Transformasi Keragaman Menuju Kesatuan Demi PLN Bersih No Suap
“Character is like a tree and reputation like its shadow. The shadow is what we think of it, the tree is the real thing. The real thing is the only way to generate trust and ultimately credibility’. – Abraham Licoln
Beberapa
tahun terakhir ini kredibilitas kerap menjadi kosakata yang paling banyak menjadi topik
utama diberbagai media massa. Sepanjang tahun ini pula, hampir setiap hari
suguhan layar kaca maupun media cetak mengulas soal gambaran tingkat kredibilitas baik itu dari sebuah lembaga,
kalangan pejabat atau bahkan kalangan selebritis. Tontonan demi tontonan yang membuat kita
geleng-geleng kepala, lalu berkata, 'Hah? Sungguh?' atau 'Ah, udah biasa itu sih'. Memprihatinkan, bukan? Pada dasarnya kredibilitas seorang pemimpin ditinjau dari aspek kualitas, kapabilitas, atau kekuatan untuk menimbulkan kepercayaan. Sedangkan dalam kaitannya dengan sebuah instansi, kredibilitas dapat didefinisikan sebagai suatu dimensi bagaimana instansi tersebut mendapatkan kepercayaan dan keyakinan dari karyawannya atau masyarakat umum sehingga mampu mengkapitalisasi komitmen untuk perjuangan bersama
bagi sebuah perubahan ke arah yang lebih baik.
Perusahaan Listrik Negara (PT PLN (Persero) atau yang biasa disingkat PLN) merupakan salah satu perusahaan BUMN di bidang kelistrikan yang bertugas melayani masyarakat seluruh Nusantara. PLN merupakan badan usaha tunggal yang diberi kepercayaan serta kewenangan oleh Pemerintah dalam pengadaan dan pemberdayaan energi listrik di seluruh pelosok Negeri. Adapun kegiatan bisnis PLN dalam hal menjalankan usaha penyediaan tenaga listrik mulai dari kegiatan pembangkitan, penyaluran, distribusi tenaga listrik, sampai dengan perencanaan serta pembangunan sarana prasarana penyediaan tenaga listrik.
Mungkin bukan rahasia umum lagi, jika pada tahun-tahun sebelumnya lingkungan PLN identik dengan cap sebagai sarang korupsi, cap sebagai pengemis subsidi, juga sebagai penghisap uang negeri. Nah, ternyata seiring berjalannya waktu, PLN terus berupaya dengan berbagai cara untuk 'memperbaiki' citra dirinya agar menjadi lebih baik lagi. Hal ini terbukti dengan adanya Program PLN Bersih No Suap! yang merupakan salah satu upaya pembuktian komitmen PLN demi terciptanya penerapan Good Corporate Covernance (GCG) di lingkungannya. PLN menyadari bahwa penerapan GCG dewasa ini tidak hanya dilakukan sebagai penggugur kewajiban saja, akan tetapi telah menjadi kebutuhan dalam menjalankan kegiatan bisnis guna menjaga pertumbuhan usaha secara berkelanjutan, meningkatkan nilai perusahaan dan sebagai upaya unggul dalam persaingan.
Pedoman Perilaku PT PLN (Persero) merupakan salah satu pilar atau pedoman perilaku bagi seluruh karyawan dalam mengelola perusahaan untuk mewujudkan 'Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik' bagi Indonesia pada umumnya. Dan budaya perusahaan merupakan suatu komitmen, identitas, perekat, pengendali dan juga stabilitas dalam mencapai misi serta visi perusahaan. Dan untuk menyukseskan PLN Bersih ini, PLN telah menetapkan empat pilar utama sebagai landasannya disebut dengan PITA yaitu Partisipasi, Integritas, Transparansi, dan Akuntabilitas. Beberapa kegiatan dan bukti nyata komitmen kuat yang dilakukan PLN untuk mengimplementasikan empat pilar ini antara lain:
Melakukan Aksi Bersama (Collective Action). Untuk menerapkan budaya PLN Bersih sebagai budaya perusahaan, bukan hanya sekedar tulisan dalam spanduk, slogan atau tagline semata, PLN telah melakukan sosialisasi dalam berbagai metode serta pelatihan-pelatihan agar benar-benar terdapat program, implementasi, serta target-target yang harus diraihnya. Sosialisasi ini dimaksudkan agar dapat menjadi sumber inspiratif tidak hanya bagi seluruh karyawan, tetapi juga bagi stakeholders dan mitra kerja, agar terjadi transformasi dari diversity (keragaman) menuju unity (kesatuan) dalam mencapai Visi dan Misi PT PLN (Persero).
Uniknya itu tadi, program ini tidak hanya disosialisasikan untuk diterapkan oleh pihak internal PLN saja, akan tetapi juga turut melibatkan pihak eksternal termasuk seluruh stakeholders, masyarakat sebagai pelanggan juga mitra kerja. Padahal sudah sejak lama pelanggan hanya menjadi objek dalam transaksi bisnis PLN. Pelanggan dilarang dengan tegas untuk memberikan uang tip sebagai ucapan terima kasih, baik itu hanya berupa uang rokok, uang makan ataupun imbalan dalam bentuk apapun kepada petugas yang melayaninya.
Hal ini juga dilakukan berkaitan dengan cita-cita PLN untuk dapat menjadi perusahaan energi raksasa Asia di Tahun 2020 nanti, dimana untuk mencapainya diperlukan keselarasan interaksi antara perusahaan dengan pemasoknya, interaksi dengan pelanggannya, juga interaksi antar unsur dalam perusahaan itu sendiri. Nah, untuk itu diperlukan landasan kuat dengan nilai-nilai transparan, akuntabel dan penuh kejujuran yang digambarkan melalui komitmen PLN Bersih.
Menumbuhkan Komitmen dalam Integritas. Integritas merupakan salah satu dari serangkaian nilai yang wajib dijunjung tinggi oleh seluruh karyawan PLN, stakeholders dan mitra kerja. PLN menyadari bahwa integritas adalah kunci kemajuan perusahaan, karena kemajuan perusahaan selain sangat bergantung kepada kompetensi SDM juga bergantung pada kesadaran karyawan untuk menjunjung tinggi integritasnya. Diharapkan dengan menumbuhkan komitmen dalam integritas proses bisnis setiap lini akan mendorong terciptanya PLN Bersih sebagai nilai budaya perusahaan.
PLN menyadari bahwa cara yang paling tepat untuk membentuk integritas adalah menciptakan sistem kerja, kebijakan, aturan sedemikian rupa yang dapat menghilangkan atau mencegah timbulnya kesempatan untuk berperilaku ‘menyimpang’ dari aturan berlaku. Sistem yang terbuka, record yang lengkap, pertanggung jawaban yang jelas, serta reward dan sanksi yang tegas tentu akan dapat pula membentuk integritas dari karyawannya agar senantiasa meningkatkan kualitas serta integritas dalam pelayanan publik. Adapun segala aspek yang berkaitan dengan hal tersebut tertuang dalam Pedoman Perilaku PT PLN (Persero) bagi seluruh pihak yang terlibat dengan lingkungan bisnisnya.
Tak tanggung-tanggung, bahkan untuk mengawal suksesnya komitmen PLN Bersih No Suap ini, pihak manajemen PLN pun membentuk ribuan agent of change atau pelopor PLN Bersih pada setiap unit untuk mewujudkan tempat kerjanya benar-benar mengimplementasikan PLN Bersih. Para agent of change ini dibekali pengetahuan dari pelatihan-pelatihan, dimana didalamnya terdapat tugas dalam bentuk rencana tindak lanjut ketika para peserta ini nantinya kembali ke unit kerjanya masing-masing.
Nah, ternyata manajemen PLN pun telah memikirkan hal ini dengan matang, dimana kelak para karyawan yang menjadi pelopor PLN Bersih ini akan diintegrasikan terhadap jenjang karir dalam sistem kepegawaian di perusahaan. Tentu ini akan menjadi motivasi bagi karyawan untuk berprestasi dan bekerja dengan sebaik-baiknya tanpa memikirkan 'kesempatan-kesempatan emas' untuk bertindak diluar aturan. Dengan hal ini pula diharapkan nantinya calon pejabat di lingkungan internal PLN tidak hanya mempunyai kapabilitas dan kemampuan dalam menjalankan bisnis, tapi juga mempunyai integritas dan moral yang baik.
Memberikan kemudahan dalam mendapatkan informasi publik serta meningkatkan transparansi dalam hal informasi publik. Prinsip-prinsip dasar Good Corporate Governance (GCG) diantaranya; Transparansi, Akuntabilitas, Responsibilitas, Kemandirian dan Kewajaran/Keadilan merupakan prinsip penting yang harus ada dalam tata kelola sebuah perusahaan yang baik. Prinsip GCG ini diperlukan untuk menyiapkan sistem dan struktur yang kuat serta kokoh bagi korporasi Indonesia. Perihal keterbukaan (transparency) dan pengungkapan informasi (disclosure) merupakan salah satu implementasi prinsip-prinsip GCG yang paling sering mendapat sorotan publik. Pengungkapan infomasi perusahaan dengan terbuka mempunyai beberapa tujuan, diantaranya: meningkatkan keterbukaan dalam pemberian informasi, mendukung proses implementasi GCG, termasuk pelaporan kepada stakeholder, serta mengupayakan kualitas manajemen perusahaan yang lebih professional.
PLN telah menyadari pentingnya perusahaan untuk menerapkan prinsip GCG secara konsisten dan berkelanjutan dengan berpedoman pada Peraturan Menteri (Kepmen. No. 01 Tahun 2011) tentang Penerapan Good Corporate Governance. Adapun prinsip GCG perihal disclosure & transparency ini telah diupayakan tercipta oleh PLN dengan mengacu pada perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat, dimana teknologi memberikan andil munculnya suatu sistem pelaporan secara elektronik yang disebut e-reporting. Penyampaian informasi melalui e-reporting telah membantu percepatan keterbukaan informasi secara lebih merata dan dapat menjangkau pengawasan laporan yang lebih luas. Dalam hal ini PLN mempunyai website perusahaan yang mempermudah akses pihak-pihak terkait untuk memperoleh berbagai informasi yang relevan didalamnya.
Website PLN merupakan salah satu jendela utama bagi terciptanya Keterbukaan Informasi Publik. Adapun didalam website PLN tersebut sudah memuat laporan-laporan, termasuk diantaranya laporan keuangan Tahun 2012, yang dimana tidak semua BUMN mau melakukannya. Hal ini membuktikan komitmen PLN dalam penerapan GCG atas implementasi perilaku etis perusahaan dalam menjalankan bisnisnya semakin meningkat demi mewujudkan Sustainable Competitive Advantage (SCA) dan juga meraih keunggulan jangka panjang. Disamping itu, PLN harus terus melakukan perbaikan dan pembenahan, termasuk dalam pengelolaan website sebagai salah satu jendela informasi bagi publik.
Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistle Blowing System) dan Pengaturan Gratifikasi. Sistem ini merupakan suatu sarana bagi siapapun yang mengetahui atau mengindikasikan adanya tindakan korupsi yang telah atau akan dilakukan di dalam lingkungan PT PLN (Persero). Adapun mekanisme pelaporan dapat dikirimkan melalui alamat email plnbersih123[at]gmail[dot]com atau PO
BOX 6043 GN JKS 12120. Kemudian, Manajemen PLN akan menindaklanjuti laporan tesebut dengan upaya investigasi
untuk mendapatkan kebenaran dan melengkapi dengan bukti-bukti yang diperlukan untuk proses lebih lanjut.
Selambat-lambatnya dalam waktu 1 (satu) bulan, laporan yang telah dilengkapi dengan bukti yang cukup dan dapat ditindaklanjuti, oleh Direksi akan diteruskan kepada penegak hukum antara lain kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk diproses lebih lanjut dan mendapatkan hukuman setimpal. PLN juga menyediakan perlindungan hukum bagi pelapor sesuai tata cara perundang-undangan yang berlaku.
Hal ini menunjukan keseriusan PLN untuk mengimplementasikan komitmen PLN Bersih dalam segala lini perusahaan termasuk perlindungan identitas bagi pelapor yang ingin dirahasiakan. Dengan hal ini tentu jika ada yang mengetahui akan adanya tindakan menyimpang berkaitan dengan kegiatan bisnis PLN dapat melaporkannya tanpa merasa was-was ataupun terancam keselamatan jiwanya.
Perusahaan Listrik Negara (PT PLN (Persero) atau yang biasa disingkat PLN) merupakan salah satu perusahaan BUMN di bidang kelistrikan yang bertugas melayani masyarakat seluruh Nusantara. PLN merupakan badan usaha tunggal yang diberi kepercayaan serta kewenangan oleh Pemerintah dalam pengadaan dan pemberdayaan energi listrik di seluruh pelosok Negeri. Adapun kegiatan bisnis PLN dalam hal menjalankan usaha penyediaan tenaga listrik mulai dari kegiatan pembangkitan, penyaluran, distribusi tenaga listrik, sampai dengan perencanaan serta pembangunan sarana prasarana penyediaan tenaga listrik.
Mungkin bukan rahasia umum lagi, jika pada tahun-tahun sebelumnya lingkungan PLN identik dengan cap sebagai sarang korupsi, cap sebagai pengemis subsidi, juga sebagai penghisap uang negeri. Nah, ternyata seiring berjalannya waktu, PLN terus berupaya dengan berbagai cara untuk 'memperbaiki' citra dirinya agar menjadi lebih baik lagi. Hal ini terbukti dengan adanya Program PLN Bersih No Suap! yang merupakan salah satu upaya pembuktian komitmen PLN demi terciptanya penerapan Good Corporate Covernance (GCG) di lingkungannya. PLN menyadari bahwa penerapan GCG dewasa ini tidak hanya dilakukan sebagai penggugur kewajiban saja, akan tetapi telah menjadi kebutuhan dalam menjalankan kegiatan bisnis guna menjaga pertumbuhan usaha secara berkelanjutan, meningkatkan nilai perusahaan dan sebagai upaya unggul dalam persaingan.
Sumber gambar: plnbersih |
Pedoman Perilaku PT PLN (Persero) merupakan salah satu pilar atau pedoman perilaku bagi seluruh karyawan dalam mengelola perusahaan untuk mewujudkan 'Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik' bagi Indonesia pada umumnya. Dan budaya perusahaan merupakan suatu komitmen, identitas, perekat, pengendali dan juga stabilitas dalam mencapai misi serta visi perusahaan. Dan untuk menyukseskan PLN Bersih ini, PLN telah menetapkan empat pilar utama sebagai landasannya disebut dengan PITA yaitu Partisipasi, Integritas, Transparansi, dan Akuntabilitas. Beberapa kegiatan dan bukti nyata komitmen kuat yang dilakukan PLN untuk mengimplementasikan empat pilar ini antara lain:
Sumber gambar: Pedoman Perilaku PLN |
Uniknya itu tadi, program ini tidak hanya disosialisasikan untuk diterapkan oleh pihak internal PLN saja, akan tetapi juga turut melibatkan pihak eksternal termasuk seluruh stakeholders, masyarakat sebagai pelanggan juga mitra kerja. Padahal sudah sejak lama pelanggan hanya menjadi objek dalam transaksi bisnis PLN. Pelanggan dilarang dengan tegas untuk memberikan uang tip sebagai ucapan terima kasih, baik itu hanya berupa uang rokok, uang makan ataupun imbalan dalam bentuk apapun kepada petugas yang melayaninya.
Hal ini juga dilakukan berkaitan dengan cita-cita PLN untuk dapat menjadi perusahaan energi raksasa Asia di Tahun 2020 nanti, dimana untuk mencapainya diperlukan keselarasan interaksi antara perusahaan dengan pemasoknya, interaksi dengan pelanggannya, juga interaksi antar unsur dalam perusahaan itu sendiri. Nah, untuk itu diperlukan landasan kuat dengan nilai-nilai transparan, akuntabel dan penuh kejujuran yang digambarkan melalui komitmen PLN Bersih.
Menumbuhkan Komitmen dalam Integritas. Integritas merupakan salah satu dari serangkaian nilai yang wajib dijunjung tinggi oleh seluruh karyawan PLN, stakeholders dan mitra kerja. PLN menyadari bahwa integritas adalah kunci kemajuan perusahaan, karena kemajuan perusahaan selain sangat bergantung kepada kompetensi SDM juga bergantung pada kesadaran karyawan untuk menjunjung tinggi integritasnya. Diharapkan dengan menumbuhkan komitmen dalam integritas proses bisnis setiap lini akan mendorong terciptanya PLN Bersih sebagai nilai budaya perusahaan.
Sumber gambar: website PLN |
Tak tanggung-tanggung, bahkan untuk mengawal suksesnya komitmen PLN Bersih No Suap ini, pihak manajemen PLN pun membentuk ribuan agent of change atau pelopor PLN Bersih pada setiap unit untuk mewujudkan tempat kerjanya benar-benar mengimplementasikan PLN Bersih. Para agent of change ini dibekali pengetahuan dari pelatihan-pelatihan, dimana didalamnya terdapat tugas dalam bentuk rencana tindak lanjut ketika para peserta ini nantinya kembali ke unit kerjanya masing-masing.
Nah, ternyata manajemen PLN pun telah memikirkan hal ini dengan matang, dimana kelak para karyawan yang menjadi pelopor PLN Bersih ini akan diintegrasikan terhadap jenjang karir dalam sistem kepegawaian di perusahaan. Tentu ini akan menjadi motivasi bagi karyawan untuk berprestasi dan bekerja dengan sebaik-baiknya tanpa memikirkan 'kesempatan-kesempatan emas' untuk bertindak diluar aturan. Dengan hal ini pula diharapkan nantinya calon pejabat di lingkungan internal PLN tidak hanya mempunyai kapabilitas dan kemampuan dalam menjalankan bisnis, tapi juga mempunyai integritas dan moral yang baik.
Memberikan kemudahan dalam mendapatkan informasi publik serta meningkatkan transparansi dalam hal informasi publik. Prinsip-prinsip dasar Good Corporate Governance (GCG) diantaranya; Transparansi, Akuntabilitas, Responsibilitas, Kemandirian dan Kewajaran/Keadilan merupakan prinsip penting yang harus ada dalam tata kelola sebuah perusahaan yang baik. Prinsip GCG ini diperlukan untuk menyiapkan sistem dan struktur yang kuat serta kokoh bagi korporasi Indonesia. Perihal keterbukaan (transparency) dan pengungkapan informasi (disclosure) merupakan salah satu implementasi prinsip-prinsip GCG yang paling sering mendapat sorotan publik. Pengungkapan infomasi perusahaan dengan terbuka mempunyai beberapa tujuan, diantaranya: meningkatkan keterbukaan dalam pemberian informasi, mendukung proses implementasi GCG, termasuk pelaporan kepada stakeholder, serta mengupayakan kualitas manajemen perusahaan yang lebih professional.
PLN telah menyadari pentingnya perusahaan untuk menerapkan prinsip GCG secara konsisten dan berkelanjutan dengan berpedoman pada Peraturan Menteri (Kepmen. No. 01 Tahun 2011) tentang Penerapan Good Corporate Governance. Adapun prinsip GCG perihal disclosure & transparency ini telah diupayakan tercipta oleh PLN dengan mengacu pada perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat, dimana teknologi memberikan andil munculnya suatu sistem pelaporan secara elektronik yang disebut e-reporting. Penyampaian informasi melalui e-reporting telah membantu percepatan keterbukaan informasi secara lebih merata dan dapat menjangkau pengawasan laporan yang lebih luas. Dalam hal ini PLN mempunyai website perusahaan yang mempermudah akses pihak-pihak terkait untuk memperoleh berbagai informasi yang relevan didalamnya.
Website PLN merupakan salah satu jendela utama bagi terciptanya Keterbukaan Informasi Publik. Adapun didalam website PLN tersebut sudah memuat laporan-laporan, termasuk diantaranya laporan keuangan Tahun 2012, yang dimana tidak semua BUMN mau melakukannya. Hal ini membuktikan komitmen PLN dalam penerapan GCG atas implementasi perilaku etis perusahaan dalam menjalankan bisnisnya semakin meningkat demi mewujudkan Sustainable Competitive Advantage (SCA) dan juga meraih keunggulan jangka panjang. Disamping itu, PLN harus terus melakukan perbaikan dan pembenahan, termasuk dalam pengelolaan website sebagai salah satu jendela informasi bagi publik.
Sumber gambar: website PLN |
Selambat-lambatnya dalam waktu 1 (satu) bulan, laporan yang telah dilengkapi dengan bukti yang cukup dan dapat ditindaklanjuti, oleh Direksi akan diteruskan kepada penegak hukum antara lain kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk diproses lebih lanjut dan mendapatkan hukuman setimpal. PLN juga menyediakan perlindungan hukum bagi pelapor sesuai tata cara perundang-undangan yang berlaku.
Hal ini menunjukan keseriusan PLN untuk mengimplementasikan komitmen PLN Bersih dalam segala lini perusahaan termasuk perlindungan identitas bagi pelapor yang ingin dirahasiakan. Dengan hal ini tentu jika ada yang mengetahui akan adanya tindakan menyimpang berkaitan dengan kegiatan bisnis PLN dapat melaporkannya tanpa merasa was-was ataupun terancam keselamatan jiwanya.
Sumber gambar: website PLN |
Membuat Complaint Handling System Mechanism. Jika ditemukan masih ada petugas PLN yang minta-minta uang apalagi sampai memeras, masyarakat sebagai pelanggan dapat mengirim SMS langsung kepada nomor SMS PLN Peduli, dan selanjutnya pasti akan dilakukan follow up atau ditindaklanjuti. Selain itu, semua hal yang berhubungan dengan PLN termasuk jika ingin menyampaikan keluhan, membutuhkan pelayanan, tambah daya, pasang baru, ganti nama, cukup telepon ke Call Center PLN saja. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk meminimalisir kontak langsung dengan petugas melalui loket, yang disinyalir dapat menimbulkan potensi serta peluang-peluang terjadinya penyimpangan oleh oknum tidak bertanggung jawab.
Kemudahan juga diberikan kepada para pelanggan yang memiliki akses internet, PLN telah menyediakan akses khusus pengguna internet. Untuk mengecek jumlah tagihan bisa dilihat dari sini>> Cek Tagihan Rekening. Bahkan untuk pembayaran listrik dan layanan, PLN mempermudah transaksi dengan cara pelanggan menelpon dahulu dan kemudian akan mendapat kode nomor layanan, nah pembayarannya sendiri dapat dilakukan di ATM atau bank terdekat dengan menyebutkan kode tersebut. Tentu banyak keunggulan dari sistem ini yakni pelanggan menjadi tahu harga pasti dan menutup peluang untuk memberikan suap atau uang pelicin guna mempermudah layanan yang diminta. Dengan hal ini tentu bukan hanya pihak internal saja yang dituntut untuk 'bersih', tapi para pelanggan juga dituntut untuk bersih sebagai salah satu komponen penting dalam kelangsungan bisnis PLN.
PLN Feat. Trasparency International Indonesia (TII). Untuk
menunjang segala hal terkait dengan Program PLN Bersih, PLN juga bekerja sama dengan Transparency International Indonesia (TII) yang
merupakan LSM anti korupsi serta turut pula menjadi mitra PLN dalam
mengimplementasikan program ini. TII sendiri merupakan salah satu chapter Transparency International, sebuah jaringan global NGO antikorupsi yang mempromosikan transparansi dan akuntabilitas kepada lembaga-lembaga Negara, partai politik, bisnis dan masyarakat sipil. Bersama lebih dari 90 chapter lainnya, TII berjuang membangun dunia yang bersih dari praktik dan dampak korupsi di seluruh dunia. Sebagai gerakan sosial, TII turut pula aktif terlibat dalam berbagai koalisi dan inisiatif gerakan antifkorupsi di Indonesia serta merangkul mitra lembaga lokal dalam melaksanakan berbagai program di daerah.
PLN menggandeng TII untuk bersama-sama melakukan reformasi sistem pengadaan barang dan jasa serta pelayanan pelanggan agar terbebas dari praktek korupsi. Adapun strategi yang digunakan adalah dengan menggunakan strategi aksi bersama (collective action), dimana dilakukan kerjasama berbagai pihak untuk melawan suap sehingga bisa mempromosikan kompetisi yang tidak terdistorsi oleh suap serta memastikan bahwa perusahaan berperilaku jujur dan etis. Untuk itu proses pengadaan barang dan jasa PLN dilakukan dengan terbuka, akuntabel, dan jelas dapat dipertanggung jawabkan. Dengan kemajuan teknologi, proses pengadaan barang dan jasa dilakukan melalui internet via website PLN atau lebih dikenal dengan e-Procurement (disingkat eProc). Dengan sistem baru ini semua pihak dapat melihat proses pengadaan yang transparan. Produsen dapat menawarkan produk dengan harga terbaik secara terbuka, Pihak PLN pun diuntungkan karena mendapat banyak penawaran dengan spesifikasi sama, bahkan dengan harga yang lebih kompetitif. Dan jelas ini akan mencegah oknum-oknum yang menawarkan kick-back atau komisi saat pengadaan barang.
Sebagai langkah awal kegiatan yang dilakukan TII bersama PLN, Tahun 2012 lalu dilakukan pemutaran film Kita Vs Korupsi di beberapa kantor unit PLN. Tujuannya tidak lain adalah sebagai bahan pembelajaran bagi seluruh jajaran di PLN untuk menyadari bahwa tindak korupsi bisa terjadi dan dimulai dari lingkungan sekitar kita, termasuk keluarga. Diharapkan dengan film tersebut bisa dijadikan contoh dan diimplementasikan saat bekerja agar bisa menghindari praktik korupsi. Film ini pun sebetulnya bisa menjadi contoh dan pelajaran berharga bagi kita untuk menyadari bahwa terkadang hal kecil yang kita anggap sepele pun ternyata salah dan jelas melanggar aturan berlaku.
E-Procurement (eProc) PLN merupakan salah satu program yang sangat membantu untuk mendukung implementasi GCG dalam mewujudkan transparansi, kontrol, keadilan (fairness), penghematan biaya dan mempercepat proses pengadaan, juga mencegah tindak korupsi dan pada akhirnya berimbas pada peningkatan citra perusahaan. Selanjutnya, keberhasilan program yang dirancang oleh PLN dan TII ini kedepannya akan menjadi tonggak penting untuk membangun dan mengukuhkan budaya PLN yang unggul. Dan fakta menarik lainnya adalah PLN tercatat menjadi BUMN pertama di Indonesia yang membuka diri untuk menjalin kerja sama dengan LSM anti-korupsi, Transparancy International Indonesia (TII).
Saatnya Hati Bicara; Suara Hati Pegawai mendukung PLN Bersih. Sejalan dengan program PLN Bersih, para pegawai PLN mendukung dan menyuarakan isi hatinya dalam bentuk tulisan untuk dapat menularkan semangat bersih dalam melayani masyarakat ke seluruh pegawai PLN sampai ke pelosok Negeri. Diharapkan dengan lahirnya buku ini dapat menularkan virus-virus 'bersih' dengan cepat yang akan memuncurkan binar terang dari seluruh penjuru nusantara. Dan ternyata buku ini pun terlahir saat diadakannya rapat mingguan antara PLN dan TII. Gagasan ini disambut antusias oleh pegawai PLN yang diminta bercerita mengenai pengalaman serta harapannya akan program PLN Bersih.
Adapun buku Saatnya Hati Bicara ini selain terbit dalam edisi cetak, juga terbit dalam versi elektronik'Kondisi bersih pada hakekatnya merupakan hasil dari implementasi sikap hidup yang melayani dan mensyukuri kasih karunia serta anugrah Tuhan dalam kehidupan seseorang.'
(e-book) yang bisa di unduh pada alamat website www.plnbersih.com. Dalam salah satu cerita karyawan yang menyentuh hati saya adalah kutipan yang berisi,
Di satu cerita lain juga ada yang mengulas tentang peranan penting seorang pemimpin dalam memimpin unit kerjanya agar senantiasa bersih. Padahal untuk menghilangkan praktik korupsi sesungguhnya berawal dai diri sendiri. Karena pada hakikatnya setiap orang adalah pemimpin, setidaknya bagi dirinya sendiri. Cerita yang berisi pengalaman, baik suka maupun duka, dari para pegawai PLN berbagai unit ini sangat menarik. Mulai dari bagaimana ia melakukan inovasi agar efisiensi anggaran PLN dapat terjadi sampai dengan proses melawan batin untuk sekuat tenaga melawan 'itikad baik' dari para oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
Blogger Dukung PLN Bersih!
Sebagai blogger, juga sebagai bagian dari masyarakat Indonesia pengguna listrik, tentu kami mendukung, menyambut positif dan mengapresiasi atas pencapaian yang telah ditunjukkan PLN dari tahun ke tahun. Tahun lalu bersama blogDetik, PLN mengadakan acara sharing #BloggerBicara dan lomba blog yang diberi tema 'Harapanku untuk PLN'. Menurut saya lomba sejenis ini sangatlah positif, dimana begitu banyak blogger yang juga merupakan konsumen PLN menuangkan berbagai aspirasinya mengenai harapan ke depan bagi PLN juga dukungan untuk memberantas praktek Kolusi, Korupsi dan Nepotisme yang kian meresahkan. Tidak hanya harapan positif, berbagai keluhan atau komentar negatif pun tertuang dari tulisan para blogger, ini tentu jadi cambuk kuat bagi PLN untuk menjadikan hal tersebut sebagai sarana memperbaiki diri dalam meningkatkan kualitas pelayanan juga mengetahui kebutuhan pelanggan.
Kemudahan juga diberikan kepada para pelanggan yang memiliki akses internet, PLN telah menyediakan akses khusus pengguna internet. Untuk mengecek jumlah tagihan bisa dilihat dari sini>> Cek Tagihan Rekening. Bahkan untuk pembayaran listrik dan layanan, PLN mempermudah transaksi dengan cara pelanggan menelpon dahulu dan kemudian akan mendapat kode nomor layanan, nah pembayarannya sendiri dapat dilakukan di ATM atau bank terdekat dengan menyebutkan kode tersebut. Tentu banyak keunggulan dari sistem ini yakni pelanggan menjadi tahu harga pasti dan menutup peluang untuk memberikan suap atau uang pelicin guna mempermudah layanan yang diminta. Dengan hal ini tentu bukan hanya pihak internal saja yang dituntut untuk 'bersih', tapi para pelanggan juga dituntut untuk bersih sebagai salah satu komponen penting dalam kelangsungan bisnis PLN.
PLN menggandeng TII untuk bersama-sama melakukan reformasi sistem pengadaan barang dan jasa serta pelayanan pelanggan agar terbebas dari praktek korupsi. Adapun strategi yang digunakan adalah dengan menggunakan strategi aksi bersama (collective action), dimana dilakukan kerjasama berbagai pihak untuk melawan suap sehingga bisa mempromosikan kompetisi yang tidak terdistorsi oleh suap serta memastikan bahwa perusahaan berperilaku jujur dan etis. Untuk itu proses pengadaan barang dan jasa PLN dilakukan dengan terbuka, akuntabel, dan jelas dapat dipertanggung jawabkan. Dengan kemajuan teknologi, proses pengadaan barang dan jasa dilakukan melalui internet via website PLN atau lebih dikenal dengan e-Procurement (disingkat eProc). Dengan sistem baru ini semua pihak dapat melihat proses pengadaan yang transparan. Produsen dapat menawarkan produk dengan harga terbaik secara terbuka, Pihak PLN pun diuntungkan karena mendapat banyak penawaran dengan spesifikasi sama, bahkan dengan harga yang lebih kompetitif. Dan jelas ini akan mencegah oknum-oknum yang menawarkan kick-back atau komisi saat pengadaan barang.
Sebagai langkah awal kegiatan yang dilakukan TII bersama PLN, Tahun 2012 lalu dilakukan pemutaran film Kita Vs Korupsi di beberapa kantor unit PLN. Tujuannya tidak lain adalah sebagai bahan pembelajaran bagi seluruh jajaran di PLN untuk menyadari bahwa tindak korupsi bisa terjadi dan dimulai dari lingkungan sekitar kita, termasuk keluarga. Diharapkan dengan film tersebut bisa dijadikan contoh dan diimplementasikan saat bekerja agar bisa menghindari praktik korupsi. Film ini pun sebetulnya bisa menjadi contoh dan pelajaran berharga bagi kita untuk menyadari bahwa terkadang hal kecil yang kita anggap sepele pun ternyata salah dan jelas melanggar aturan berlaku.
E-Procurement (eProc) PLN merupakan salah satu program yang sangat membantu untuk mendukung implementasi GCG dalam mewujudkan transparansi, kontrol, keadilan (fairness), penghematan biaya dan mempercepat proses pengadaan, juga mencegah tindak korupsi dan pada akhirnya berimbas pada peningkatan citra perusahaan. Selanjutnya, keberhasilan program yang dirancang oleh PLN dan TII ini kedepannya akan menjadi tonggak penting untuk membangun dan mengukuhkan budaya PLN yang unggul. Dan fakta menarik lainnya adalah PLN tercatat menjadi BUMN pertama di Indonesia yang membuka diri untuk menjalin kerja sama dengan LSM anti-korupsi, Transparancy International Indonesia (TII).
Saatnya Hati Bicara; Suara Hati Pegawai mendukung PLN Bersih. Sejalan dengan program PLN Bersih, para pegawai PLN mendukung dan menyuarakan isi hatinya dalam bentuk tulisan untuk dapat menularkan semangat bersih dalam melayani masyarakat ke seluruh pegawai PLN sampai ke pelosok Negeri. Diharapkan dengan lahirnya buku ini dapat menularkan virus-virus 'bersih' dengan cepat yang akan memuncurkan binar terang dari seluruh penjuru nusantara. Dan ternyata buku ini pun terlahir saat diadakannya rapat mingguan antara PLN dan TII. Gagasan ini disambut antusias oleh pegawai PLN yang diminta bercerita mengenai pengalaman serta harapannya akan program PLN Bersih.
Sumber gambar: plnbersih |
(e-book) yang bisa di unduh pada alamat website www.plnbersih.com. Dalam salah satu cerita karyawan yang menyentuh hati saya adalah kutipan yang berisi,
Di satu cerita lain juga ada yang mengulas tentang peranan penting seorang pemimpin dalam memimpin unit kerjanya agar senantiasa bersih. Padahal untuk menghilangkan praktik korupsi sesungguhnya berawal dai diri sendiri. Karena pada hakikatnya setiap orang adalah pemimpin, setidaknya bagi dirinya sendiri. Cerita yang berisi pengalaman, baik suka maupun duka, dari para pegawai PLN berbagai unit ini sangat menarik. Mulai dari bagaimana ia melakukan inovasi agar efisiensi anggaran PLN dapat terjadi sampai dengan proses melawan batin untuk sekuat tenaga melawan 'itikad baik' dari para oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
Blogger Dukung PLN Bersih!
Sebagai blogger, juga sebagai bagian dari masyarakat Indonesia pengguna listrik, tentu kami mendukung, menyambut positif dan mengapresiasi atas pencapaian yang telah ditunjukkan PLN dari tahun ke tahun. Tahun lalu bersama blogDetik, PLN mengadakan acara sharing #BloggerBicara dan lomba blog yang diberi tema 'Harapanku untuk PLN'. Menurut saya lomba sejenis ini sangatlah positif, dimana begitu banyak blogger yang juga merupakan konsumen PLN menuangkan berbagai aspirasinya mengenai harapan ke depan bagi PLN juga dukungan untuk memberantas praktek Kolusi, Korupsi dan Nepotisme yang kian meresahkan. Tidak hanya harapan positif, berbagai keluhan atau komentar negatif pun tertuang dari tulisan para blogger, ini tentu jadi cambuk kuat bagi PLN untuk menjadikan hal tersebut sebagai sarana memperbaiki diri dalam meningkatkan kualitas pelayanan juga mengetahui kebutuhan pelanggan.
Sumber gambar: plnbersih |
Selain itu kemampuan PLN dalam mengatasi krisis listrik beberapa tahun kebelakang perlu diacungi jempol, program Gerakan Satu Juta Sambungan yang mampu membabat habis daftar tunggu para calon konsumen yang jumlahnya mencapai hampir 2,5 juta. Ini jelas bukan perkara mudah, karena banyak yang menentang program ini, terlebih oknum-oknum yang mencari kesempatan dalam kesempitan dari para pelanggan PLN.
Lalu, adapun kebijakan transformatif PLN lain yang patut untuk kita apresiasi adalah perihal kebijakan listrik pra bayar yang kini mempunyai lebih dari 5 juta pelanggan dan pembayaran via mekanisme PPOB (Payment Point Online Bank). Dengan adanya mekanisme pembayaran via PPOB yang mendorong praktik yang lebih transparan dan aksebilitas tinggi bagi pelanggan. Dengan PPOB ini saya tidak perlu repot-repot pergi ke kantor layanan PLN, lalu mengantri untuk membayar listrik seperti dahulu kala. Selain efisien dalam segi biaya dan waktu, mekanisme ini juga jelas lebih transparan.
Melihat upaya-upaya reformasi dari sisi pelayanan yang dilakukan PLN, tentu sebagai masyarakat umum kita layak memberikan apresiasi serta dorongan penuh untuk PLN. Akan tetapi tentu saja belum berhenti sampai disini, PLN masih mempunyai segudang 'pekerjaan rumah' yang harus diselesaikan, termasuk menyediakan listrik secara merata bagi seluruh masyarakat di seluruh penjuru Indonesia, serta mencari terobosan-terobosan baru yang dapat menjadikan PLN lebih baik lagi dalam segi inovasi serta pelayanan. Persoalan PLN bukan hanya sekedar mengurusi listrik untuk membuat rumah para pelanggan lebih terang sehingga dapat beraktifitas dengan nyaman. Pada skala makro, listrik yang dihasilkan PLN merupakan salah satu aspek penting dalam perputaran roda perekonomian Indonesia bagi berbagai sektor.
Sumber gambar: plnbersih |
PLN telah menunjukkan landasan yang kuat untuk mencapai Visi dan Misi perusahaan dengan mengaplikasikan berbagai upaya serta komitmen kuat guna mencapai PLN Bersih. Kini instansi yang dipercaya berbasis kredibilitas sangatlah dibutuhkan di tengah semakin langka ditemukannya kredibilitas tersebut, dan PLN tengah berupaya agar bisa menjadi salah satunya. Seiring berjalannya waktu juga dengan peringatan ke-68 Hari Listrik Nasional, semoga demi tahun ke tahun PLN lebih baik lagi sehingga bisa menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan bagi bangsa Indonesia.
Tidak hanya PLN, masyarakat juga sebagai pelanggan mempunyai beberapa kewajiban untuk turut menjaga infrastruktur kelistrikan (no vandalisme), tidak melakukan pencurian listrik dan membayar tagihan listrik tepat waktu. Jika PLN Bersih dapat menjadi budaya perusahaan yang tertanam pada semua proses bisnisnya, di semua unit PLN, di semua lini termasuk semua pegawai, pelanggan dan mitra kerja, maka kinerja PLN tentu akan semakin cemerlang dan akan kian dipercaya masyarakat Indonesia bahkan dunia. Tidak ada yang lebih berharga bagi suatu perusahaan selain dipercaya oleh pelanggan dan masyarakat luas, kan?
Like the tree, PLN Bersih No Suap is the real thing. And the real thing is the only way to generate trust & ultimately credibility.
***
Kota Baja, 10 Oktober 2013
Tulisan ini menjadi salah satu pemenang dalam Lomba Blog #PLNBersih yang diselenggarakan oleh
PT PLN (Persero) dan BlogDetik
***
Go. Fight. Win, PLN!
Kota Baja, 10 Oktober 2013
PT PLN (Persero) dan BlogDetik