Strategi Mundur Teratur..
Kita tidak pernah sadar sesuatu itu berharga sebelum merasakan yang namanya kehilangan. Kata-kata itu yang dalam seminggu kebelakang terngiang-ngiang di kepala. Perlu beberapa tahun untuk saya akhirnya dapat mengerti apa yang dimaksud dari setiap makna kata-katanya..
Tidak, saya sedang tidak kehilangan sesuatu yang berharga dalam bentuk uang atau barang, tapi bernilai lebih daripada itu sesungguhnya. Sesuatu yang tidak akan pernah bisa diulang. Sesuatu yang tidak bisa disetarakan dengan nominal. Sesuatu yang sekarang kerap disebut masa lalu. Sesuatu yang kerap diburu. Waktu.
Memang tidak ada yang boleh disesali, katanya. Karena bagaimanapun kita tidak bisa kembali ke masa lalu, kita tidak bisa menghapus kesalahan yang pernah dibuat juga tidak bisa mengulang setiap kebahagiaan kecil yang dulu bahkan pernah kita remehkan. Tidak bisa. 'Jangan pernah sesekali menyesali masa lalu. Percuma. Terimalah mereka sebagai bagian dari perjalanan hidup.', nasehatnya disuatu petang. Saya hanya bisa menghela nafas panjang, lalu mengangguk walaupun orang yang ada disebrang sambungan sana sebetulnya tidak bisa melihat ekspresi saya dengan mata kepalanya..
Satu pelajaran lagi sih sebetulnya. Satu pembelajaran bahwa memang banyak hal yang tidak bisa kita kendalikan. Seperti halnya dalam satu minggu belakangan ini, dimana banyak hal yang tidak bisa dikendalikan terjadi dalam waktu yang bersamaan. Dan.. BAMMM! Hati dan pikiran sama-sama dapat ujian, hati harus tetap tersadar, sedang pikiran harus tetap rasional. Karena prakteknya memang ketika hati mendominasi, nantinya jadi sakit sendiri. Pengalaman..
Saya pernah mendengar sebuah filosofi klasik yang mengatakan bahwa terkadang dalam hidup, kita perlu mundur 2 langkah ke belakang untuk dapat maju 5 langkah ke depan.. Lucu, kesan pertama waktu saya membaca soal ini. Tapi kemudian saya berpikir ulang, bukankah sewaktu kecil pada permainan 'galah jidar' ataupun 'lompat tali' (permainan lompat dengan sapu atau karet gelang sebagai batasnya) menggunakan trik yang sama, untuk dapat melompat lebih tinggi atau melewati batas lebih jauh, para pemain harus mengukur strategi untuk mundur terlebih dahulu. Strategi mundur teratur. Ya, mungkin dari situ dasarnya, ternyata dalam hidup juga terkadang harus mundur sejenak dulu untuk kemudian maju lagi..
Mundur tidak sama dengan berhenti. Kadang dalam pemberhentian, kita akan menemukan dan mempelajari banyak hal baru, hal yang sebelumnya belum pernah kita temui bahkan kita dengar. Jadi, sekarang saya sedang berusaha menjejali diri untuk tenang, untuk menikmati perjalanan yang mungkin harus terhenti sejenak. Semoga kelak setelah proses 'beristirahat' ini, saat melangkah lagi, kaki saya akan dapat bergerak lebih cepat dua kali lipat.
Saya percaya, akan ada satu titik dimana waktu sedang ingin menguji kita. Ia membuat labirin memusingkan untuk mengobrak-abrik isi kepala beserta hati kita. Menikmati waktu yang melambat tanpa batas. Iya, hidup sekejap perlu perhentian, sebagai pengingat bahwa jalan di depan masih panjang. Selagi itu, menyusun strategi mundur 2 langkah untuk pada akhirnya nanti dapat melompat 5 langkah. Bisa kah?
Ayo kita pikirkan..
Tidak, saya sedang tidak kehilangan sesuatu yang berharga dalam bentuk uang atau barang, tapi bernilai lebih daripada itu sesungguhnya. Sesuatu yang tidak akan pernah bisa diulang. Sesuatu yang tidak bisa disetarakan dengan nominal. Sesuatu yang sekarang kerap disebut masa lalu. Sesuatu yang kerap diburu. Waktu.
pic source |
Memang tidak ada yang boleh disesali, katanya. Karena bagaimanapun kita tidak bisa kembali ke masa lalu, kita tidak bisa menghapus kesalahan yang pernah dibuat juga tidak bisa mengulang setiap kebahagiaan kecil yang dulu bahkan pernah kita remehkan. Tidak bisa. 'Jangan pernah sesekali menyesali masa lalu. Percuma. Terimalah mereka sebagai bagian dari perjalanan hidup.', nasehatnya disuatu petang. Saya hanya bisa menghela nafas panjang, lalu mengangguk walaupun orang yang ada disebrang sambungan sana sebetulnya tidak bisa melihat ekspresi saya dengan mata kepalanya..
Satu pelajaran lagi sih sebetulnya. Satu pembelajaran bahwa memang banyak hal yang tidak bisa kita kendalikan. Seperti halnya dalam satu minggu belakangan ini, dimana banyak hal yang tidak bisa dikendalikan terjadi dalam waktu yang bersamaan. Dan.. BAMMM! Hati dan pikiran sama-sama dapat ujian, hati harus tetap tersadar, sedang pikiran harus tetap rasional. Karena prakteknya memang ketika hati mendominasi, nantinya jadi sakit sendiri. Pengalaman..
Saya pernah mendengar sebuah filosofi klasik yang mengatakan bahwa terkadang dalam hidup, kita perlu mundur 2 langkah ke belakang untuk dapat maju 5 langkah ke depan.. Lucu, kesan pertama waktu saya membaca soal ini. Tapi kemudian saya berpikir ulang, bukankah sewaktu kecil pada permainan 'galah jidar' ataupun 'lompat tali' (permainan lompat dengan sapu atau karet gelang sebagai batasnya) menggunakan trik yang sama, untuk dapat melompat lebih tinggi atau melewati batas lebih jauh, para pemain harus mengukur strategi untuk mundur terlebih dahulu. Strategi mundur teratur. Ya, mungkin dari situ dasarnya, ternyata dalam hidup juga terkadang harus mundur sejenak dulu untuk kemudian maju lagi..
Mundur tidak sama dengan berhenti. Kadang dalam pemberhentian, kita akan menemukan dan mempelajari banyak hal baru, hal yang sebelumnya belum pernah kita temui bahkan kita dengar. Jadi, sekarang saya sedang berusaha menjejali diri untuk tenang, untuk menikmati perjalanan yang mungkin harus terhenti sejenak. Semoga kelak setelah proses 'beristirahat' ini, saat melangkah lagi, kaki saya akan dapat bergerak lebih cepat dua kali lipat.
Saya percaya, akan ada satu titik dimana waktu sedang ingin menguji kita. Ia membuat labirin memusingkan untuk mengobrak-abrik isi kepala beserta hati kita. Menikmati waktu yang melambat tanpa batas. Iya, hidup sekejap perlu perhentian, sebagai pengingat bahwa jalan di depan masih panjang. Selagi itu, menyusun strategi mundur 2 langkah untuk pada akhirnya nanti dapat melompat 5 langkah. Bisa kah?
Ayo kita pikirkan..
Be a pilot on your own and let the journey begins!
Terima kasih, Jagoan! Selalu mencoba menenangkan dan mengingatkan walaupun saya menyebalkan dalam beberapa hari kebelakang..
Selamat malam!
Selamat malam!