![]() |
pic source |
Tanpa disadari entah seberapa sering kita membandingkan apa yang kita inginkan dengan apa yang saat ini kita miliki, kan? Menuntut Tuhan untuk memberikan setiap hal yang kita inginkan, dan seringkali dengan begitu mudahnya melupakan apa yang telah ia berikan.
Sulit sekali rasanya untuk mengajak berdamai logika ketika kita melihat hal sebagai pembanding. Logika kerap meluncurkan satu persatu sangkalan dimana pembanding dan hal yang dibandingkan mempunyai satuan yang berbeda. Jika, pembanding adalah x dan yang dibandingkan adalah y, maka menurut saya hasil yang didapat bisa jadi a, b, c ataupun z. Sesuai dengan apa yang kita inginkan, yang kita pikirkan, yang kita harapkan.
Tidak berujung, ya? Ingin sekali rasanya saya berhenti membandingkan, karena melelahkan. Seseorang mengajarkan saya bahwa hidup hanya soal perkara hitung-hitungan, soal bisakah kita hanya membulatkan yang kita miliki dengan syukur, lantas mengurangkan yang kita inginkan dengan ikhlas?
Saya rasa memang itu terdengar lebih baik, mungkin dengan begitu kita bisa menambah kadar realitas dan menyimpulkan bahwa ternyata kita akan baik-baik saja hanya dengan apa yang kita punya.
.....karena terkadang apa yang kita inginkan bukanlah hal yang kita butuhkan.
Hujan, mendung sepanjang minggu..
dan mulai berharap setiap hari itu Sabtu*
"karena terkadang apa yang kita inginkan bukan yang kita butuhkan"
BalasHapussuka dan setuju banget kak sama kata2 itu.
dan hanya Allah yang mengerti apa yang kita butuhkan. :-)
mampir juga ke sini, kak.
http://lantai-dansa.blogspot.com
iya kak, memang gitu ya nyatanya :)
Hapuspembahasannya menarik, saya suka :)
BalasHapusterima kasih, mas :)
HapusBenar mba, kalau kita hidup hanya disibukkan dengan membandingkan sesuatu... kita sendiri yang kerepotan.
BalasHapusplus kewalahan juga mas jangan lupa *eh* ;)
Hapusnurutin keinginan sepertinya emang ga ada habisnya...
BalasHapusnggak ada ujungnya ya mas, ckck.
Hapusduh sepertinya aku banyak sekali keinginan dan tuntutan. Harus lebih sering bersyukur nih. TErima kaish ya untuk pengingatnya
BalasHapusTerima kasih juga sering mengingatkan, bun :)
HapusYa, menurut gue membanding-bandingkan ini cuma menjauhkan kita dari bersyukur dan merasa cukup. Nice post! ^^
BalasHapusintinya tetep ya harus kita ini selalu bersyukur, mas fajri.
Hapus