HUJAN KALI KEDUA
Illustration from here |
Satu hari di bulan Juni...
Percaya tidak?
Hujan dan sebuah pesan "Kamu apa kabar?" bisa mengacaukan segalanya.
Percaya tidak?
Segalanya bisa berarti perjuangan melupakan, gerakan move on, janji atau apalah saja katanya. Yang pasti segalanya disini berkaitan dengan apapun perkara cinta. Tapi, aku masih tidak percaya.
***
Dulu, aku percaya hujan itu romantis.
Tapi, dulu..
Dulu.
Sekarang memangnya apa yang romantis dari turunnya hujan?
Tidak ada.
Aku tidak membenci hujan. Tidak, sama sekali tidak. Bahkan aku percaya doa ketika hujan merupakan salah satu doa yang konon lebih cepat didengar Tuhan. Tapi kali ini hujannya berbeda. Sudah tiga hari tiga malam hujan tak kunjung reda. Ia membuat genangan dimana-mana. Membuat beberapa ruas jalan semakin macet, beberapa warga pemukiman mengungsi karena air semakin pasang, sedangkan sisanya jadi susah kemana-mana. Alih-alih bisa membuat sibuk memikirkan masa lalu, hujan kali ini malah membuatku banyak berdoa agar ia segera mereda.
***
Bagaimana dengan hujan ....dan lagu cinta?
Percayalah.
Kenyataannya juga tidak sedramatis itu.
Banyak sekali momen yang mungkin pernah kita lewati saat hujan. Memang.
Tapi toh hujan kali ini tetap saja tidak serta merta membuatku memikirkan, apalagi merindukan saat-saat itu.
*tring*
Satu pesan WhatsApp masuk ke handphoneku. Aku menatap preview pesan yang tertera di layar:
“Kamu apa kabar?”
Dari speaker laptopku perlahan mengalun playlist random Youtube lagu Payung Teduh yang galau luar biasa itu,
Aku ingin berdua denganmu
Di antara daun gugur
Aku ingin berdua denganmu
Tapi aku hanya melihat keresahanmu
Sekali lagi aku menatap pesan di layar:
“Kamu apa kabar?”
Hujan, pesan dari seseorang dimasa lalu, dan lagu cinta.
Apakah sekarang aku terpengaruh? Oh tentu saja tidak!
*tring*
Aku kembali menatap pesan di layar.
Lalu aku ketik satu kalimat untuk membalas pesannya:
"Baik. Kamu gimana?"
Kali ini aku harus mengakui:
Hujan 1 – 0 Aku.
Selesai.
***
[Hujan Kali Kedua, Juni 2016]
Tulisan ini dibuat atas challenge Flash Fiction Hujan
Challenge pertama, Minggu terakhir bulan Juni.