Eksotika lain dibalik hamparan kebun teh!

Kalau denger kata-kata kota Subang pasti yang identik di kepala kita biasanya cuma Pemandian Air Panas Ciater atau Sari Ater. Betul nggak?! Hmmm.. atau paling populer sih mungkin Gunung Tangkuban Perahu dan perkemahan Cikole. Tapi tunggu duluuuuu! Ternyata ada banyak wisata alam yang tersembunyi di balik bukit dan gunungan kebun teh loh, salah satunya wisata Air Terjun atau disana lebih dikenal dengan istilah 'Curug'! Wohooooooooooo~

Jadi dalam rangka berlibur minggu lalu itu, kami memutuskan untuk menghabiskan waktu 'liburan singkat' itu dengan mengunjungi Pemandian Air Panas, Sari Ater. Sebenarnya itupun tidak melalui persiapan yang matang, sangat mendadak kalau boleh saya katakan. Saya sendiri sehari sebelumnya mencari penginapan melalui internet, walaupun pada akhirnya keesokan paginya setelah sampai di Bandung kami mendatangi lokasi sekalian memberi downpayment sebagai tanda jadi. Well, not too bad! Seriously! 

Penginapannya cukup nyaman, ya walaupun jalan akses menuju lokasi agak sedikit jelek. Jadi vila ini terbagi menjadi beberapa type ruangan. Dan kebetulan saya mendapatkan kamar untuk family size, dengan double tempat tidur, televisi, dan ruang berendam air panas. Rate harganya untuk weekend sih sekitar 400 s/d 800 ribu, sedangkan saat weekdays rate harganya berkisar jauh lebih murah mulai dari 250 s/d 500 ribu tergantung jenis dan fasilitas yang diberikan. Kebetulan saat saya kesana, dengan 1001 cara merayu sang pemilik villa, kami mendapatkan harga 300 ribu. Yeiyyyy!

Setelah beristirahat sejenak melepas lelah perjalanan Bandung - Subang, kami tidak ingin membuang-buang waktu tentunya. Partner saya, nopaleoo, mengajak untuk pergi ke kawasan objek wisata sekitar situ, namanya 'Capolaga Adventure Camp'. Kawasan ini merupakan kawasan wisata yang digunakan untuk melakukan kemping (camp), dan saat kami kesana banyak sekali anak-anak pramuka yang sedang melakukan berbagai aktivitas tersebut.

Tapiiiiiiii... sebelum sampai ke kawasan Capolaga, kami menemukan sebuah penunjuk arah yang bertuliskan 'Wisata Alam Curug Sadim, 300 M --->', dan tentu saja seperti biasanya saya merengek-rengek untuk mencoba melihat tempat tersebut, hehe. Kata dia, beberapa waktu yang lalu dia pernah ketempat ini, dan tempatnya kurang bagus, tapi saya tetap penasaran dan memaksa untuk melihat-lihat saja. Ya, aku menang! Ha!

Dan betapa terkejutnya dia saat melihat bahwa lokasinya jauh berbeda dari terakhir kali dia kemari. Bersih, dan airnya jernih! Disitu barulah dia ingat bahwa saat itu dia datang pada musim hujan untuk mencari tempat yang pas acara ospek himpunannya, maka jadilah air-nya berwarna kuning kecoklatan. Jadi, kalau boleh saya sarankan kalau mau berlibur kesini untuk menikmati pemandangan alam yang fantastis, gemericik air dan jernihnya air pegunungan, datanglah saat musim 'tak' berpenghujan.

Tulisan 'Selamat Datang' menyambut kami saat tiba di tempat ini. Biaya masuk tempat ini hanya 10 ribu rupiah saja loh untuk kendaraan bermotor. Hmm.. oya, kami kesini menggunakan sepeda motor loh, kalau kamu berlibur ke tempat ini menggunakan mobil mungkin diperlukan sedikit usaha dengan berjalan kaki untuk mencapai lokasi, hihi. Saat masuk, si Air Terjun-nya sendiri masih belum terlihat karena tertutup oleh bukit-bukit, setelah menyusuri sungai.. dibalik bukit barulah kita akan menemukan air terjunnya itu.

Curug Sadim, Subang
Nah, kebetulah saat kami kemari kawasan tersebut masih sangat sepi loh, padahal saat itu hampir jam 2 siang ..hmm dan jadilah tempat tersebut agak horor, hiiii. Dari awal masuk saya sudah takjub dengan kejernihan air mengalir yang berasal dari air terjun. Menyusuri sepanjang sungai kecil itu, saya juga memperhatikan ternyata disekeliling kawasan terdapat berbagai macam jenis tumbuhan yang telah diidentifikasi berdasarkan namanya. Hmmm sebenarnya sih tempat ini dapat saya katakan sudah cukup terjaga kebersihannya, akan tetapi ada beberapa fasilitas seperti mushola dan toilet yang perlu diperbaharui. Mungkin ini juga menjadi PR bagi para pejabat pemerintahan setempat, soalnya akan sangat disayangkan jika potensi alam yang dimiliki ini tidak dimanfaatkan dan dijaga kelestariannya.

Fasilitas didalam kawasan wisata

Dan saat itu  saya tidak tahan untuk tidak berenang, haha dan akhirnya saya cuma main-main air disekitaran air terjun. Aaaaa~ airnya itulooooooh minta banget buat diberenangin, saya bilang. Airnya dingin dingin empuk loh, Ha! Dan saking jernihnya kita dapat melihat ikan-ikan kecil berenang kesana kemari, juga kita bisa melihat warna warni bebatuan yang ada didasar sungai. Amazing! Sebenarnya sih saya masih betah untuk berlama-lama ditempat ini, akan tetapi karena ada beberapa tempat lagi yang katanya akan kami datangi maka dengan sangat terpaksa kami pergi..

Lokasi ke-2; Capolaga Adventure Camp

Nah! Setibanya dilokasi ini saya sudah mendengar gemericik air yang jatuh dari ketinggian. Dari berbagai sumber, saya mengetahui bahwa kawasan ini memiliki keindahan ekosistem Sungai Cimuja dan Sungai Cikoneng yang menghadirkan 4 curug unik. Keempat curug itu terbentuk dari pertemuan beberapa sungai yang melingkari kawasan wisata diantaranya Curug Cimuja, Karembong, Sawer, dan Goa Badak.

Curug pertama adalah Curug Cimuja. Curug ini terletak di kawasan paling hulu. Berdasarkan informasi yang saya baca, konon pada zaman dulu curug ini sering digunakan untuk memuja dan bersemedi memohon sesuatu. Pemujaan biasanya dilakukan pada malam hari dan bila sang pemuja sudah selesai menyampaikan doa-doanya, ia harus mandi pada malam hari di bawah tumpahan curug ini. Hiiiii! Mistis.
Curug Cimuja dan Goa Badak
Saya sendiri sih saat kemari agak sedikit kecewa, setelah disuguhi pemandangan curug sadim sebelumnya, melihat curug ini rasanya tidak terlalu terkejut. Mungkin memang tempat ini sudah dikelola sedemikian rupa, sehingga pengunjungnya pun jauh lebih banyak dan wajarlah kalau tempat ini kebersihannya tidak terjaga. Hmm.. walaupun sebenarnya menurut saya tidak wajar karena seharusnya setiap pengunjung menyadari tanggung jawab mereka masing-masing untuk turut serta menjaga lingkungan sekitar. Oya, ditempat ini sedang diadakan perkemahan, kalau saya lihat sih sekitara anak-anak SMP, sepertinya loh. Berhubung tidak terlalu nyaman dengan tempatnya dan diburu waktu, kamipun segera bergegas ke tempat selanjutnya...

Curug Karembong
Curug kedua adalah Curug Karembong. Untuk mencapai ke tempat ini diperlukan perjuangan lebih ekstra loh, soalnya jarak dari Goa Badak ke tempat ini harus melalui jembatan gantung dan medan jalan yang menanjak ke arah perbukitan. Sesuai namanya, curug ini menyerupai karembong (selendang) dengan ketinggian sekitar 20 m dengan tebing batu-batu yang tersusun rapi. Sayangnya saat kita kemari, air di curug ini sedang kecil arusnya.. Tapi jangan khawatir, air curugnya tetap bersih kok.

Disekitar curug ini juga ternyata sedang diadakan perkemahan oleh salah satu sekolah putri, dan secara kebetulan saat kami kemari mereka sedang melakukan persiapan untuk suatu acara ..jadilah tempat tersebut riuh ramai oleh suara-suara teriakan kecil disana sini.

mmmmmhh.. jadi ingin kemping lagi :(

Dan ditempat ini kalau boleh saya nilai tingkat kebersihannya masih jauh lebih baik daripada di curug sebelumnya, meskipun ditempat ini terdapat warung-warung untuk jajan para wisatawan. Oya, ditempat ini juga sudah dilengkapi fasilitas mushola dan kamar mandi yang jauh lebih baik, loh.

Dan perjalanan panjang yang cukup melelahkan itu berakhir di Curug Sawer yang masih terletak di area perkemahan. Curug ini tinggi hanya 5 meter. Jadi filosofi nama curug sawer ini berasal dari jika saat arus airnya sedang besar, curug ini menyerupai bunga yang ditaburkan ...daaaaaan sawer dalam bahasa Sunda bisa diartikan tabur bunga. Di bawah tumpahan Curug Sawer terdapat kolam berukuran lebar sehingga pengunjung dapat mandi di tempat ini. Eng ing eng.. dan saya tentu saja dengan senang hati ingin bermain-main ditempat ini, ngapain udah jauh-jauh capek pula terus kesini cuma bengong, hih!
Curug Sawer!
Serius aku gak mau pulang! itu yang saya rasa setelah bermain-main disini. Aaaak~opaaaaang! Ya, tapi berhubung waktu sudah menunjukkan pukul setengah 4 sore, jadilah mau-tidak-mau kami pergi meninggalkan lokasi curug sawer itu berhubung cacing cacing diperut juga udah pada unjuk suara cari perhatian. Hiks!

Setelah meninggalkan lokasi, kami berniat untuk mencari tempat makan, tapiiiii saya masih penasaran dengan salah satu penunjuk arah pertama yang kami lewati saat memasuki kawasan ini, 'Wisata Alam Curug Mandala'. Hmm.. akhirnya kami memutuskan untuk mencoba masuk ke kawasan ini, menghilangkan rasa penasaran juga. Begitu masuk, sekitar 4-5 meter dari petunjuk arah, kami dihadapkan pada pertigaan jalan tanah yang berbatu, dan dengan feeling kami memutuskan untuk mengikuti jalanan lurus ..tidak ke kanan ataupun ke kiri. Dari awal saya sudah mulai khawatir sih melihat kondisi jalan yang rasa-rasanya kurang memungkinkan untuk dicapai menggunakan motor biasa, menanjak, berbatu, berlobang dan di tengah-tengah kebun teh ..berdua! Hiiiiii~ Membutuhkan perjuangan ekstra untuk mencapai puncak bukit, saya sendiri berkali-kali turun dari motor dan berjalan untuk menaikinya karena takut. Sampai disuatu titik, kami dihentikan oleh jalanan berlubang, hopeless ..akhirnya saya bilang, 'Udah yuk, gak usah aja, takut udah sore pula'. Dia setuju, dan kami berputar arah ..pulang.

Hari ke-2

Dihari kedua, entah ada angin apa tiba-tiba dia tanya saya apakah saya masih penasaran dengan tempat kemarin, dan tentu saja saya jawab 'iya' ..lalu kami pergi lagi kesana. Dengan keyakinan penuh meluncurlah kami kesana, bedanya sampai di pertigaan jalan kami diam sebentar untuk mencari petunjuk. Daaaan ternyata ada sebuah papan kecil yang menunjukkan jalan ke arah curug mandala, ke arah kanan jalan, melewati perkebunan teh yang jalannya hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki ataupun satu motor.

Hmmmm.. awal perjalanan kami disuguhi pemandangan indah hamparan kebun teh ..hijau, permai, damai! Ya, mungkin ini ya alasan kenapa orang-orang kota selalu suka berlibur kemari disaat akhir pekan, karena di kota tidak ada pemandangan seperti ini.. yang ada hanyalah gedung-gedung tinggi pencahar langit disertai deru deru mesin si kuda baja ..kemacetan, bising, polusi udara!

Saat diperjalanan menuju lokasi curug mandala, kami sempat ragu juga apakah benar ini jalan menuju lokasi.. medan jalan sepanjang kebun teh masih terbilang bagus, sampai akhirnya kami memasuki jalanan yang semakin bagus dan berbatu diantara ilalang-ilalang tinggi. Agak ngeri juga sih, pertama karena jalanan berbatu, kedua tempatnya sangat sepi dan ketiga.. kami cuma berdua. Glekk! Dia juga sempat bertanya sih, 'Yakin mau lanjut?', dan dengan pede-nya saya bilang 'Dibalik perjalanan panjang dan berliku itu pasti ada keindahan yang tersembunyi' hahaha, bisa aja deh. Dan perjalanan kami lanjutkan, kalau boleh jujur sih sepanjang perjalanan saya tidak henti-hentinya berdoa. Kenapa? Karena sejujurnya saya sendiri takut, hehe.

Daaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaan ..ini dia!
Taken by agistianggi

Saat tiba dilokasi saya takjub luar biasa! Seriuuuuuuuuus! Ini curug paling indah dari kelima curug yang kami temui. Subhanallah. Akhir yang indah, Yeiyyyy!

Jadi curug ini masih sangat sangat perawan, kalau menurut noval. Agak agak ambigu ya kata-katanya, duh. Ditempat ini sama sekali belum dilengkapi fasilitas-fasilitas seperti halnya curug lain, hmm mungkin karena jarak tempuh menuju curug ini yang agak sedikit sulit dan butuh perjuangan ekstra. Oya, disini juga belum ada pungutan masuk, dan saat kami kemari tidak ada satu orangpun. Ah, tapi sudahlah, pemandangan alam disini membuat rasa takut kami hilang seketika dan membuat ingin main air. Sungguh.

Curug itu tercipta dari aliran sungai yang mengaliri dua buah bukit batu besar, daaaan menghasilkan panorama yang begitu indahnya. Aliran air mengalir dari puncak batu sebelah atas terlebih dahulu, dari sana barulah tercipta semacam kolam kecil berkedalaman sekitar 10 cm diatas mata kaki.. selanjutnya air air itu mengalir ke batu yang lebih rendah, lalu dari sini barulah keindahan itu akan kita rasa sempurna. Aliran air tersebut jatuh dan menghasilkan suara gemericik air yang merdu ..tempat terjatuhnya air berwarna biru, hmm pernah kamu lihat gradasi air laut dangkal dan laut yang lebih dalam?! Nah! Kurang lebih seperti itulah. Saya dan dia mengira-ngira berapa kedalaman tempat tersebut, makanya kami hanya berani bermain-main disekitaran pinggir curugnya.

Setelah puas berfoto-narsis-ria sampai menaiki tebing batu hanya untuk mengambil gambar kawasan sekitar dan sebagainya, kami memutuskan untuk pulang. Well, great! I'm so happy. Senang sekali rasanya melihat satu lagi kebesaran Tuhan yang Maha Segala-galanya itu, dan saya bersyukur masih diberi kesempatan melihat panorama alam yang luar biasa cantiknya ini..

Dan tidak hanya sampai disini saja, sepanjang perjalanan kami masih disuguhi hamparan hijau kebun teh yang berbukit-bukit..



Lokasi

Terletak di Dusun Panaruban, Desa Cicadas, Kecamatan Segalaherang, Kabupaten Subang, Propinsi Jawa Barat.

Peta dan Koordinat GPS: 6° 42' 59.94" S 107° 38' 6.34" E

Aksesbilitas

Berjarak tempuh 15 menit dari Segalaherang, 30 menit dari kota Subang atau 1 jam dari Bandung. Adapun kondisi jalan menuju kesana sebagian masih berupa jalan batu. Untuk menuju kawasan jika dari kota Bandung arahkan kendaran ke Tangkuban Perahu atau ke kota Subang. sesampainya di titik pertigaan antara Bandung, Ciater, dan Desa Cicadas berbeloklah ke kiri (ke arah Desa Cicadas). Arah belokan ini ditandai adanya tugu kecil dan sebuah jalan desa tepat di samping tugu itu. Ambil jalan itu dan ikuti sepanjang 3 km melewati hamparan perkebunan teh. Sepuluh menit kemudian akan ditemui kawasan wisata alam “Capolaga Adventure Camp” Pintu masuk ke kawasan ini ada dua, dimana pintu kedua berjarak sekitar 1 km dari pintu pertama.

Untuk jarak tempuh antar-curug yang satu dengan lainnya, berbeda. Jarak antara Curug Cimuja dan Curug Karembong lebih kurang 250 meter, Curug Karembong-Curug Sawer lebih kurang 200 meter, Curug Sawer-Curug Goa Badak lebih kurang 550 meter. Jadi, total untuk menyambangi keempat curug tersebut lebih kurang 1.200 meter dari pintu masuk gerbang kawasan.


Oya, di kawasan ini selain menikmati kebun teh yang menghijau atau alam pegunungan yang segar, kita juga dapat melakukan aktivitas rekreasi lain seperti Out Bound, Outing Family atau Company Gathering, Adventure Sport, Tracking Tea Walk, Bird Watching.


sumber: Wisata Alam Subang


Happy holiday, dude!

With love,

Anggi