Si cula satu yang tidak boleh jadi satu-satunya!
Indonesia adalah Negara yang dianugerahi kekayaan alam yang sangat besar. Salah satu dari kekayaan alam tersebut adalah adanya berbagai hewan dan tumbuhan langka yang hanya dapat hidup dan tumbuh di Indonesia. Namun sayangnya karena ulah orang-orang yang tidak bertanggungjawab, banyak hutan yang notabene merupakan tempat tinggal hewan dan tumbuhan tersebut rusak. Keadaan tersebut semakin bertambah parah dengan adanya aktifitas perburuan liar. Akibatnya seperti yang kita ketahui, sekarang ini ada beberapa jenis spesies hewan yang semakin sulit dijumpai, bahkan ada yang dilansir sudah musnah sama sekali dan tidak lagi dapat dijumpai di alam bebas. Dengan demikian kehidupan hewan dan tumbuhan langka Indonesia semakin terancam.
Menyadari hal tersebut pemerintah Indonesia dan berbagai lembaga sosial kemudian mengambil kebijakan untuk melindungi mereka dengan melakukan berbagai langkah terpadu, diantaranya dengan membuat peraturan perundang-undangan dan program untuk bersama-sama melestarikan hewan-hewan langka tersebut serta mendirikan tempat untuk melindungi mereka. Tempat perlindungan tersebut diantaranya seperti suaka margasatwa, cagar alam dan taman nasional. Faktanya, praktik perburuan liar dan jual beli hewan langka tersebut kerapkali masih sering terjadi dan menyebabkan populasi hewan yang dilindungi semakin menipis.
Untuk itu, diperlukan suatu langkah yang terintegrasi dalam proses pelestarian hewan-hewan langka tersebut, beberapa diantaranya yaitu memberikan edukasi mengenai pentingnya menjaga kelestarian binatang langka untuk tetap hidup di habitatnya. Selain itu kita dapat turut serta dalam mendukung setiap aktivitas pelestarian hewan yang dilakukan oleh berbagai lembaga sosial, salah satunya adalah WWF, dengan turut serta menyuarakan kampanye serta memberikan dukungan moral dan finansial misalnya. Langkah lain yang dapat dilakukan dan yang kini sedang digencarkan oleh pemerintah sekarang ini adalah dengan membuat tempat penangkaran bagi hewan-hewan langka agar bisa berkembang biak dan selanjutnya melepaskan mereka ke alam bebas agar dapat hidup secara alamiah.
Badak Jawa adalah salah satu dari sekian banyak hewan langka yang harus dilindungi dan dilestarikan, guna mempertahankan kehidupan spesies tersebut yang semakin hari semakin sedikit jumlahnya serta mengantisipasi punahnya spesies tersebut. Taman Nasional Ujung Kulon memiliki kawasan seluas 1.206 km² yang mencakup 443 km² kawasan laut. (sumber: rhinocare). Terletak di bagian paling ujung barat Pulau Jawa, Taman Nasional Ujung Kulon merupakan habitat satu-satunya yang paling baik bagi populasi Badak Jawa di dunia.
World Wide Fund for Nature (WWF) adalah sebuah organisasi non-pemerintah internasional yang menangani masalah-masalah tentang konservasi, penelitian dan restorasi lingkungan. WWF adalah organisasi konservasi independen terbesar di dunia dengan lebih dari 5 juta pendukung di seluruh dunia yang bekerja di lebih dari 100 negara, mendukung sekitar 1.300[4] proyek konservasi dan lingkungan (Sumber: Wikipedia). Untuk di Indonesia sendiri ada WWF Indonesia (klik link untuk informasi lebih lanjut) yang mempunyai misi melestarikan keanekaragaman hayati di seluruh penjuru Indonesia dan mengurangi dampak yang disebabkan manusia.
Lalu tindakan nyata apa yang dapat kita berikan untuk pelestarian hewan satu ini?
Menjadi “orangtua angkat” dari Badak jawa tersebut. Tapi tentu saja menjadi "orangtua angkat" disini bukan dalam arti kita mengurus dan merawat badak-badak ini sendiri dirumah lohh, namun kita menjadi "orangtua angkat" secara simbolis. Ya! menjadi orangtua angkat dengan cara mengikuti program donasi guna yang dikelola secara langsung oleh WWF Indonesia. Ada beberapa jenis donasi berupa pilihan paket yang bisa kita pilih, (klik link ini untuk informasi lebih lanjut). Dengan turut serta program ini kita juga ikut membantu upaya konservasi Badak Jawa melalui aktivitas patroli kawasan, manajemen habitat, riset genetik dan regenerasi tumbuhan pakan serta penanggulangan ancaman kesehatan maupun keselamatan Badak Jawa yang terdapat di Taman Nasional Ujung Kulon.
WWF percaya keberhasilan upaya pelestarian dan pemberdayaan masyarakat setempat perlu didukung oleh kesadaran masyarakat akan pentingnya konservasi badak Jawa. Untuk itu WWF juga membuat program lain yang turut serta melibatkan masyarakat setempat (warga daerah Taman Nasional Ujung Kulon) untuk melakukan upaya pemberdayaan tempat wisata Ujung Kulon. Adapun salah satu berbentuk kegiatan sosialisasi tersebut, WWF Indonesia bersama dengan komunitas pelari Indo Runners yang akan melakukan fun nature tracking 10K (lintas alam) bertema “Run Rhino Run” pada tanggal 24 Juni 2012. Kegiatan ini bertujuan untuk mengajak para pecinta lari dan lingkungan untuk berpartipasi dalam kampanye pelestarian badak Jawa.
Jadiiiiiii, mari kita Dukung Pelestarian Badak Jawa sebagai salah satu kontribusi kita untuk pelestarian hewan gembul satu ini! :D
Jadiiiiiii, mari kita Dukung Pelestarian Badak Jawa sebagai salah satu kontribusi kita untuk pelestarian hewan gembul satu ini! :D
SI CULA SATU TIDAK BOLEH JADI SATU-SATUNYA!
RUN RHINO RUN!