...and, goodluck?

Beberapa minggu belakangan kerasa banget lagi nggak nyaman. Terlalu overthinking, mungkin? Tapi serius, ini rasanya nggak masuk akal aja. Nggak nyaman jadinya. Terlalu banyak diam dirumah dengan rutinitas yang itu itu aja juga bisa bikin jenuh dan merembet kemana-mana. Terlalu sering ke kantor juga malah semakin worry akan penyebaran virus ini. Serba salah ya kan.

Masih susah ternyata belajar untuk nggak jadi people pleaser. I need to learn to say 'No, thank you' without having to feel aduh ngga enak. Simpel kayaknya ya. Enggak, makasih. Selesai. Gak pake drama. Gak pake acara nggak enakan segala. Padahal saying no doesn't make you a bad person, kok.

Pelajaran penting yang harus diambil selama hampir 2 tahun pandemi ini adalah iklhas dan berserah, pelan dan perlahan paham juga belajar, bahwa nggak semua yang kosong itu harus diisi. Seperti halnya waktu luang. Menikmati waktu luang dengan diam juga bisa dibilang belajar. Belajar bahwa ada kalanya sesuatu yang membuat kita penasaran, kadang ada baiknya nggak semua harus ditanyakan.

Pandemi ini sepertinya masih terus akan berjalan berdampingan, kita sebagai manusia harus terus berjuang sekaligus juga berserah. Tahun 2021 yang sudah berjalan lebih dari setengahnya pun ini sepertinya akan dipenuhi dengan ketidakpastian. Aneka sebutan untuk berdiam dirumah saja dengan berbagai singkatan itu kini terus diperpanjang. Whatever will be, will be.  

Kadang yang diperlukan cuma menutup mata sebentar sambil menarik nafas panjang. Sepenuh hati percaya bahwa akan Allah mampukan. Semua pasti terselesaikan. Beberapa selesai dengan baik, sisanya terselesaikan dengan sangat baik.

Konon air yang tenang adalah air yang diam, begitu juga pikiran kan?


Hope you're feeling much better.

Stay safe. Stay sane. Be happy, and goodluck?