BE A BETTER YOU, FOR YOU!

pic source
Taqabballahu minna wa minkum, shiyamana wa shiyamakum. *sungkem!

Finally merayakan Hari Raya Idul Fitri setelah sebulan penuh puasa Ramadhan. Wrapping up this year with happiness and gratefulness pokoknya.. Lembaran baru, pengalaman baru dan status baru sebagai istrinya orang, cie.

Rasanya baru kemarin bahas-bahas tahun 2017 mau ngapain mau gimana mau kemana, eh sekarang sudah hampir setengah tahun berjalan aja tanpa terasa. Di bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri tahun ini rasanya sungguh sangat 'gado-gado' sekali. Bulan Ramadhan yang cukup berat sampai dengan suasana Idul Fitri dengan duka karena nenek yang sakit hingga akhirnya meninggal dunia. Ya pada akhirnya, kita harus belajar bahwa semua memang harus diikhlaskan, kan? Termasuk orang-orang yang kita cintai; benda yang kita miliki; status yang kita banggakan. 

Semua milik Yang Maha Punya, kita hanya dipinjamkan.

Sementara.

Kalau biasanya saya membuat semacam resolusi akhir dan awal tahun, mungkin ini bisa dikatakan semacam membuat target di akhir Semester I menuju Semester II di tahun 2017 ini ya.. Beberapa check-wish-list sudah bisa dicoret memang, beberapa sisanya masih mengawang-awang agar dapat terwujud jadi nyata atau minimal dapat setengah jalan terlaksana. Cuma bisa bilang, bismillah, semoga Allah ridho, itu aja.

Tahun ini sepertinya harapanya tidak jauh beda dengan tahun-tahun sebelumnya. Menjadi pribadi yang jauh lebih baik dari sebelumnya, untuk diri sendiri (dulu). Be a better you, for you! 

Walaupun entah apa parameter yang bisa dijadikan patokan dalam 'menjadi lebih baik' kepada diri sendiri. Ketika kenyataannya dalam hidup ada banyak sekali standar hidup versi manusia yang akan menghampirimu dan berpotensi membuatmu bias akan standar hidup versiNya. Ketika terkadang semua upaya terlihat abu-abu, tapi intinya harus selalu yakin dan berserah kepadaNya. Itu aja kuncinya.

Bagi saya saat ini menjadi lebih baik dalam artian setidaknya bisa mengurangi beberapa poin negatif atau buruk dari diri sendiri, mungkin tidak bisa dihilangkan, tapi sedikit demi sedikit dikurangi. 

Saya sendang ingin punya hobi baru yang bisa membuat mata saya tetap berbinar, mempunyai kegemaran yang bisa saya geluti saat sedang jenuh dengan kesibukan. Ingin belajar sesuaatu hal yang baru, entah apa, sampai saat ini juga masih dipikirkan.

Semoga juga senantiasa selalu bersyukur atas semua yang Ia berikan. Hingga saat ini, tidak memiliki kartu kredit adalah satu dari sedikit hal yang bisa saya banggakan. Setidaknya, tidak seperti sebagian orang-orang, saya terbebas dari surat tagihan bulanan. Kartu kredit, meskipun tidak menyerupai tali, sebetulnya adalah jerat yang bagus untuk leher sendiri.​ Bukan apa, belajar dari beberapa pengalaman teman bahkan keluarga, saya ingin belajar untuk bisa lebih bersyukur. Belajar untuk bisa memperoleh hal yang saya inginkan dari apa yang sudah saya dapatkan sendiri. 

Pesan atau nasehat kadang tidak selalu harus panjang dan bermakna dalam, disaat-saat sulit, saya selalu teringat pesan papa saat melepas saya pergi naik bis menuju bandara: "Tenang ada Allah". Kata yang sampai saat ini saya pegang teguh dan justru menjadi motivasi dan penyemangat terbesar saat mengalami masalah atau ketika sedang merasa sendiri.


Keep your eyes on the stars and your feet on the ground, aay! 




Sudah kembali ke Tanah Rantau 
...dan hujan angin seharian!




*Oya satu lagi, semoga bisa jadi lebih baik lagi dimata Allah, terus belajar memperbaiki diri, memantaskan diri, supaya segera diberi kepercayaan olehNya untuk diberi amanah yang lebih besar. 
Mohon doanya ya! Aamiin Allahuma Aamiin 😊