QUARANTINE DAY-2; COBA FASILITAS OBAT GRATIS DARI KEMENKES

Jadi pas sore hari setelah swab itu saya di whatsapp sama teteh homecare yang ngambil sample bahwa hasil PCR nya memang terkonfirmasi Positif. Cuma memang hasil tertulis atau print-an agak sedikit lebih lama dari biasanya berhubung saat ini demand buat tes ini memang lagi lumayan tinggi, katanya. 

Nah besok paginya tiba-tiba dapet whatsapp dari centang hijau, atau verified account ya biasa dibilangnya, dari Kemenkes RI, yang isinya gini...

Berhubung nggak bisa capture dalam satu page sebetulnya message ini sendiri masih ada lanjutannya mengenai syarat dan ketentuan untuk dapat konsultasi telemedicine dan paket obat gratis ini dari Kementrian Kesehatan ini. Lanjutannya gini..

Syarat dan ketentuan :
1. Program ini hanya berlaku untuk NIK yang terdaftar di https://isoman.kemkes.go.id
2. Konsultasi dokter melalui layanan telemedisin GRATIS
3. Paket Obat yang diberikan berupa Paket A untuk OTG (1 jenis) atau Paket B (3 jenis) untuk gejala Ringan
4. Obat tambahan yang diresepkan layanan telemedisin tidak diberikan dan dapat ditebus secara mandiri
5. Penebusan Paket Obat di Apotek Kimia Farma dan pengiriman oleh SiCepat langsung ke rumah GRATIS

Salam Sehat
Kementerian Kesehatan RI

Jadi kalau dibaca lebih detail lagi memang program ini berlaku bagi NIK yang terdaftar, artinya setiap orang yang melakukan swab PCR dan terkonfirmasi positif di klinik yang terafiliasi dengan Kemenkes seharusnya datanya ada. CMIIW, ya. Oya untuk layanan homecare yang saya panggil juga memang merupakan salah satu Nakes di salah satu Faskes di Bandung memang. Dan memang setelah keluar hasil, nggak lama berselang status di aplikasi PeduliLindungi saya juga berubah menjadi positif.

Okey, jadi di hari kedua karantina ini akhirnya saya penasaran dengan whatsapp itu. Awalnya ingin coba-coba aja sih seberapa cepat respon atau semacam 'ngetes' kali ya seberapa serius sih Pemerintah dalam penanggulangan Pandemi yang sudah lebih dari 2 tahun ini.

Langkah pertama adalah mencari provider yang bisa mengakomodir telemedicine dengan dokter, disebutkan juga ada beberapa diantaranya Milvik Dokter, Halodoc, Getwell, Good Doctor, Klinik Go dan Lekasehat. Adapun tujuan telemedicine ini nantinya adalah setelah kita berkonsultasi dengan dokter, kita diberikan resep obat digital yang dapat ditebus secara gratis di Web Kemenkes. Berhubung saya sudah pernah punya akun dan mencoba beberapa kali fasilitas dari Halodoc, saya memilih Halodoc untu Telemedicine. 

Pada prosesnya sendiri awalnya sempat agak bingung sih, karena disebutkan gratis tapi ketika pilih-pilih dokter saya sendiri nggak menemukan yang 100% Gratis, namun memang banyak sekali pilihan dokter dengan harga yang terhitung sangat terjangkau ya. Saya sendiri kemarin menentukan dokter dari lama jam terbangnya, misal sudah menjadi dokter lebih dari 5-10 tahun. Kalau bicara tarif saya kemarin kena di 10 ribu rupiah aja. Gila kan untuk ukuran konsul sama dokter bisa sampai semurah itu. Saat konsultasi juga dokternya lumayan komunikatif, tanya soal keluhan, yang dirasakan apa, gejala awalnya gimana, sampai akhirnya diberikan resep obat digitalnya dan akhirnya saya menutup konsultasi dengan ucapan terima kasih.

Di dalam resep digital sendiri saya diresepkan obat Paket B untuk pasien dengan gejala Ringan isinya 3 jenis obat. Isinya sendiri dalam resep ada Favipavir, Prove D3, Zegavit, Acetylcyeteine, dan Sanmol. Selanjutnya setelah mendownload resep digital, saya masuk ke web Isoman Kemenkes di https://isoman.kemkes.go.id/tebusresep dengan tampilan awal seperti ini.


Setelah masuk ke web dengan tampilan diatas, saya isikan NIK saya sendiri sebagai Pasien, nama lengkap dan juga mengisi penyedia layanan telemedicine yaitu Halodoc. Baru setelah itu saya mengupload Resep Digital yang sudah diberikan. Nah adapun untuk resep digital tadi itu harus memenuhi syarat dalam checklist pemeriksaan gambar resep lalu setelah lengkap klik Selanjutnya. 

Pada step kedua saya mengisikan dengan lengkap Alamat Pengiriman Obat dengan sejelas-jelasnya, mulai nama jalan, Provinsi, Kabupaten/Kota, Kelurahan, Kecamatan, Kode Pos sampai dengan nomor telpon. Setelah yakin mengisi dengan benar semua isian klik lagi opsi selanjutnya dan kita sampai di step yang ketiga yaitu Konfirmasi dan selesai. Nah tinggal tunggu deh obatnya dikirim, nanti saya update lagi progressnya. Ciao.


[UPDATE] Jujur sejujur-jujurnya sebetulnya saya sendiri nggak begitu expect tinggi banget sama prosesnya. Jadi memang saya sendiri menyelesaikan proses pada website ini pada tanggal 24 Februari 2022 sekitar jam 10.22. Setelah selesai ya udah aja gitu nggak dipikirkan, bahkan ga ditunggu-tunggu juga apakah bakalan sampai atau engga, atau misalkan pun sampai mungkin waktunya nggak secepat bayangan saya.

Tapi ternyata suprise Paket Obatnya sendiri sampai satu hari kemudian loh, asli agak kaget juga bahwa secepat itu tindaklanjutnya dari proses awal saya isi data diri dan lain hal di website isoman itu. 


Kita sebetulnya bisa ngecek juga prosesnya sudah sampai mana, sudah diproses apa belum oleh Apoteknya sampai dengan saat selesai dan paket dikirimkan ke Pihak Ketiga kurir juga ada reportnya. Keren ya. Akhirnya tanggal 25 Februari ini paketnya sampai sekitar jam setengah 4 sorean gitu dengan posisi terbungkus rapi. 

Salut deh ternyata awareness Pemerintah dalam menghadapi pandemi gelombang kesekian kali ini udah bisa dibilang makin baik, pelayanan kesehatan juga semakin banyak diinformasikan, keterbukaan layanan, sampai sistem teknologi informasi yang turut serta juga berkembang untuk memudahkan masyarakatnya menjangkau pelayanan dan bantuan dari Pemerintah. 


Harapannya sih semoga hal ini juga berlaku untuk seluruh daerah di Indonesia ya, tidak hanya di kota-kota besar, tapi juga menjangkau seluruh pelosok Indonesia pada umunya juga. Dan semoga juga pandemi ini cepat berlalu, karena mungkin kita nggak akan pernah bisa menjalani kehidupan yang sama seperti sebelum adanya pandemi di masa lalu.. setidaknya kedepan ada upaya untuk berdamai dan membersamai pandemi ini bersama mau tidak mau..