Weekend + Free Time + Hobby = HAPPINESS!
Apa yang kamu rasakan waktu pertama kali jatuh cinta? Pasti rasanya seperti ada sebuah tank di dalam hatimu sedang menembakkan peluru besinya ke udara, ya? Bumm! Bummmmm! Bisa jadi gemuruhnya sampai naik ke kepalamu atau bisa jadi seperti ada karnaval didalam sana. Ah, bahagianya. Bukan, bukan. Ini bukan soal jatuh cinta, kali ini bukan. Bukan pada seseorang tapi lebih kepada sesuatu. Kalau soal itu nanti saja, di saat yang benar-benar tepat dengan alasan yang hebat. Serahkan saja padaNya. Senyum.
Kali ini mari belajar jatuh cinta pada diri sendiri. Ha, yap, do what you love, love what you do. Menggambarkannya dengan kalimat sederhana sebisa mungkin. Kalau versi buku 'How to be Interesting' sih katanya harus dengan tulus nikmati diri sendiri. Bagaimanapun memang iya sih, kekhawatiran bisa menghalangi pengalaman. Pergilah keluar. Nikmati hal-hal yang menurutmu kurang pas. Pasang mimik lucu. Tertawa sepuasnya. Bersenandung saat dengar musik. Jadilah diri sendiri. Beri izin kepada diri sendiri untuk menyenangkan diri.
Karena kamu punya hak untuk bersenang-senang...
Punya hak untuk bahagia...
Karena dirimu sendiri punya hak untuk dihargai...
Karena kamu punya hak untuk bersenang-senang...
Punya hak untuk bahagia...
Karena dirimu sendiri punya hak untuk dihargai...
Setelah menulis, merajut jadi hal kesekian yang menyenangkan untuk menghabiskan waktu. Bagaimana pun tidak ada yang lebih menyenangkan dari hobi yang dibayar, kan? Yeiyyyy. Melakukan keisengan yang bermanfaat, mungkin itu hal yang pas untuk menggambarkannya. Hanya berawal dari rasa kagum kepada seorang teman dengan hobi yang sama dan kemudian penasaran muncul.
Awalnya setengah hampir menyerah karena melihat video tutorial yang 'njlimet' tapi setelah melihat pola perlahan barulah tahu dan menikmati prosesnya. Menikmati setiap belitan benang, menikmati aturan pola, mengatur ukuran, fokus dalam hitungan, dan berusaha untuk mengerjakan dengan baik demi hasil yang baik pula tentunya.
Bagaimana pun, cuma diri sendiri yang tahu cara untuk mengekspresikan yang kita rasakan, mengerjakan apa yang kita mampu dan mengungkapkan apa yang kita ketahui. Dan setiap orang punya cara berbeda untuk melakukan ketiganya.
Ya, lagi-lagi bahagia memang bisa terlahir dari hal yang justru sangat sederhana. Mulai dari berani mencoba. Mengungkapkan sebuah ide baru. Mengerjakan sesuatu yang tidak biasa. Dan, pekerjaan yang paling sulit adalah pekerjaan yang paling memuaskan ketika berhasil dikerjakan. Pekerjaan yang sebelum dikerjakan dirasa 'tidak mungkin untuk dilakukan'.
Baru bisa membuat barang-barang kecil ini saja dan posting foto di sosmed langsung dapat tantangan buat bikin cindramata salah seorang saudara yang bulan lima nanti mau menikah. Deg. Bukan nggak mau bantu, tapi rasanya belum sanggup membuat sejenis bross dengan jumlah yang mencapai ribuan mengingat keterbatasan tenaga terutama waktu. Haha! Lucunya tiba-tiba membayangkan suatu hari nanti punya toko aksesoris handmade. Lucu kali ya. Hmm.
Saat berkesempatan pulang kemarin adik paling kecil menginformasikan kalau dia juara dua di Sekolah dan sudah wanti-wanti untuk belikan makanan sebagai hadiahnya. Dan yang lebih senangnya lagi, dia bercerita kalau dia berani ikut lomba melukis beberapa kali. Tidak juara memang, tapi setidaknya dia sudah berani mencoba dan aku sungguh bangga. Sedikit memuji dan mengapresiasi keberaniannya jadi salah satu hal penting bagi diri dia nantinya.
Hal penting dalam mendidik dan mengembangkan potensi seseorang adalah dengan memberi kepercayaan padanya bahwa ia mampu melakukannya. Sepatu yang pas lah yang dapat membuat kita merasa lebih nyaman, kan? Setidaknya itu pelajaran yang aku ambil saat melihat seorang ibu di kantor mendidik anaknya.
Maka apapun jalan yang sedang kamu tapaki, apapun cita-cita yang sedang kamu ikhtiarkan, bersabarlah. Suatu hari entah dimana, entah kapan, kamu akan merasa berbahagia dengan hidupmu. Bersyukur tak ada henti. Mungkin karena satu per satu doamu dikabulkan, mungkin keluargamu berkecukupan, mungkin orang tuamu sudah menikmati sisa usianya, atau mungkin saja karena kamu sangat pandai mensyukuri hidup. Saat itu jantungmu sudah terlatih untuk mengatur ritme.
Wasit, ada babak tambahan...
Wasit, ada babak tambahan...
Cerita random. Terjebak di kantor. Ditengah target survey yang diluar logika~
Hujan sepanjang minggu dan disponsori oleh Panadol Cold & Flu.