Pernikahan Sesama Jenis? Yay or Nay?

Semenjak berita soal pernikahan sesama jenis yang sudah sah dilegalkan beberapa waktu yang lalu ini.. Sempat ada perdebatan panjang dengan beberapa teman soal pernikahan sesama jenis yang saat ini sudah dilegalkan di Negara Amerika sana. Well, everybody have their own reason...

Memperdebatkan hal ini juga nggak akan ada ujungnya. Setiap pihak yang pro maupun yang kontra pasti mempunyai pemikirannya tersendiri. Dan saya sudah bosan melihat perbedaan pendapat sebagai ajang pembuktian siapa yang paling benar dan siapa yang kurang benar, mana yang hitam mana yang putih. Seiring berjalannya waktu saya rasa makna benar dan salah kian memburam. Sebuah bipolar yang tidak memliki titik temu.

Beberapa yang pro pasti menyatakan bahwa legalisasi pernikahan sesama jenis ini membuktikan kekuatan cinta, Love wins katanya. Berdasarkan kacamata pandang dari Segi Amerika Serikat yang notabene sebagai negara yang menjunjung tinggi kebebasan, bagaimanapun, hak dasar akan penyatuan cinta ini wajib untuk dijamin oleh negara. Dan setelah hal ini terjadi, pelangi ada dimana-mana sebagai simbol kemenangan cinta, avatar media-media sosial penuh garis warna merah, jingga, kuning, hijau, biru tua, dan ungu. Anehnya kenapa baru saat ini ya heboh sekali dengan pelegalan pernikahan sesama jenis, padahal hampir 15 tahun yang lalu Belanda sudah melegalkan jenis pernikahan ini. Mungkin banyak yang lupa. Mungkin.

Bagi saya pribadi pernikahan sesama jenis dengan alasan apapun tidak bisa dibenarkan, terutama ditilik dari segi agama. Tidak hanya Islam saya rasa, agama manapun akan menentang pernikahan sesama jenis. Kalau secara kehidupan sosial dan tanpa mengindahkan diskriminasi juga diluar aturan agama, setiap orang memang mempunyai hak untuk memilih, untuk menentukan keputusan, untuk hidup. Mungkin saat ini hanya di US sana yang diperbolehkan, orang Indonesia biasanya latah, salah-salah nggak lama lagi bakal ada 'komunitas' atau hal sejenis yang menuntut hal yang sama di Indonesia. Biasanya sih gitu. Entahlah, jangan sampai ya, Naudzubillahhimindzalik.

Sederhananya, saya meyakini bahwa hal ini adalah sesuatu yang melampaui batas dan apapun itu, sesuatu yang melampaui batas bukanlah sesuatu yang akan berujung baik. Saya percaya ada batas-batas yang tidak bisa bahkan tidak boleh dilampaui bahkan dengan alasan cinta sekalipun.

Dari perbincangan dengan beberapa teman kemarin sih walaupun pembahasannya berputar pada hal-hal itulah saja, setidaknya menambah ilmu, pengetahuan dan perspektif baru bagi saya sendiri. Pendapat sudah semestinya memang disertai dengan proses penyampaian yang baik pula. Dalam diskusi kita memang harus berhati-hati, banyak membaca dan pandai-pandai memilih kata serta cara yang tepat untuk menyampaikan maksud kita. Bukan sampai akhirnya ngotot-ngototan cari pembenaran untuk jadi yang paling benar, bukan.

Jadi, saya rasa mungkin kita perlu untuk merefleksi ulang sebenarnya apa makna hakiki dari cinta itu sendiri.. #LoveWins? Hmmm..



Bangka, Juli, Minggu Kedua..