BAHAS YANG SEDANG TRENDING TENTANG CHILDFREE
Sepertinya timeline bulan ini penuh dengan issue soal Childfree yang dibicarakan oleh salah seorang influencer ya, nggak habis-habis rasanya orang-orang bahas soal pilihan beliau untuk tidak memiliki anak setelah menikah. Mulai dari yang pro hingga yang kontra juga jumlahnya sepertinya lebih banyak juga.
Sebagai orang yang menganut paham bahwa selflove isn't selfish, in my opinion ya pilihannya ini nggak ada salahnya ko. Dia memang mempunyai hak untuk memilih yang terbaik menurut dia pribadi, untuk kehidupannya dan mungkin untuk keluarganya..
Yang jadi persoalan sebetulnya bukan soal childfree-nya sih saya rasa, kalau lihat dari jawabannya saat ada yang memuji dia sangat awet muda lalu -konon- dibalas jokes sarkasm dengan bilang 'bahwa punya akan itu anti aging alami, dimana dia bisa tidur 8 jam sehari dan setiap hari, tidak stress mendengar anak-anak berteriak, dan akhirnya ketika mulai keriput dia punya uang untuk bayar botox'. Itu. Dan itu menjadi banyak trigger orang-orang apalagi emak-emak beringas untuk nyerang statement dia yang ini.
Padahal dia bisa aja bilang kalau iya mungkin dia awet muda karena tidur rutin 8 jam sehari, bisa manage stress dan afford for botox. Selesai. 😆
Memang disayangkan sih kalau sampai harus berkata segitunya.. seakan-akan ibu yang punya anak itu pasti tua, gak punya waktu tidur cukup, dan semiskin itu sampai nggak punya uang buat suntik botox?hehehe. Dari pov emak-emak saya paham rasanya seolah dia menyakiti perasaan dan merendahkan pilihan ibu yang punya anak dengan pernyataan seperti itu.. Setiap orang punya pilihan dan Mbak Gita memilih untuk childfree, imani aja pilihan tersebut.. jangan memaksakan kehendak apalagi menganggap orang lain menderita karena pilihannya.
Dari jaman dia mulai terkenal di dunia sosial media saya udah kagum, masih muda, cantik, pinter pula. Terakhir lihat rekaman beliau saat live sama suaminya, sebagai orang yang nggak pintar, penjelasan mbaknya soal emphaty gap, cognitive gap, whatsoever itu nggak ketangkep sama otak saya hehe. Tapi satu hal yang saya tangkap bahwa tidak semua orang yang open minded dibersamai dengan kerendahan hati, untuk menerima masukan atau nasehat dari orang lain atau sekedar menerima pendapat yang berbeda, termasuk pemilihan kata saat membalas pendapat orang yang tidak sesuai dengan diri kita.
Semoga kita masuk ke golongan orang-orang yang hatinya lembut dan mudah untuk dinasehati ya, aamiin.
Ini hanya dari sudut pandang saya.. Menikah dan mempunyai anak itu memang peristiwa besar dalam hidup. Sungguh. Sebagai wanita yang sudah menikah dan punya 2 orang anak, noted ya, ini bukan menyesal, cuma kalau lagi ngelamun memang rasanya dulu bebannya sebatas itu-itu aja. ada satu titik dimana saya rindu sama ke-freedom-an dan lebih ringannya beban pikiran pas sebelum menikah apalagi pas belum punya anak. Rasanya kalau ngobrol sama teman-teman yang sama sama sudah jadi ibu juga merasakan hal yang sama. Mungkin kalau disisi perempuan, kita udah hampir kehilangan diri kita sendiri.. apalagi ketika memutuskan punya anak, bertambah lagi aneka peran dan tanggungjawab yang sangat besar.
Tapi memang perasaan-perasaan random yang kadang muncul ini nggak sebanding sama kebahagiaan lihat anak bertumbuh. Lihat senyumnya, lihat tertawanya, pun juga aneka teriakan ataupun tangisan apalagi saat tantrum 😂 Alhamdulillah, dinikmati aja prosesnya karena toh tidak selamanya mereka menjadi anak-anak, tidak selamanya mereka perlu pendampingan kita sebagai orang tuanya..
Aneka tantangan atau cobaan pasti akan datang, ya namanya juga hidup kan? Mau seberat apapun kan masalahnya ini bukan mobil yang ada fitur untuk mundurnya, life must go on ceunah.. setiap cerita harus dilakui dan diselesaikan, bukan lari menghilang karena nggak akan menyelesaikan apa-apa..
Bismillah..