Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2021

UNTAIAN BERITA DUKA

Rasanya dalam seminggu kebelakang ini begitu banyak kabar duka yang terdengar.  Bahkan saya suka takut rasanya saat lihat notif whatsapp grup begitu banyak pesan yang belum terbaca, wah siapa lagi nih, pikiran saya. Dan memang benar lagi lagi berita duka yang diumumkan. Innalillah wa inna ilahi roji'un.. Gelombak pandemi kali ini betul-betul bikin speechless.  Nggak bisa berkata-kata, selain mengucap doa dan untaian kata bela sungkawa.  Sedalam-dalamnya... Al-fatihah.

SELF LOVE

Gambar
pic source : here Definisi self-love versi diri kamu itu seperti apa sih? Kan sekarang lagi marak tuh slogan-slogan self-love. Konon, kita harus bisa mencintai diri sendiri dulu sebelum mencintai orang lain, ceilah. Selesaikan dulu semua urusan diri sendiri, love your self first. Gitu, cenah. Hmmm, kalau diamati sih bentuk 'self-love' orang itu pasti berbeda-beda ya, ada yang kalau beli apapun untuk diri sendiri walaupun harganya selangit juga its oke karena ya itu semacam reward untuk diri sendiri juga. Ada juga yang rela tabungannya terkuras habis biar bisa travelling ke luar negeri, ada.  Kadang suka iri juga sih misalkan lihat orang-orang yang menampilkan 'self-love'-nya dengan waaaah! Tapi kalau lagi sadar, suka mikir yaudah sih, toh itu yang kita lihat hanya apa yang dia tampilin, kita nggak tau struggle seperti apa yang sudah dia lewati sebelumnya. Kalau lagi sadar. Different personalities have different priorities, gitu. Hmm, atau ada yang kayak saya? Hobi scrol

MENITI KARIR DENGAN BACA BUKU, EMANG BISA?

Gambar
Dulu, selepas lulus kuliah, lalu awal kerja, saya suka berangan-angan kayaknya nanti kalau sudah menikah enaknya jadi ibu rumah tangga aja deh. Lalu sekarang sudah hampir sepuluh tahun kerja di blantika dunia perkantoran kalau ditanya mau nggak jadi IRT pasti diem dulu mikir panjang.  Tapi yaudah jalanin aja dulu apa yang sekarang sedang dijalanin, urusan nanti Allah membolak balikan hati untuk menetapkan jadi ibu rumah tangga juga oke, walaupun udah ditekadkan harus bisa sambil cari 'kesibukan' lain dari rumah. Makanya saya suka gemes dan kesel kalau ada sesama emak-emak nyinyir soal wanita karir nyindir IRT-lah, atau IRT nyindir wanita karir-lah. Huh, basi. Padahal kalau mau dirunut, karir itu jauh lebih dari sekedar pekerjaan loh. Sederhananya, kita mungkin bisa aja sekedar cari pekerjaan yang bisa 'membayar' kamu setiap bulannya, tapi kalau bicara karir itu semacam hal yang harus dicari dan dikejar seumur hidup, katanya. Tidak hanya orang kantoran aja kok, banyak pr

STANDAR PROKES BERBAGAI VERSI

Well, akhirnya ngalamin juga rasa deg-degannya ada anggota keluarga yang kena. Saat tes swab antigen dengan metode home service dan lihat garis merah pertama bergerak menebal tuh rasanya udah 'WHAAAT?!' lutut lemes seketika dan rasanya bener-bener blank, bingung apa dulu nih yang harus dilakuin, padahal beberapa kali bahkan sering kali di grup whatsapp kantor baca 'panduan' buat orang yang terpapar, semacam what-to-do, semacam gitu lah. Ternyata saat kejadian tetep aja blank kakaaa. Sekarang masih degdegan nunggu hasil PCR, mudah-mudahan negatif, aamiin. Sejujurnya walaupun sudah vaksin lengkap di bulan April lalu, tetap aja sih sara rasa waswas mah ada, apalagi didalam daftar keluarga sendiri baru saya yang tercatat sudah di vaksin, ditambah lagi mulai berjatuhan orang-orang yang konon juga sudah di vaksin tapi tetap bisa terpapar si covid ini. Pokoknya selain 'udah vaksin ko masih kena?' atau 'kayanya si anu udh prokes banget tapi tetep aja ya..' menur

MONEY CAN BUY HAPPINESS

Banyak orang yang bilang bahwa 'Money can't buy happiness.. Uang bukan segalanya'  ......tapi hampir segalanya butuh uang. lol Kayaknya ungkapan Money can't buy happiness ini nggak cocok untuk beberapa orang, pada level tertentu. Buat saya juga, wk! Setidaknya untuk orang yang bisa ngomong seperti itu, dia pasti sudah pada level tercukupi semua kebutuhannya mulai dari primer sandang, pangan, papan dan lain hal sebagainya. Sedangkan realitanya nggak sedikit orang yang jungkir balik kerja sampai rasa-rasanya kaki di kepala dan kepala di kaki itu real adanya, kerja dari masih gelap sampai pulang gelap lagi juga banyak, rela berjauhan dengan keluarga berkeliling kota bahkan keliling dunia, hanya untuk bisa ngumpulin uang untuk sekedar semoga besok masih bisa makan.  Kalau tanya aku di 5 sampai 10 tahun yang lalu mungkin ya, akan jawab bahwa money can't buy happiness dengan kata-kata mutiaranya yang ala ala.. Tapi kalau sekarang sih real aja, segalanya butuh uang kakaa.

BASIC LIFE SKILL HINGGA KESETARAAN GENDER, CEUNAH!

Well, random post, lagi iseng aja scrolling scrolling instagram kemudian liat satu postingan yang masuk ke explore. Intinya ada seorang netijen perempuan yang komentari seorang laki-laki yang lagi cuci piring dan bilang nggak tega liatnya, ceunah. Yang kemudian bikin seru baca komen-komen netijen lain yang malah jadi ngehujat cewe ini. Bener sih, lah itu laki cuma nyuci piring doang shay, bukan terjun payung. lebay amat lu liat cowok nyuci piring aja bilang ga tega. haha plisss! Cooking and cleaning is basic life skill not a gender role , menurut saya sih.. Jadi nggak ada tuh ceritanya kalau yang punya tugas beberes rumah, nyuci, nyapu, ngepel dan lain-lain itu KEWAJIBAN perempuan aja. Ya kalau mindsetnya masih jadul begitu terus sampai kapan pun pasti tetep perempuan yang dikorbankan. Padahal kalau dilihat-lihat coba deh kebanyakan penjahit mulai dari designer sampai abang-abang tukang jahit keliling yang pake sejenis gerobak sepeda itu laki-laki. Pun juga banyak chef yang laki-laki k