IDEALNYA, KATANYA.

Belakangan ini rasanya sering banget lihat dan dengar bahasan soal capaian ideal saat berusia sekian sekian. Kembali lagi sih, setiap cerita itu ibarat ada 2 sudut pandang berbeda, ada 2 mata koin yang arahnya tidak sama. Di satu sisi, bisa jadi bahasan demkian bertujuan buat menyemangati para pejuang-pejuang untuk tetap berusaha untuk menggapai mimpi atau pencapaian di usianya. Tapi disisi lainnya, justru nggak jarang rasanya bahsan ini malah bikin insecure dan jadi minder.

Jika mau dirunut sih, dipikir-pikir, pencapaian apapun bentuknya itu.. merupakan rangkaian dari adanya satu kesempatan, kesadaran dalam membuat keputusan hingga upaya yang dijalankan untuk menuju capaian tersebut.

Bicara soal kesempatan, pun tidak terlepas dari 'privillege' yang mungkin tidak semua orang mendapatkannya. Ada yang punya keistimewaan dan banyak kesempatan dalam hidupnya untuk mendapatkan sesuatu tanpa berupaya keras, ada pula yang harus berjuang hanya untuk bisa mendapatkan satu kesempatan emas. Ya, namanya juga hidup, katanya.

Pun dari aneka kesempatan yang mungkin mampir di hidup kita, ada orang yang berhasil dengan pilihannya, ada pula yang jatuh-bangun jungkir-balik menjalani aneka konsekuensi atas pilihan yang telah diambilnya.

Di usia saat ini, bagi saya, kadang kurang rasa syukur diakibatkan terlalu banyak melihat atau menetapkan suatu standar hanya berdasarkan pandangan orang lain. Padahal kenyataannya, apa nggak lelah jika melakukan apapun hanya untuk membuat orang lain terpukau? Biar apa? Hehe  tanya sendiri, jawab sendiri ya..

Padahal dari rangkaian peristiwa hidup yang mungkin sudah dilalui, tanpa disadari mungkin sudah banyak kesempatan yang dilalui, sudah banyak pelajaran yang bisa diambil, serta banyak kesempatan yang menjadi pengalaman tak terlupa sampai hari ini.

Coba hargai diri sendiri dulu. Jangan terlalu keras sama diri sendiri, ah. Memang iya, self love dan self respect itu harus dilatih, soalnya harus mulai dari diri sendiri dulu sebelum bisa mengasihi dan menghormati orang lain dengan baik.

Jadi, jika ada bahasan lagi tentang 'Usia segini idealnya punya apa atau bagaimana?'

Idealnya? 

Menurut siapa?