Berkeliling di Tanah Wong Kito Galo, Palembang!
Hallo hallo, Palembang!
Setelah sehari sebelumnya mendarat di Bandara Sultan Mahmud Baharuddin II dan kemudian menginap di Hotel Royal Asia hingga jumat nanti, akhirnya saya dan dua orang teman, Ayu dan Mas Ryan, berjalan-jalan keluar hanya sekedar untuk tau seperti apa sih Jembatan Ampera itu. Soalnya orang bilang belum sah ke Palembang kalau belum menyempatkan diri berfoto disini haha.
Dari Hotel Royal Asia yang terletak di Jalan Veteran, kami menaiki bis ke arah Jembatan Ampera. Bis ini kalau di Jakarta semacam Kopaja gitu. Awalnya agak sedikit ragu untuk naik mengingat rawannya transportasi jenis ini sewaktu tinggal di Jakarta karena kami harus berdiri didalam bis selama perjalanan, tapi karena kepalang tanggung akhirnya naik juga.
Kurang lebih selang waktu kurang dari 20 menit sang kondektur bus memberitahu kami tempat untuk turun dan melanjutkan perjalanan ke Jembatan Ampera dengan berjalan kaki. Daaaaaan... ini diaaaaa! Jembatan Ampera!
Menyusuri jalanan Jembatan Ampera dari sisi sebelah kiri sampai dengan sisi sebelah kanan akhirnya kami turun ke bawah jembatan, tadinya hanya ingin bertanya soal biaya akomodasi perahu jika ingin menyebrang ke Pulau Kemaro. Pulau kecil yang berada ditengah sungai Musi dimana didalamnya ada semacam kelenteng kuno gitu. Setelah bertanya-tanya kami mendapat informasi bahwa untuk menyebrang dikenakan biaya sekitar 120 - 200 ribuan per perahu dengan kapasitas 5-10 orang.
Berhubung waktu juga sudah terlalu sore dan tidak memungkinkan untuk pergi kesana, akhirnya kami iseng bertanya apakah bapak pemilik perahu ini bisa menyeberangkan kami ke jalan seberang sungai dimana awalnya kami berjalan dan ternyata bisa. Dengan hanya membayar 10 ribu untuk 3 orang, maka 'berlayarlah' kami ke salah satu tempat makan terapung dekat sana.
Perahu ini perahu kayu biasa yang dijalankan dengan mesin-apa-ya-namanya, pokonya ada rasa sedikit was was sih pas perahu mau mulai jalan karena rasanya juga nggak seimbang. Tapi seru sih pokoknya, melihat Jembatan dari arah bawah, mata kodok haha *garing*. Nah serunya lagi pas kami sampai di seberang, ada sebuah kapal tanker bermuatan batu bara yang melintas, jika dilihat dari ukurannya sih lumayan besar tapi ternyata bisa melewati bawah jembatan juga ya.
Jadi sekitar ampera ada semacam warung terapung diatas kapal dengan menyajikan aneka makanan terutama pempek! Dengan harga 1000 per piece nya kita bisa menikmati pempek kapal selam asli Palembang tepat didepan Jembatan Ampera. Wohoooo! Salah satu wish list saya untuk bisa makan makanan khas Indonesia langsung di kota asalnya bisa dicoret nih, makan Pempek di Palembang! Yes!
Karena waktu juga yang kian larut, sedangkan sebenarnya kami tidak diperkenankan untuk keluar hotel demi alasan 'keamanan' dari pihak manajemen, akhirnya kami memutuskan untuk pulang. Tapi tentu sepanjang perjalanan pulang kamera maupun handphone nggak terlepas dari tangan :D
Baik-baik sama saya ya, Palembang.. untuk dua bulan ke depan. Cheer up, gis!
Jembatan Ampera, 2 April
ke Palembang untuk bersenang-senang
sebelum berperang....