Pantai Rebo; Melihat Lebih Dekat Masyarakat Pesisir Pulau Bangka

Terletak di Sungailiat, Kabupaten Bangka, Pantai Rebo mempunyai garis pantai yang membentang panjang sejauh mata memandang. Awalnya kami, saya dan teman, pergi kemari karena iseng saja mengikuti petunjuk jalan saat hendak menuju Pantai Parai. Sebelumnya, saat pergi ke Pantai Tanjung Pesona memang sempat melihat arah pantai ini hanya saja tidak sempat rasanya jika memaksakan diri mampir kemari.

Dari jalan utama kami tidak mengira sih kalau ternyata untuk sampai ke Pantai ini lumayan jauh juga. Perjalanannya kurang lebih sekitar 20 menit saja, tapi saat itu rasanya was was nggak karuan sepanjang jalan karena bahan bakar kendaraan kami hampir habis. Dar! Lucu rasanya jika membayangkan kami kehabisan bahan bakar dijalan sepi yang dikelilingi pohon-pohon tinggi dan rimbun. Tapi akhirnya kami sampai juga di kawasan Pantai Rebo.


Pantai ini memang bukan, atau memang belum, dikomersialisasi oleh Pemerintah daerah setempat untuk dijadikan kawasan wisata. Disekitar pantai sendiri terdapat banyak bangunan semi-permanen terbuat dari kayu, yang kalau dari pengamatan saya sih pasti ini rumah para nelayan sekitar sini.


Hanya ada terlihat beberapa nelayan yang mencari ikan dipinggiran laut saat itu. Sedang, pemandangan unik lainnya yang kami temukan adalah jejeran perahu nelayan yang seolah diparkirkan ditepian pantai. Rapi.

Terlihat juga beberapa Ibu dan Bapak beserta anaknya yang sedang menikmati semilir angin pinggir pantai sambil bercengkrama sambil sesekali bercanda tawa.



Disisi lainnya kita bisa menikmati laut lepas dengan paduan bebatuan batu granit yang terlihat kokoh tinggi menjulang. Ya, ciri khas kepulauan Bangka Belitung tidak jauh dari batu-batu besar, bukan?

Setelah puas sekedar melihat-lihat keadaan sekitar, saat hendak pulang kami melihat segerombolan anak nelayan yang membawa sebuah alat yang saya tidak tahu namanya apa. Tak lama, mereka melepaskan pakaian dan berlarian menuju pantai. Kami penasaran dan bertanya- tanya apa yang mereka lakukan.

Setelah selesai dengan apa yang mereka kerjakan, kurang lebih 9 anak ini, beristirahat dibawah pohon dan lalu kami menghampiri. Dan ternyata mereka sedang berburu kepiting! Lucunya mereka hanya melemparkan alat ke tengah laut yang diberi semacam 'pelampung' agar pancingan kepiting itu tidak pergi jauh dari tempat mereka berada. Ah lagi, tiba-tiba pikiran saya membayangkan anak-anak ini seolah dalam film Laskar Pelangi.




Melihat kehidupan masyarakat pesisir seperti ini seolah ada makna tersendiri yang bahkan tidak bisa saya ungkapkan dengan kata-kata. Entah berapa hasil laut yang mereka tangkap untuk mendapatkan uang sebagai satu-satunya mata pencaharian, tapi tetap disyukuri. 

Ini menurut pengalaman saya, entah jika kamu yang melihatnya sendiri, saat melihat anak-anak pesisir yang bermain, berlarian di pantai hingga sebagian dari mereka yang memang membantu orang tuanya untuk melaut.. ada suatu hal yang tidak tergambarkan saat melihat mereka. Ada bahagia dan syukur yang turut terselip diantaranya.


Pangkalpinang, suatu siang di bulan Oktober..