TERIMA KASIH; Perihal terima, lalu kasih


“To get what you want, you have to give.”  Its mean that ‘give’ is one of the best ways to ‘get’ what you want.
Terima kasih..
Bukan hal yang asing rasanya ditelinga saat mendengar seseorang atau bahkan lidah kita sendiri mengucap kedua kata ini. Terima dan kasih. Terima kasih. Saat orang lain melakukan sesuatu hal untuk kita, terima kasih adalah salah satu ungkapan tulus yang bisa kita ucapkan sebagai salah satu bentuk penghargaan atas bantuan mereka. Atau, saat kita melakukan sesuatu untuk orang lain, disadari ataupun tidak, kita juga mengharapkan kata ‘terima kasih’ sebagai bukti atas apa yang kita lakukan telah mereka hargai.
Terima kasih..


Dalam ajaran agama bahkan kata terima kasih dijadikan suatu perumpamaan untuk bersedekah, dimana setelah kita ‘terima’ (menerima) lalu kita wajib untuk ‘kasih’ (memberi). Sebuah buku yang pernah saya baca, The Secret, mengulas perihal dimana jika kita memberi lebih banyak maka kelak kita akan menerima lebih banyak. The Secret sendiri seperti yang banyak orang tau, merupakan sebuah buku yang menggambarkan hubungan antara kekuatan pikiran manusia dan alam semesta. Hukum tarik-menarik, katanya.
Rumusnya gampang. Kalau menurut orang padang, 2 + 2 = 7 karena 3 sisanya adalah keuntungan. Untuk memberi (dalam hal ini sedekah) katanya rumusnya adalah 2 + 2 = 40. Kenapa? Karena setiap satu hal yang kita beri akan dikalikan 10.
Tidak hanya itu, dalam soal rasa, lebih banyak cinta yang kita beri maka akan lebih banyak juga kasih yang kita terima.
Jadi, mari kita berjanji pada sendiri jika kita banyak ‘terima’, maka akan banyak juga ‘kasih’ yang kita beri.
#notetoself