SELF LOVE

pic source : here



Definisi self-love versi diri kamu itu seperti apa sih? Kan sekarang lagi marak tuh slogan-slogan self-love. Konon, kita harus bisa mencintai diri sendiri dulu sebelum mencintai orang lain, ceilah. Selesaikan dulu semua urusan diri sendiri, love your self first. Gitu, cenah.

Hmmm, kalau diamati sih bentuk 'self-love' orang itu pasti berbeda-beda ya, ada yang kalau beli apapun untuk diri sendiri walaupun harganya selangit juga its oke karena ya itu semacam reward untuk diri sendiri juga. Ada juga yang rela tabungannya terkuras habis biar bisa travelling ke luar negeri, ada. 

Kadang suka iri juga sih misalkan lihat orang-orang yang menampilkan 'self-love'-nya dengan waaaah! Tapi kalau lagi sadar, suka mikir yaudah sih, toh itu yang kita lihat hanya apa yang dia tampilin, kita nggak tau struggle seperti apa yang sudah dia lewati sebelumnya. Kalau lagi sadar.

Different personalities have different priorities, gitu.

Hmm, atau ada yang kayak saya? Hobi scrolling syopi atau tokped, lalu add to cart sampai jumlahnya 99+ tapi nggak pernah check out hahaha! Semacam kebahagiaan tersendiri aja sih. Sadar-sadar pas beneran ada yang urgent dibutuhin dan mau langsung check out itu tiba-tiba jumlah pesanan sampe puluhan juta. Atau barang yang udah dimasukkin cart saking lamanya udah out of stock. Kenapa ya sekarang sih udah lumayan bisa kontrol diri, nggak terburu-buru check out walaupun diimingi oleh free ongkir ataupun harga diskon flash sale, hebat kan. Kalau rakyat jelita sih emang gini modelannya wkwk.


Jadi kembali lagi, tiap orang punya cara 'self-love' sendiri sesuai dengan kapasitas masing-masing. 

Yang nggak boleh itu men-judge orang lain hanya dengan kacamata kita. Sekarang kan musimnya jari netizen yang jahatnya naudzubillah. Kembali lagi, bahwa kita nggak punya hak untuk merusak kesenangan orang lain, apalagi karena kelalaian lisan maupun jemari kita dalam berkomentar. Termasuk untuk diri sendiri loh. 

At some points, saya ingat pernah baca cerita kak annisast di IG soal self love, bahwa seringkali kita terlalu jahat pada diri sendiri. Bahwa yang salah perasaan kita sendiri. Penilaian sendiri. Kritik kita pada diri kita sendirilah yang terlalu jahat. Padahal sering kali kita berhati-hati untuk menyampaikan kritik pada orang lain agar tidak menyakiti. Tapi malahan menyakiti diri sendiri yang senang sekali, aneh ya?


Kalau kata Phisi rumusnya :

You are worth it.

You are loved.

You do your best.

Please take a rest and don't be too hard on yourself.



You don't get special points for achieving certain things by a deadline. Just go at your own speed. Lifes not a race. Love yourself, first.