Menyaksikan Jejak Kejayaan Timah di Pulau Bangka

Bicara soal timah, bicara soal Pulau Bangka. Saya tau mengenai dua pulau ini saat membaca dan menyaksikan buku Laskar Pelangi karya Andrea Hirata. Saat membacanya pikiran seolah mengawang-awang seperti apa pulau ini, bagaimana keindahan yang digambarkan didalamnya, dan tentang kehidupan sosial budayanya yang beraneka ragam tapi hidup dengan tentram. Dalam cerita itu juga diceritakan bagaimana dulu pertambangan timah pernah mengalami masa kejayaannya, pada masanya. Sempat tidak terbayangkan bahwa sekarang, saat ini hingga beberapa tahun kedepan, saya harus menetap di pulau ini. Sungguh.

Nah, di kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka, terdapat tempat yang menyajikan wisata sejarah sekaligus edukasi yakni Museum Timah. Museum ini terletak di Jalan ahmad Yani, sekitaran kompleks PT Timah. Untuk mencapai kemari nggak sulit kok, karena dari arah pemandangan depannya saja sudah mencolok ada semacam bagian depan lokomotif kereta dan tulisan 'Museum Timah Indonesia'.


Awalnya saat hendak berkunjung kemari saya agak ragu karena tidak ada terlihat penjaga maupun orang didalam museum. Tapi akhirnya mencoba memberanikan diri untuk masuk dan ternyata memang tidak ada siapapun didalam. Setelah mengisi daftar tamu, saya mulai melihat-lihat satu demi satu benda yang dipajang didalamnya.

Jadi, ternyata Bangka dan timah ini dua hal yang tidak terpisahkan. Nama pulau Bangka berasal dari wangka yang artinya timah. Dijelaskan juga disana bawah hasil pertambangan timah dipulau ini dulunya sangat melimpah dan bernilai jual tinggi. Namun, seiring berjalannya waktu pengeksploitasian timah yang terus menerus membuatnya kian menipis. Hingga pada akhirnya harga timah pun jatuh.







Nah, untuk berkunjung ke Museum Timah ini tidak dikenakan biaya masuk alias gratis. Sedangkan untuk jam berkunjungnya buka setiap hari hingga pukul 16.00 kecuali hari Jum'at dengan waktu istirahat pukul 12.00 s/d 13.00 WIB.

Lokomotif yang berada didepan Museum Timah ini merupakan sebuah lokomotif pengangkut timah jaman dulu. Oya, diceritakan juga bagaimana sejarah pertambangan timah yang dulunya milik pihak swasta Hindia Belanda hingga akhirnya milik Pemerintah Indonesia loh.



Selain itu juga terdapat beberapa miniatur-miniatur berupa alat untuk pertambangan timah, mulai dari yang sangat tradisional hingga alat yang kian modern dari waktu ke waktu. Koleksi museum ini juga sangat banyak, ada alat-alat sederhana yang biasa digunakan sehari-hari terbuat dari timah hingga sample benda-benda masa kini yang pembuatannya dari timah.

Serunya lagi, disini juga ada beberapa foto dokumentasi bagaimana aktivitas penambangan timah dari yang masih tradisional menggunakan tenaga manusia hingga alat berupa kapal-kapal canggih.





Jadi, kalau mau bermain sambil mencoba belajar mengingat sejarah atau geografi jaman sekolah dulu, Museum Timah ini cocok untuk dikunjungi!



Pangkalpinang, bulan September tanggal sekian
Sekian.