Let's move!

Saat orang lain diam, kita mulai berjalan.
Saat orang lain mulai berjalan, kita mulai berlari.
Saat orang lain berlari, kita sudah sampai.
Saat orang lain sampai, kita istirahat.
Saat orang lain istirahat, kita sudah mulai berjalan lagi.

One Step Ahead!

- Half Full, Half Empty (Setengah Isi, Setengah Kosong)

Itu sebuah kutipan dari buku yang pernah saya baca, judul bukunya 'Half Full Half Empty' (Setengah Isi, Setengah Kosong) hasil karya dari Parlindungan Marpaung. Buku ini memberikan kita pandangan lain dalam memaknai hidup. Dalam buku ini juga dijelaskan bahwa orang yang memiliki cara pandang positif pada umumnya meyakini bahwa menyelesaikan pekerjaan adalah the way of life (cara hidup) bukan how to life (bagaimana hidup). Yap, so inspiring!

Saat membaca buku ini beberapa waktu lalu saya menyadari beberapa hal, buku ini membuat saya mengubah cara pandang dalam melihat suatu kesulitan, tantangan, kesenangan dan pilihan menjadi sesuatu yang bernilai positip ...tentu saja bagi hidup saya, setidaknya itu yang saya pikir dan saya rasa..

Ada suatu kutipan dari Zig Ziglar yang saya suka, dia bilang 'Optimisme yang sesungguhnya adalah menyadari masalah serta mengenali pemecahannya. Mengetahui kesulitan dan yakin bahwa kesulitan itu dapat diatasi. Melihat yang negatif, tetapi menekankan yang positif. Menghadapi yang terburuk, namun mengharapkan yang terbaik. Mempunyai alasan untuk menggerutu, tapi memilih untuk tersenyum'. Ah, memang sih pada prakteknya sangat sulit, selama inipun saya selalu berusaha mencoba dan seringkali mentertawakan diri sendiri karena gagal mempraktekannya. Ya, inilah hidup.

Hmmmm.. Saya mencoba menelaah kutipan yang saya ambil diatas dan membandingkannya dengan kenyataan yang ada...

Saat orang lain diam, kita mulai berjalan.
Kenyataannya: Saat orang lain diam, kita (seharusnya) mulai berjalan, tapi terkadang yang kita lakukan hanya diam.. Mengikuti orang lain, yang juga hanya diam.

Saat orang lain mulai berjalan, kita mulai berlari.
Kenyataannya: Saat orang lain mulai berjalan, kita (seharusnya) mulai berlari, tapi jangankan berjalan atau bahkan berlari ..seringkali yang kita lakukan hanya (tetap) diam ditempat, tidak beranjak.

Saat orang lain berlari, kita sudah sampai.
Kenyataannya: Saat orang lain berlari, kita justru panik karena kita belum melakukan apapun..

Saat orang lain sampai, kita istirahat.
Kenyataannya: Saat orang lain sampai dan beristirahat, kita ikut istirahat ..tetap tidak melakukan apapun dan akhirnya kita baru menyadari bahwa kita tertinggal satu langkah dibelakang.

Dan saat orang lain istirahat, kita sudah mulai berjalan lagi..
Kenyataannya: Disaat itu kita baru mulai berjalan ..akan tetapi masih (tetap) tanpa arah dan tujuan yang jelas.

......

Saya sadar, bahwa selama ini saya itu diibaratkan perumpamaan 'kenyataan' diatas. Selama ini saya berpikir kalau saya sudah mulai maju, tapi ternyata tidak ..saya hanya jalan di tempat. Diam. Tidak berajak. Tidak melakukan suatu perubahan apapun untuk hidup saya.

But hey, better late than never, although never late is better! *giggles* Kalau saya bilang sih tidak ada kata terlambat untuk melakukan sesuatu hal yang baik, hihi atau paling tidak teorinya sih begituuuu. Kita harus belajar menjadi seorang adventurer, menjadi orang yang memiliki pemikiran selangkah lebih maju dalam memaknai setiap kejadian ..ya, ujung-ujungnya sih itu tadi, B-E-L-A-J-A-R! Kalau kata John Wesley sih, 'Lakukan yang terbaik yang bisa Anda lakukan, dengan segenap kemampuan, dengan cara apapun, dimana pun, kapan pun, kepada siapa pun, sampai Anda sudah tidak mampu lagi melakukannya'.

Like I said, 'We can't change the world, but we can always change ourself'

Let's start! Today my life begins! (Bruno Mars, xixixi) *cheers*