(Bukan) Pemaaf yang baik..

Dari dulu saya punya kebiasaan, yang entah menurut orang baik atau malah justru sebaliknya. Menuliskan agenda harian dalam sebuah schedule board yang tertempel dengan rapi pada dinding kamar saya.. menuliskan apa yang akan saya lakukan kemudian hari, menuliskan apa yang telah saya lalui hari ini atau hanya menggambarkan sebuah emoticon yang menggambarkan hari. Konyol? Mungkin iya. Tapi bagi saya ini ada maksud dan tujuannya.

Saya merupakan salah satu dari sekian banyak orang yang mungkin memiliki daya ingat yang tidak terlalu baik, katakanlah pelupa, begitu sih mereka bilang. Dengan menuliskan apa yang akan dan telah saya lakukan, saya berharap kelak, suatu hari nanti, saya bisa membaca lagi tulisan-tulisan itu.. bisa mengingat apa-apa saja yang pernah saya lalui dan saya lakukan.

Sampai suatu hari sesuatu hal terjadi dalam hari saya, sesuatu yang tidak pernah saya harapkan terjadi, ya sesuatu yang teramat membuat hati saya sakit hati. Foto schedule board di bulan September 2011 ini kali terakhir dimana saya rajin menuliskan agenda harian saya, karena tepat dipergantian bulan selanjutnya terjadi hal yang sama sekali tidak akan pernah ingin saya ingat.

Saya bukan pemaaf yang baik. Jika seseorang melakukan kesalahan kepada saya, mungkin saya masih bisa mengatakan saya memaafkannya, tapi tidak bisa melupakannya. Buruk? Memang. Ck.

Semenjak hari itu, saya tidak pernah lagi menulis di schedule board itu. Semenjak hari itu, saya sadar, saya bukan pemaaf yang baik..
Sekarang, haruskah memulai semua dari awal? Melupakan apa yang dinamakan kenangan buruk? Mungkin, bisa jadi. Tapi rasanya tidak pun tak apa, tak ada bedanya..