah persepsi generasi muda terdidik yaitu mahasiswa untuk menjadi generasi muda yang mandiri, sehingga bukan hanya menjadi generasi pencari kerja namun mampu menjadi generasi pencipta lapangan pekerjaan.
- Menjadikan sektor UMKM sebagai sektor idaman bagi generasi muda untuk berkarya setelah menyelesaikan pendidikan dan menumbuhkembangkannya sehingga menjadi UMKM yang berkualitas.
- Meningkatkan kualitas dan jumlah usaha kecil sebagai salah satu faktor utama dalam meningkatkan perekonomian bangsa.
- Menghapuskan persepsi bahwa sebagian besar dari jumlah wirausaha tumbuh karena mengandalkan naluri dan network. Faktanya untuk menjadi seorang wirausahawan atau pengusaha sejatinya selain bakat dan dorongan dari lingkungan, kreativitas, tekad dan keberanian mengubah tantangan menjadi peluang juga tak kalah dibutuhkan.
- Mewujudkan dan mendorong peran serta perbankan dalam menggerakkan sektor UMKM sebagai pilar dan penggerak perekonomian bangsa yang berkemampuan tinggi.
- Memberikan kontribusi kepada pertumbuhan ekonomi di Indonesia melalui perkembangan UMKM khususnya di kalangan generasi muda.
Bank Mandiri terus memupuk citranya sebagai salah satu instansi yang peduli kepada para pelaku usaha kreatif berjiwa muda yang dikemas dalam program ini untuk menumbuhkan semangat entrepreneurship dan melahirkan generasi pencipta lapangan kerja. Adapun pada akhir tahun ini, Bank Mandiri lagi lagi menunjukkan kepeduliannya akan para pengusaha muda melalui workshop yang diselenggarakan di lima kota besar di Indonesia, diantaranya Surabaya, Jakarta, Bandung, Jogjakarta dan Makassar dengan total peserta mencapai 3.000 mahasiswa.
Tentu saja hal ini semakin memperlihatkan kepedulian Bank Mandiri untuk memberikan kesempatan kepada para Wirausahawan Muda untuk berlajar, berlatih dan terus menggali potensi serta pengalamannya di bidang wirausaha secara mandiri dengan kredit pinjaman modal yang diberikan oleh Bank Mandiri.
Individu, Organisasi, dan Masyarakat Berinovasi secara Bersama-sama..
Dalam hal ini, inovasi dilihat sebagai generator penciptaan dan perbaikan atau bahkan modifikasi nilai guna sehingga nilai guna produk ataupun jasa yang ditawarkan semakin bermanfaat serta mempunyai daya saing tinggi. Karena inovasi bersifat sosial, manajemen inovasi perlu memperhatikan berbagai aspek sebelum, selama, dan setelah menggunakan hasil inovasi tersebut. Dan ini juga tergantung pada bagaimana individu, organisasi baik sektor pemerintah maupun swasta dan masyarakat berperilaku dan berinteraksi.
Pada tingkat individu, inovasi ini berfokus pada kemampuan, motivasi, intelegensi, interaksi individu dengan lingkungannya untuk menunjang individu dalam menciptakan nilai dengan bertindak kreatif guna membuat pekerjaan atau pelayanan menjadi lebih baru dan lebih layak baik di mata dirinya maupun lingkungan sekitarnya.
Sedangkan inovasi di tingkat organisasi lebih berfokus pada penciptaan nilai untuk organisasi, penciptaan pengetahuan, dan manajemen. Suatu organisasi cenderung akan melakukan inovasi ketika mereka menghadapi lingkungan yang dinamis dan kompleks, memiliki sumber daya internal, memiliki jaringan yang luas serta memiliki kapasitas organisasi untuk mengkombinasikan dan mengubah suatu hal menjadi hal yang baru. Disini, fokus utamanya adalah pada bagaimana para pengguna yang ditargetkan memperoleh manfaat dari produk (barang/jasa) yang ditawarkan. Inovasi pada tingkatan ini nyatanya membangun dan meningkatkan penghargaan (valuation) konsumen atau pengguna terhadap mmanfaat dari mengkonsumsi atau menggunakan produk yang dijual organisasi. Dan Bank Mandiri sudah terbukti melakukan inovasi ini dengan meluncurkan program Wirausaha Muda Mandiri.
Lalu, inovasi tingkat masyarakat (society) berfokus pada pemerintah, yang berjuang untuk menciptakan nilai bagi kebaikan dan manfaat masyarakat umumnya. Inovasi ini berfokus pada kegiatan, program, dan insentif untuk berwirausaha dan berinovasi untuk mendorong organisasi-organisasi baik pemerintah maupun swasta untuk memperluas manfaat yang mereka hasilkan untuk masyarakat dan anggota-anggotanya. Dengan adanya hal ini, aspek dan peran sosial inovasi menjadi jelas. Pemerintah dapat menciptakan nilai melalui hukum dan peraturan dan melalui pelayanan-pelayanan yang menyediakan struktur dan stabilitas serta kepastian atau jaminan kualitas yang lebih baik.
Setelah melihat definisi inovasi dan inti inovasi, pertanyaan penting selanjtunya adalah bagaimana menatakelola inovasi agar proses penciptaan nilai ini berbuah banyak. Jawabannya adalah dengan adanya disiplin inovasi yang menjiwai manajemen inovasi dan inovasi manajemen sekaligus.
Mampukan Indonesia? Tentu saja. Kenapa tidak?!
Tulisan ini dibuat untuk mengikuti lomba blog dari http://www.bankmandiri.co.id dalam
rangka memperingati HUT Bank Mandiri ke-14. Tulisan adalah karya saya sendiri
dan bukan merupakan jiplakan.
Sumber referensi :
Pulungan, Ray Z. Parsioan. "What we talk about when we talk
about entrepreneuship". Globe Magazine. Maret 2012
Fontana, Avanti. "Innovation Value". BUMN Track. Maret 2012