Habibie & Ainun; Gambaran Cinta Menggapai Cita

Oke, jadi walaupun agak telat gaul baru nonton tadi malam karena beberapa kali ke bioskop dan selalu kehabisan tiket.. Akhirnya kesampean juga buat nonton film ini. Film yang menceritakan kisah perjalanan cinta dan menggapai cita yang diangkat dari buku biografi salah satu mantan Presiden Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie (atau lebih dikenal Bapak BJ. Habibie) dan istrinya Ibu Hasri Ainun Besari (Ibu Ainun).

Film Habibi & Ainun
Walaupun lagi-lagi, ratusan lembar cerita yang termuat dalam satu eksemplar buku pastinya tidak akan dapat digambarkan dalam film yang hanya berdurasi 2-3 jam, film ini cukup mengharukan menurut saya. Habibie yang diperankan oleh Reza Rahadian, sedangkan Ainun diperankan oleh Bunga Citra Lestari..

Berlatarkan Jerman dan Indonesia, film ini kemas dengna jalan cerita yang apik dan menarik. Selebihnya, film ini tidak hanya bercerita tentang kisah cinta dua pasangan, tapi juga ada unsur nasionalisme dan patriotisme yang melekat erat didalamnya. Film ini bagus untuk menjadi salah satu motivasi para anak muda Bangsa. Cerita bagaimana seorang anak Indonesia yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata dapat berprestasi di Negeri orang tapi kemudian dengan sepenuh hati ingin berbakti bagi Negeri-nya sendiri. Seabrek gelar dan penghargaan yang disandang beliau melalui perjuangan keras dan berliku.

Kisah ini dikemas dengan sederhana, dan disana ada kata sederhana yang saya, juga mungkin semua orang suka..

"Aku tidak bisa memberikan apa-apa kepadamu, tapi aku berjanji akan menjadi suami yang  baik", ucap Habibie.

Lalu jawaban yang terlontar dari Ainun, "Mungkin aku tidak bisa menjadi istri yang baik, tetapi aku berjanji akan selalu mendampingimu"

Ah, tuhan romantisnya... Kisah itu ternyata tidak sepenuhnya berjalan mulus, pasang surut juga dialami keduanya. Semenjak menikah dan menetap di Jerman, mereka hidup pas-pasan dan tinggal di sebuah flat kecil. Putus asa sempat menghampiri Ainun dan Habibie menghiburnya, "Kehidupan ini seperti kereta api, melewati sebuah terowongan gelap yang tidak tahu dimana arahnya, tapi diujung sana pasti ada seberkas cahaya dan aku janji akan membawamu kesana". *tissue mana tissue* Hiks.

Perjuangan dan pengorbanan itu ternyata berbuah manis, setelah sempat ditolak oleh Indonesia, tak lama berselang Habibie diminta untuk pulang dan mengabdi untuk Indonesia ..untuk mengabdikan ilmunya bagi ibu pertiwi ..untuk merealisasikan mimpi besarnya membuat pesawat terbang buatan bangsa sendiri. Lagi, untuk itu, ada jalan yang harus dilalui, sebuah rintangan dan godaan atas harta, tahta dan wanita. Untungnya keteguhan Ainun dan kuatnya Habibie dalam menjaga integritas tak membuatnya terjerumus..

Hingga akhirnya segala kerja keras, pengorbanan, tenaga dan waktu berbuah manis. Gatotkaca N 250, pesawat terbang buatan anak bangsa siap diterbangkan perdana pada 10 Agustus 1995. Dengan siaran langsung televisi lokal saat itu, pesawat itu sukses terbang disaksikan jutaan mata. Setelah itu, tahun 1998 Habibi diminta mantan Presiden Soeharto untuk menjadi wakilnya. Saat itu krisis moneter melanda Negeri, perekonomian merosot akiba krisis multi dimensi, Indonesia kacau balau.. Hingga akhirnya Soeharto diminta mundur, dan Habibie menggantikannya sebagai wakil Presiden menjadi Presiden.

Selama Habibie menjabat sebagai Presiden, Ainun menyembunyikan sakitnya.. Tahun 2000 Habibie tidak lagi mencalonkan diri sebagai presiden, dan akhirnya dapat kembali bersua dengan keluarga. Dalam suatu perjalanan berkunjugn ke hanggar IPTN, tempat ia membuat pesawat dulu, dia melihat pesawat yang dibuatnya dnegan kerja keras itu berdebu.. Sebuah kerja keras yang harus dibayar mahal dengan mengorbankan waktu dan perhatiannya kepada istri dan anak-anaknya, tapi Ainun berbesar hati sama sekali merasa tidak dikorbankan.

Lambat laun penyakit Ainun mulai semakin parah, kanker ovarium stadium 3 telah menyebar ke beberapa bagian tubuh. Habibie melakukan segala cara dan upaya untuk menyembuhkan Ainun dnegan perawatan terbaik, mereka pergi ke Jerman. Namun Tuhan punya rencana-Nya sendiri, Ainun kembali kepangkuan-Nya pada 22 Mei 2010. 

Kisah Bapak Habibie dan Ibu Ainun ini banyak dikagumi orang-orang. Ada sepenggal bait puisi yang menggambarkan kesedihan Pak Habibie atas kepergian ibu yang kemudian disangkal merupakan buatannya. Isinya begini..


Ainun… Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu.

Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya,dan kematian adalah sesuatu yang pasti, dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.

Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat, adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang, sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati, hatiku seperti tak di tempatnya, dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi.

Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang.

Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang, pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada,aku bukan hendak megeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.

Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang,tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik.

mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua, tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.

Selamat jalan,

Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya,

kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada.

selamat jalan sayang, cahaya mataku, penyejuk jiwaku,

selamat jalan,calon bidadari surgaku …

Buku Biografi BJ. Habibie
Soundtrack film ini semakin membuat cerita mengharu biru, alunan lagu dan lirik berjudul Cinta sejati yang dinyanyikan oleh pemeran Ainun, Bunga Citra Lestari menambah keharuan saat menonton film ini..

Cinta kita melukiskan sejarah
Menggelarkan cerita penuh suka cita
Sehingga siapa pun insan Tuhan
Pasti tahu cinta kita sejati~
 
xoxo,
agistianggi