Me, You and Hijab

Pada awalnya saya SUPER EXCITED banget bisa diterima untuk bekerja di perusahaan ini. Tapi hal itu ngga berlangsung lama, ada oknum-oknum tertentu yang membuat saya berharap Oktober 2012 segera datang. Ya, itu tanggal habisnya masa kontrak kerja saya.

Pada awal diterima di perusahaan ini, saya memang ditempatkan sebagai Sekretaris Direktur Keuangan dan SDM, namun karena satu dan lain hal saya dipindahkan menjadi Sekretaris Direktur Utama, dan sampai saat ini pun saya ngga tau jelas kenapa alasannya.

Diposisi pekerjaan saya yang sekarang ini saya memang cukup nyaman, dengan orang-orang dan lingkungan tentunya. Sebagai Sekretaris Direktur Utama, saya memang banyak berinteraksi dengan hampir semua bagian yang ada di perusahaan. Hal ini karena alur penanganan surat yang hampir tiap hari saya kerjakan. Namun yang membuat saya kurang nyaman adalah sikap dan pandangan orang-orang pada Direktorat Keuangan.


Masalahnya mengenai, saya dan hijab.

Memang diperusahaan ini semua perempuan menggunakan jilbab. Semua. Tak ada satupun yang tidak. Yang membuat saya tidak nyaman adalah ketika saya disuruh menggunakan jilbab, hanya karena semua menggunakannya. Bukan isi dari suruhannya yang membuat saya jengah setengah mati, tapi orang yang mengatakannya.

Dia itu adalah seorang pejabat perusahaan, sekelas manager. Saat hari pertama bekerja, saya secara kebetulan menumpang mobilnya. Dia menyuruh saya untuk menggunakan jilbab namun dengan kata-kata yang jujur saja menyakitkan hati saya.. Sangat.. Jujur aja memang pada dasarnya saya sudah mempunyai niat untuk menggunakan jilbab, namun saya belum tau kapan waktu yang tepat. Saya menunggu. Saya menunggu hati saya mengatakan, "Iya..", saya menunggu..

Dan memang pada dasarnya saya adalah orang yang keras kepala. Toh selama inipun saya tidak pernah menggunakan pakaian yang tidak sepantasnya saya gunakan ke kantor.. YaAllah kuatkan aku, paling tidak sampai Oktober 2012..

"Jilbab itu tidak menentukan kadar keimanan seseorang. Ini bukan hanya masalah tampilan fisik, tapi lebih kepada hati tiap individu".