YOU TOOK MY HEART AWAY, BANDUNG!
Konon, Bumi Pasundan diciptakan saat Tuhan sedang tersenyum. Setidaknya itu tulisan yang saya lihat terpampang jelas disalah satu ruas jalan utama kota ini. Alasannya? Banyak. Mungkin kamu bisa bertanya pada setiap ‘turis asing’ yang pada saat weekend, long weekend maupun hari libur nasional memilih untuk membanjiri kota ini dengan kuda besi dari kota asal mereka. Jujur, sebagai warga yang di KTP-nya tertera berkelahiran di kota Kembang, saya dan mungkin banyak diantara kalian setuju bahwa kini kota ini tidak senyaman dulu. Terlalu hectic. Terlalu bising. Terlalu ramai. Terkadang harus menghabiskan waktu berjam-jam dijalan untuk tiba di satu tujuan. Wanawisata Batu Kuda, Kaki Gunung Manglayang Pagi itu saya tiba pukul 2 pagi di pool Bus Primajasa setelah sebelumnya terbang dari Pulau Bangka menuju Jakarta dilanjutkan perjalanan darat selama kurang lebih 3 jam. Sudah beberapa kali dan kali ini saya masih merasa asing. Angin berhembus seiring dengan hentakan kaki saya saat...