Berendam Semalaman di Gracia Spa Resort Lembang

Bukan dalam rangka liburan, hanya sekedar main mendadak, sabtu kemarin saya dan teman-teman akhirnya memutuskan untuk pergi ke tempat pemandian air panas atau sejenisnya. Selain setelah udah lama nggak kumpul-kumpul, juga ingin refreshing menghilangkan penat rasanya. Jadi berawal dari pesan singkat pagi itu, saya sih mengusulkan hanya sekedar makan-makan, atau beli bahan-bahan dapur untuk seperti biasa saya masak dirumah wishu, atau membeli aneka makanan dan kemudian mengobrol sepanjang malam dirumahnya. Tapi salah satu teman justru malah mengajak pergi ke pemandian air panas setelah sorenya ia tiba di Bandung.

Dari rumah saya tidak terburu-buru, sengaja tidak datang on-time, sengaja pergi justru setengah jam setelah waktu kami janjian di rumah Rhais. Kenapa? Karena pasti tetap saya yang datang pertama, baiklah, dan feeling saya benar. Setelah maghrib masih belum kumpul juga, baru saya, Wishnu dan tentunya Rhais yang punya rumah.

Ba'da Isya barulah bermunculan, duh memang kebiasaan sih ya. Nah, sebelum berangkat terus makan cuanki dulu dari abang-abang keliling sampai rasanya kekenyangan. Dan akhirnya, jam 9 malam baru jalan menuju Lembang. *tepok jidat*

Sepanjang jalan dari rumah Rhais yang ada di Jalan Ahmad Yani terus ke Jalan Riau kondisi lalu lintas ramai lancar. Masuk kawasan Setiabudi, depan deretan FO barulah sedikit padat merayap, tapi setelah itu sampai ke daerah Lembang lancar selancar lancarnya.



Kami sampai kira-kira jam 10 lewat sekian malam itu. Gracia sendiri lokasinya berada ditengah-tengah kebun teh, tidak jauh dari Objek Wisata Tangkuban Perahu. Dari baligo didepan jalan bertuliskan 'Gracia Hotel & Spa' ternyata masih harus melewati kurang lebih 1 Km lagi, melewati hamparan kebun teh dan kondisi jalan yang kurang bagus. Mungkin kalau kemari pada siang atau sore hari pemandangannya cukup lumayan indah, namun berhubung kami kesana malam justru kesannya jadi menyeramkan. Hih.

Kawasan Gracia cukup luas, saya tidak terlalu memperhatikan sebetulnya, tapi semacam banyak rumah-rumah penginapan juga yang disewakan, sepertinya. Kurang dari 10 menit dari pintu masuk, kami akhirnya tiba di lokasi pemandian air panas. Setelah membayar tiket masuk seharga 52 ribu untuk orang dewasa, kami bergegas mencari tempat duduk pinggir kolam yang kosong untuk menyimpan barang bawaan.

Seolah tak perduli akan hawa Lembang yang sangat dingin, malam itu pengunjung cukup ramai, atau bisa jadi karena itu malam minggu. Ngobrol kesana kemari, tertawa wara-wiri nggak karuan, akhirnya saya pergi ke kamar mandi untuk berganti pakaian. Sedangkan teman lainnya, tentu yang laki-laki, langsung buka pakaian ditempat. Iyuwh.




Pada awalnya sempat ragu juga untuk turun, walaupun pada awalnya niat kemari memang untuk berendam. Jadi di Gracia ini ada 3 kolam utama untuk orang dewasa dan 1 kolam untuk anak-anak. Nah, yang bikin saya sempat berpikir ulang karena disetiap arena kolam orang dewasa mayoritas laki-laki. Bukan masalah laki-lakinya sih, toh saya juga datang dengan teman laki-laki, yang jadi masalah itu karena disana mayoritas pada minum-minuman keras alias bir. Di setiap kolam berjejer tuh botol bir samping pemiliknya, belum lagi beberapa orang bahkan perempuan yang berpakaian cukup anonoh sambil ngerokok. Duh, kan..

Akhirnya coba nggak perduli deh, insyaAllah aman, wong dateng sama temen-temen banyakan.. kalau tiba-tiba ada yang mabok terus macem-macem pasti mereka sikat duluan hahaha. Turun ke kolam dengan pemandangan yang sedikit absurd, atau istilahnya diperhatikan setiap orang, atau bisa jadi cuma perasaan saya aja sih. Entah mungkin karena saya berendam dengan pakaian lengkap plus turban atau hal aneh lainnya. Mungkin sih ini.

Belum selesai sampai disitu sih ternyata, setelah masuk ke kolam teman-teman saya ketawa, lihat ekspresi muka saya katanya. Sebelumnya mereka bilang airnya panas dan ternyata setelah masuk boro-boro panas, itu sih anget kuku airnya kayak buat mandiin bayi. Krikrikrik. Malah Rhais bilang lebih panas air dipenser dirumahnya daripada air yang katanya dipemandian air panas ini. Kami hanya tertawa.


Sekitar jam 2 kami bergegas untuk pulang, selain karena udara Lembang yang kian dingin tak bersahabat, juga karena rasanya semakin tak nyaman berada lama-lama disana.

Bandung di kala 'pagi' juga kian ramai, tapi perjalanan sangat sangat lancar. Setibanya dirumah langsung masuk kamar soalnya pintu memang sudah pesan agar nggak dikunci. Orang tua udah nggak pernah rewel sih soal beginian, yang penting mereka tau kemana dan dengan siapa saya pergi. Mereka tau teman-teman mana yang membuat saya nyaman dan mengantarkan saya kembali dengan aman.


Terima kasih, kalian...